Indra Sjafri: Timnas U-19 Tak Perlu Pelatnas Panjang, Asalkan ...

Reporter

Aditya Budiman

Editor

Ariandono

Senin, 29 Oktober 2018 13:32 WIB

Pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri (kiri), memberikan arahan kepada sejumlah anak asuhnya saat mengikuti latihan di Lapangan A, Senayan, Jakarta, Sabtu, 20 Oktober 2018. Dalam pertandingan awal, timnas Indonesia U-19 berhasil membungkan Taiwan 3-1. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih timnas U-19 Indonesia Indra Sjafri menyatakan ada perbedaan nyata dari dua tim nasional yang ia tangani. Pada timnas U-19 era Evan Dimas cs, Indra menilai, pemusatan latihan diperlukan karena para pemain tidak mempunyai klub. Oleh sebab itu, program pemusatan latihan menjadi solusinya.

Kini, lanjutnya, hampir semua pemain U-19 sudah bermain untuk klub di Liga 1 atau Liga 2. Bahkan kompetisi sepak bola di level usia 19 tahun sudah bergulir. Indra menyatakan perlu program jangka panjang, komitmen, dan konsistensi untuk meningkatkan level permainan timnas Indonesia muda. "Saya pikir pemusatan latihan jangka panjang (Timnas U-19) tidak perlu, tapi perlu pelatih untuk memantau pemain (di klub)," kata Indra di Jakarta, kemarin.

Baca: Pelatih Jepang Nilai Timnas U-19 Indonesia Bisa Bersaing di Asia

Sebagai contoh, kata Indra, Jepang sudah mempunyai program jangka panjang. Program itu disesuaikan dengan target Jepang yang ingin menjadi juara dunia pada 2050. Dengan adanya target itu, mantan pelatih Bali United itu menyatakan, Jepang sudah tahu program apa saya yang harus dilakukan untuk mencapai target di 2050.

Indonesia, kata Indra, bisa mengikuti apa yang dilakukan Jepang. Saat ini, menurut dia, federasi secara perlahan sudah terlihat melakukannya. Salah satunya ialah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari pelatih Indonesia. Menurut Indra hal itu penting, sebab bila berkaca kepada negara lain, Jepang saja sudah mempunyai 700 pelatih yang berlisensi A profesional sementara Indonesia belum mempunyainya.

Baca: Sumpah Pemuda: Asian Games, Asian Para Games, dan Timnas U-19

Indra mengatakan sebagai awal federasi bisa menjalankan program jangka panjang dengan menunjuk pelatih timnas yang berkelanjutan. Menurut dia, diperlukan pelatih yang bisa memantau perkembangan pemain selama bermain di klub. "Jadi perlu ada penunjukkan pelatih U-16, U-19, U-23, dan senior. Tidak bisa penunjukkan pelatih dadakan sebelum turnamen," kata dia.

Lebih lanjut, ihwal kelanjutan melatih timnas U-19 Indra Sjafri belum bisa berkomentar. Ia menyatakan ingin rehat sejenak usai turnamen Piala AFC U-19 ini. "Saya mau istirahat dulu," ucapnya.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

10 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

14 jam lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

16 jam lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

17 jam lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

20 jam lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

1 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya