Prediksi Kroasia vs Inggris: Sejauh Mana Modric Bisa Dibendung?

Reporter

Terjemahan

Editor

Hari Prasetyo

Senin, 9 Juli 2018 15:38 WIB

Aksi pemain timnas Kroasia, Luka Modric, saat menjebol gawang Nigeria dalam laga babak penyisihan Grup D Piala Dunia 2018 di Kaliningrad Stadium, Rusia, Sabtu, 16 Juni. Modric mencetak gol dari kotak penalti pada menit ke-71. REUTERS/Fabrizio Bensch

TEMPO.CO, Jakarta - Akankah Inggris kalah lagi dalam adu penalti pada babak semifinal Piala Dunia 2018 melawan Kroasia, seperti yang mereka alami melawan Jerman Barat pada semifinal 1990?

Baca: Semifinal Piala Dunia: Kroasia Vs Kroasia, Ini Prediksi Mourinho

Hal itu merupakan salah satu kemungkinan yang bisa terjadi. Pasalnya, lawan mereka di Stadion Luzhniki, Moskwa, Kamis dinihari mendatang, 12 Juli, Kroasia, sudah dua kali menang di adu penalti.

Baca: Semifinal Piala Dunia 2018: Ini Head to Head Inggris Vs Kroasia

Setelah bermain selama 120 menit dua kali, Kroasia mengalahkan Denmark pada 16 besar dan tuan rumah Rusia melalui adu penalti.

Baca: Piala Dunia 2018: Ketika Presiden Kroasia Membaur dengan Suporter

Tapi, sebaliknya, Inggris juga berpeluang besar untuk menembus babak final Piala Dunia untuk pertama kalis sejak 1966. Pasalnya, pada 16 besar Piala Dunia 2018, mereka sudah membongkar rasa trauma mereka selama lebih dari satu dekade dalam soal adu penalti.

Inggris mengalahkan Kolombia dengan skor tipis di adu penalti, yaitu 4-3, pada putaran 16 besar di Rusia itu setelah bermain 1-1 sepanjang 120 menit.

Advertising
Advertising

Ini soal momen. Adapun Harry Kane dan kawan-kawan serta Luka Modric cs saat ini berada pada momen terbaiknya untuk menang. Pertaruhan probabilitasnya bisa sangat tipis dan mendekati prosentase 50-50.

Karena itu, situasi yang terjadi saat di lapangan sangat menentukan. Sejarah kilas balik seperti soal adu penalti itu dan pertemuan mereka pada masa lalu bisa saja hanya sebagai sampiran.

Pasalnya, situasi ketika Inggris mengalahkan Kroasia empat kali dalam tujuh pertemuan sebelumnya bisa sangat berbeda dengan sekarang.

Pelatih Gareth Southgate yang meremajakan skuad dan visi tim Inggris sekarang baru dua tahun berkiprah di tim Three Lions ini. Demikian juga pelatih Zlatko Dalic di tim Kroasia. Ia baru sejak 2017 setelah menangani klub Al-Ann di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Southgate mengkreasi wajah baru tim Inggris dengan para pemain muda seperti Harry Kane, Dele Alli, John Stones, Jordan Pickford, Harry Maguire, dan kawan-kawan.

Sedangkan Dalic merevitalisasi skuad Kroasia yang sebagian di antaranya sudah sangat berpengalaman di Piala Dunia, seperti kapten sekaligus inspirator tim, Luka Modric.

Kunci dalam permainan terbuka pada laga semifinal ini adalah sejauh mana Modric cs bisa menangkal senjata andalan Inggris berupa eksekusi bola-bola mati.

Pasalnya, dari 11 gol Inggris pada Piala Dunia 2018 ini, hanya tiga gol di antaranya yang berasal dari permainan terbuka yang sedang berjalan.

“Kami melihat bagaimana bagusnya mereka dari situasi bola-bila mati,” kata Luka Modric. “Kami harus memperbaiki cara pertahanan kami mengantisipasi tendangan bola-bola mati.”

Modric adalah pemain lini tengah Real Madrid yang mengenal betul gaya permainan rekan-rekannya di Inggris. Ia pernah lama bermain di Tottenham Hotspur.

Modric adalah distributor bola, playmaker alias pengatur permainan, dan penendang yang baik. Ia mengingatkan pada mantan bintang Belanda, Wesley Sneijder.

Inggris tidak punya pemain seperti Modric atau bahkan seperti Ivan Rakitic, Mateo Kovacic, dan Marcelo Brozovic. Mereka semua bisa menjadi playmaker Kroasia.

Tapi, gelandang bertahan dari Liverpool, Jordan Henderson, yang “biasa-biasa saja” bisa sangat berguna buat Southgate untuk merangkai jaringan kolekvititas timnya guna membendung serangan Modric cs.

Selain itu, serangan-serangan langsung dari gaya direct football akan memungkinkan para pemain datang dari belakang dan mencetak gol seperti yang dilakukan John Stones dan Maguire. Demikian juga dari tusukan kilat di sayap yang dilakukan Jesse Lingard dan disambut dengan tandukan Dele Alli di gawang Panama.

Inggris sekarang tidak punya pemain seperti Modric, Kevin De Bruyne, atau Paul Pogba. Tapi, kekuatan team-work mereka begitu dahsyat, sehingga sangat memungkinkan untuk menggulung Kroasia. Hal itu akan terjadi, jika Modric cs tidak hati-hati seperti Neymar cs dari Brasil yang jumawa ketika menghadapi Belgia.

Baca: Kroasia Vs Inggris, Luka Modric Waspadai Bola Mati

PERKIRAAN SUSUNAN PEMAIN

Inggris: Pickford, Walker, Stones, Maguire, Trippier, Henderson, Alli, Lingard, Young, Sterling, Kane

Kroasia: Subasic, Vrsaljko, Lovren, Vida, Strinic, Rakitic, Modric, Rebic, Kramaric, Perisic, Mandzukic

REUTERS | THE NATIONAL | HARD TACKLE

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

19 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

5 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

6 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

6 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

7 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya