Kualifikasi Piala Afrika: 1 Tewas dan 40 Luka di Madagascar

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Senin, 10 September 2018 05:55 WIB

Ilustrasi Sepak Bola. (shutterstock.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Satu orang tewas dan 40 orang terluka akibat terinjak-injak pada pertandingan sepak bola kualifikasi Piala Afrika antara Madagascar dan Senegal di Antananarivo, Madagascar, pada Minggu.

Para petugas rumah sakit lokal mengonfirmasi peristiwa tragis setelah para penggemar berusaha untuk memasuki Stade Municipal de Mahamasina yang telah terisi penuh di ibukota negara itu menjelang pertandingan yang telah ditunggu-tunggu banyak orang.

Para penonton mengantri di luar arena sejak dini hari untuk pertandingan yang dimainkan sore hari, dan saat stadion berkapasitas 22.000 orang itu telah penuh, para ofisial menutup pintu-pintu dengan ratusan orang masih berharap dapat masuk.

"Para penggemar ingin masuk namun pintu telah ditutup karena tribun-tribun telah penuh," kata kepala polisi Herilalatiana Andrianarisaona kepada stasiun radio Prancis RFI. "Orang-orang di depan tidak dapat mundur dan orang lain tiba di belakang mereka dengan jumlah yang sama. Inilah yang memprovokasi saling menginjak-injak."

Menteri olahraga Madagascar Tsihoara Faratiana mengunjungi korban yang luka-luka di rumah sakit bersama menteri pertahanan dan menteri kesehatan, serta sejumlah pejabat dari federasi sepak bola Madagaskar.

Advertising
Advertising

Terdapat momen mengheningkan cipta untuk para korban sebelum sepak mula ketika pertandingan itu dimainkan sebagaimana yang dijadwalkan dan berakhir dengan skor 2-2.

Kematian di stadion-stadion merupakan hal yang sering terjadi di benua Afrika pada masa lalu, ketika buruknya kepolisian dan pengawalan para penonton di arena-arena yang sering terlalu dipadati penonton, yang terbukti merupakan resep tragedi.

Jumlah kematian yang terbanyak adalah di Stadion Accra Sports di Ghana ketika 127 penggemar meninggal dunia pada 2001 setelah polisi menembakkan gas air mata ke tribun-tribun penonton, menyusul pertandingan liga antara Hearts of Oak melawan Asante Kotoko.

Pada 2012, 74 orang meninggal dunia ketika para penggemar klub Mesir Al Masry melakukan kekerasan terhadap penggemar tim tamu Al Ahly di Stadion Port Said.

Para penggemar Al Ahly diserang dengan berbagai benda dan pisau, dan banyak yang terbunuh ketika berdesak-desakan ketika mereka berusaha untuk kabur dari kekerasan, sedangkan orang lain jatuh atau terlempar dari tribun.

Tahun lalu, delapan penggemar meninggal dunia akibat terinjak-injak pada pertandingan di Malawi, sedangkan jumlah yang sama terbunuh di final piala di Senegal.

Dua penggemar terbunuh di Afrika Selatan akibat berdesak-desakan di pintu masuk untuk pertandingan pramusim antara Kaizer Chiefs dan Orlando Pirates di Soccer City, arena tempat dimainkannya final Piala Dunia 2010, pada Juli tahun lalu.

Berita terkait

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

1 jam lalu

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC akan memainkan turnamen persahabatan internasional di Jakarta, mulai 30 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

1 hari lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Timnas Indonesia Putri U-17 Dihajar Filipina 1-6, Claudia Scheunemann Cetak Gol

2 hari lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Timnas Indonesia Putri U-17 Dihajar Filipina 1-6, Claudia Scheunemann Cetak Gol

Claudia Scheunemann mencetak satu-satunya gol Timnas Indonesia Putri U-17 saat dihajar Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Kim Sang-sik, Pelatih Baru Timnas Vietnam asal Korea Selatan

3 hari lalu

Profil Kim Sang-sik, Pelatih Baru Timnas Vietnam asal Korea Selatan

Timnas Vietnam sudah memiliki pelatih anyar. VFF) mengumumkan penunjukan Kim Sang-sik sebagai pengganti Philippe Troussier.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

5 hari lalu

Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

Duel timnas Jepang U-23 vs Uzbekistan U-23 pada final Piala Asia U-23 2024 akan berlangsung Jumat malam ini, mulai 22.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

6 hari lalu

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengatakan sepak bola Indonesia berkembang sangat pesat.

Baca Selengkapnya

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

7 hari lalu

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

Ramai istilah pundit dalam dunia sepak bola. Arti kata pundit merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian di dunia sepak bola.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

8 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

Ada tiga keputusan wasit VAR yang dinilai merugikan Timnas U-23 Indonesia U-saat melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

11 hari lalu

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

Fernando Morientes singgung bagaimana kegilaan penggemar sepak bola Indonesia yang rela menonton Laga Liga Champions tengah malam.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

19 hari lalu

Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.

Baca Selengkapnya