Malam Ini Rooney Main Lagi di Timnas Inggris, Ada Kontroversi
Reporter
Terjemahan
Editor
Nurdin Saleh
Kamis, 15 November 2018 17:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Memakai baju serba hitam, termasuk koper yang diseretnya, Wayne Rooney, Senin lalu, datang kembali ke St George Park, pusat latihan timnas Inggris. Terakhir Rooney berkunjung ke sana hampir dua tahun lalu.
Pagi itu, dia datang lagi untuk berlatih menjelang pertandingan terakhirnya untuk Inggris di Wembley melawan Amerika Serikat, Jumat dinihari nanti, 16 November 2018, mulai pukul 03.00 WIB. Dia akan bermain di timnas untuk yang ke-120 kali.
Rooney jelas merasa senang. Bagi dia, laga ini merupakan sebuah kehormatan besar. Saat berlatih, dia terlihat bercanda dengan bekas temannya di Everton, Ross Barkley.
Pemanggilan Rooney sebenarnya sudah dilakukan Gareth Southgate sejak lama. Saat penampilannya di Everton membaik, dia pun segera menelepon Rooney.
Namun Southgate bertepuk sebelah tangan. Rooney menolak, dan seketika itu pula dia menyatakan pensiun dari timnas Inggris. Ia terakhir tampil bersama Inggris saat melawan Skotlandia, November 2016.
“Sebenarnya saya ingin dia main di kualifikasi Piala Dunia, tapi dia tidak ingin mengganggu suasana tim pada saat itu,” kata Southgate.
Kini keinginannya terwujud. “Saya senang dia memainkan bagian dalam permainannya. Saya masih bisa melihat masa depan dengan para pemain yang saya pilih,” ujarnya.
Masa depan memang menjadi kata-kata yang harus ditekankan bekas pemain Middlesbrough itu. Dengan memanggil Rooney dalam laga itu, Southgate dinilai mengingkari komitmennya untuk memakai pemain-pemain muda.
“Gareth Southgate telah menunjukkan keinginannya dengan cara memilih anak muda di pasukannya,” ucap legenda Inggris, Alan Shearer, yang bersuara kontra dengan pemanggilan Rooney ini.
Bekas pemain lain pun mengomentari hal serupa. Paul Ince, mantan kapten timnas Inggris, menyatakan memainkan Rooney hanyalah omong kosong.
Keputusan memanggil Rooney dalam laga persahabatan melawan Amerika Serikat ini memang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah sepak bola Inggris. Belum pernah pemain yang sudah pensiun dipanggil lagi untuk bermain bagi tim nasional.
Laga melawan Amerika, selain berjuluk pertandingan persahabatan, juga bertujuan mencari dana untuk anak-anak. Hasil penjualan tiket akan disumbangkan ke berbagai lembaga perlindungan anak, termasuk yayasan milik Rooney.
Hampir bersamaan dengan itu, Asosiasi Sepak Bola Inggris pun ingin memberikan penghormatan bagi bekas penyerang Manchester United dan Everton tersebut untuk melakoni laga terakhir bersama The Three Lions.
Selain menjadi pencetak gol terbanyak untuk Inggris, Rooney terhitung sebagai pemain yang paling sering membela Inggris. Dia hanya kalah dari Peter Shilton, kiper yang menjaga gawang Inggris 125 kali.
Pertandingan ini memang ditujukan untuk Rooney. Dalam laga itu, Rooney—yang sudah uzur usianya, yakni 33 tahun—hanya akan berlaga sebagai pemain pengganti, dan durasinya pun belum ditentukan. Termasuk apakah dia akan mengenakan ban kapten dan mengenakan nomor 10 di punggungnya.
"Saya tidak tahu berapa lama saya akan bermain," kata Rooney. "Saya akan berbicara dengan Southgate. Tapi, apa pun yang dia akan lakukan, saya senang.”
Laga tak biasa inilah yang juga membuat Shearer sewot. “Kalau memang seperti itu, sebut saja ini laga testimonial,” ujarnya.
Laga testimonial merupakan penghargaan bagi pemain yang dianggap berjasa. Laga itu pun tidak masuk kategori pertandingan resmi.
Beragam komentar yang menyerang Rooney tak pelak membuat istrinya tak senang. Coleen pun berteriak di akun Twitter-nya. “Tidak bisa dipercaya betapa banyak hal negatif yang terjadi di sana. Mari kita rayakan prestasi masing-masing,” demikian cuitan Coleen.
Mereka yang setuju dengan Coleen juga tak sedikit. Tentu selain dari penggemar striker DC United itu, dukungan juga datang dari para pemain Inggris. Jordan Pickford, kiper Everton, salah satunya.
"Ini ide yang sangat baik. Ini bagus untuk Wazza (julukan Rooney), juga untuk bangsa ini," kata kiper timnas Inggris itu. “Dia adalah pencetak gol tertinggi di negeri ini. Dia pantas bermain kembali untuk Inggris.”
BBC | DAILYMAIL | GOAL | IRFAN B