Fakhri Husaini Khawatir Sindrom Bintang Hancurkan Timnas U-16

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Sabtu, 29 September 2018 05:28 WIB

Para pemain Timnas U-16 Indonesia dan pelatih Fakhri Husaini. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas U-16 Indonesia Fakhri Husaini tidak ingin para pemainnya dihancurkan oleh "sindrom bintang" yang kerap hinggap dalam seseorang yang merasa dirinya terkenal dan berprestasi.

"Berkali-kali saya sampaikan itu ke pemain karena sudah banyak pesepak bola berbakat Indonesia hilang karena sindrom ini," ujar Fakhri di Selangor, Malaysia, Jumat.

Baca: Ini Kata Pelatih Australia tentang Timnas U-16 Indonesia

Pelatih asal Aceh tersebut menganggap salah satu penyebab munculnya sindrom bintang itu adalah pujian yang berlebihan dari media kepada seseorang, dalam hal ini pesepak bola. Padahal sebenarnya, apa yang dicapai pemain itu belumlah seberapa. Sosok-sosok yang diangkat tinggi itu kemudian merasa dirinya yang terbaik.

"Apa yang disampaikan media seperti melalui tulisan biasanya lebih hebat dibandingkan kenyataannya. Padahal pesepak bola itu masih calon bintang, bukan bintang yang sesungguhnya," tutur Fakhri.

Baca: Fakhri Husaini: 90 Menit Lagi Timnas U-16 ke Piala Dunia U-17

Ketika ditanyakan apakah timnas U-16 Indonesia sudah dirasuki sindrom bintang ini, Fakhri menyebut bahwa itu bisa saja sudah terjadi. Selain pemberitaan media, faktor media sosial menjadi salah satu sumber utama munculnya sindrom bintang.

Advertising
Advertising

"Dan saya tidak bisa membendung itu. Perhatikan saja, ketika mereka bermain bagus, pujian yang datang dari media sosial luar biasa. Namun, ketika berperforma buruk, mereka cepat pula kena hujat. Bagi pemain yang mentalnya kuat mengelola itu memang tidak ada masalah, tetapi yang tidak? Ini memang sulit," tutur Fakhri.

Salah satu cara yang dilakukan tim pelatih untuk menekan sindrom bintang di kalangan pemain timnas U-16 Indonesia adalah dengan menjalin komunikasi. Dalam hal ini, tim pelatih dibantu psikolog timnas U-16 Indonesia, Laksmiari Saraswati.

Selain itu, metode lain yakni mengendalikan penggunaan gawai di kalangan pemain. Waktu pemakaian gawai semakin dibatasi seiring semakin dekatnya pertandingan, bisa hanya setengah jam sehari.

"Jujur saja, 'handphone' itu musuh utama saya di tim ini," kata Fakhri, Sementara gelandang serang tim nasional U-16 Indonesia Rendy Juliansyah menegaskan dirinya tidak terkena sindrom bintang, meski dirinya memiliki pengikut (followers) lebih dari 636.000 orang di akun media sosial Instagramnya.

"Saya tidak merasa kena sindrom bintang. Saya fokus ke latihan dan mendengarkan instruksi pelatih. Apapun komentar warganet, bagi saya itu penilaian masing-masing. Jadi saya mencoba untuk mengerti saja," tutur Rendy.

Timnas U-16 Indonesia sudah melaju ke babak perempat final Piala Asia atau Piala AFC U16 dan akan menghadapi Australia pada 1 Oktober 2018.

Berita terkait

Kemenparekraf Ungkap Dampak Pariwisata saat Timnas Masuk Babak Semifinal Piala Asia U-23

2 hari lalu

Kemenparekraf Ungkap Dampak Pariwisata saat Timnas Masuk Babak Semifinal Piala Asia U-23

Kehadiran Timnas di Piala Asia U-23 membuat masyarakat dunia tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai Indonesia, termasuk pariwisatanya.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Selesai Naturalisasi, Arbitrase hingga Kariernya sebagai Kiper

3 hari lalu

Maarten Paes Selesai Naturalisasi, Arbitrase hingga Kariernya sebagai Kiper

Kiper klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat FC Dallas, Maarten Paes, telah menjadi warga negara Indonesia (WNI)

Baca Selengkapnya

Anak Kedua Seleksi Timnas U-16, Darius Sinathrya: Apapun Hasilnya Tetap Bangga

3 hari lalu

Anak Kedua Seleksi Timnas U-16, Darius Sinathrya: Apapun Hasilnya Tetap Bangga

Anak kedua Darius Sinathrya dan Donna Agnesia, Diego memenuhi panggilan seleksi Timnas Indonesia U-16 di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

4 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia tak Lolos Final Piala Asia U-23, Berjuang Menuju Olimpiade

4 hari lalu

Timnas Indonesia tak Lolos Final Piala Asia U-23, Berjuang Menuju Olimpiade

Timnas Indonesia gagal lolos ke final Piala Asia U-23 2024 setelah kalah dari Uzbekistan pada Senin, 29 April 2024

Baca Selengkapnya

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

5 hari lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Cara Shin Tae-yong Meramu Pemain Muda Dinilai Jadi Kunci Naikkan Level TImnas Indonesia di Asia

8 hari lalu

Cara Shin Tae-yong Meramu Pemain Muda Dinilai Jadi Kunci Naikkan Level TImnas Indonesia di Asia

Ronny Pangemanan menilai kombinasi pemain muda lokal dan naturalisasi di bawah arahan Shin Tae-yong melahirkan Timnas Indonesia yang bagus.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemain Korea yang Diwaspadai Shin Tae-yong di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

9 hari lalu

Profil 3 Pemain Korea yang Diwaspadai Shin Tae-yong di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong memandang Korea Selatan akan menjadi lawan yang sulit bagi timnas U-23 Indonesia di perempat final Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

10 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia bertemu Korea Selatan di perempatfinal Piala Asia u-23 2024. Ini profil Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

Baca Selengkapnya

Nathan Tjoe-A-On Hengkang dari Timnas U-23, Simak Profil Klubnya SC Heerenveen

11 hari lalu

Nathan Tjoe-A-On Hengkang dari Timnas U-23, Simak Profil Klubnya SC Heerenveen

Nathan Tjoe-A-On meninggalkan timnas U-23 Indonesia usai lolos ke perempat final Piala Asia. Ia kembali ke klubnya, SC Heerenveen di Belanda

Baca Selengkapnya