AS Roma vs Real Madrid, Ini 5 PR Santiago Solari
Reporter
Terjemahan
Editor
Febriyan
Selasa, 27 November 2018 09:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Real Madrid, Santiago Solari, dinilai memiliki setidaknya lima pekerjaan rumah saat menghadapi AS Roma di ajang Liga Champions Rabu dini hari nanti. Media Spanyol AS, menyatakan dia harus menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut jika ingin Real Madrid memastikan lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
Berikut lima pekerjaan rumah Solari menurut AS:
1. Mengembalikan ketajaman Gareth Bale atau membangkucadangkannya
Sejak Real Madrid ditangani Solari, Gareth Bale tampak menjadi pemain yang sangat spesial. Penyerang asal Wales itu tercatat bermain empat kali dari lima laga terakhir Real Madrid. Dia hanya absen ketika Real Madrid menghadapi Melilla di ajang Copa del Rey.
Meskipun mendapatkan keistimewaan, performa Bale dianggap tak spesial. Hanya menciptakan satu gol dan satu assist dalam empat laga itu membuat rapor Bale merah.
Apalagi pada laga melawan Eibar akhir pekan lalu, performa penyerang berusia 29 tahun itu dianggap sangat buruk. Dia kehilangan bola sebanyak 21 kali dan hanya mampu merebut kembali satu kali. Bale juga hanya melepaskan dua tembakan ke arah gawang.
Mengembalikan ketajaman Bale harus menjadi prioritas utama Solari. Apalagi Bale saat ini digadang-gadang sebagai pengganti Cristiano Ronaldo sebagai mesin gol utama Real Madrid.
Solari disarankan bersikap tegas seperti pendahulunya, Zinedine Zidane, yang sempat membangkucadangkan Bale karena tak cukup produktif. Dia sebaiknya memberi kesempatan kepada Vinicius Jr atau Mariano Diaz yang masih jarang mendapatkan menit bermain.
<!--more-->
2. Memainkan Lucas Vazquez ketimbang Marco Asensio
Marco Asensio dianggap sebagai salah satu sisi lemah Real Madrid kala dikalahkan Eibar. Menempati posisi sayap, Asensio dinilai tak bermain maksimal.
Pada laga itu, dia tercatat hanya melakukan 21 kali umpan dengan 16 diantaranya sukses. Asensio tercatat sebagai pemain yang paling sedikit melakukan umpan.
Kontribusinya saat Real Madrid mendapatkan serangan pun tak cukup baik. Dia tak lekas turun ke belakang membantu Dani Carvajal ketika tim lawan melakukan serangan balik.
AS menyarankan Solari lebih memilih Lucas Vazquez yang dinilai memiliki performa lebih baik.
3. Mengatasi absennya Casemiro
Gelandang bertahan Casemiro dipastikan absen hingga pertengahan Desember mendatang. Tanpa Casemiro, lini tengah Real Madrid terbukti tak bisa menjadi lapisan pertama kala mereka menerima serangan.
Keputusan Solari memainkan Dani Ceballos untuk menggantikan Casemiro pada laga melawan Eibar juga dianggap aneh. Pasalnya, Ceballos lebih berposisi asli sebagai gelandang murni, bukan gelandang bertahan.
Performa Ceballos pun terbukti buruk. Menurut catatan AS, pemain muda Spanyol itu hanya memenangkan 30 persen dari perebutan bola pada laga tersebut.
Pengganti natural Casemiro sebenarnya adalah Marcos Llorente yang tak dimainkan pada laga melawan Eibar. Bisa jadi Solari sengaja menyimpan pemain asli didikan akademi Real Madrid itu untuk melawan AS Roma.
<!--more-->
4. Memainkan Isco
Sejak menangani Real Madrid bulan lalu, Solari tampak menyingkirkan peran Isco. Gelandang kreatif ini belum sekali pun bermain sejak awal dalam lima laga terakhir Real Madrid.
Padahal musim lalu, Zinedine Zidane, memasukkan Isco sebagai salah satu pemain penting Real Madrid. Dia merupakan pemain yang kerap membuat Bale menjadi pemain cadangan.
Peran Isco sangat vital di era Zidane. Bersama dengan Luka Modric, Isco merupakan kreator serangan Real Madrid yang terbukti ampuh. Tak hanya itu, dia juga kerap menjadi pemecah kebuntuan ketika lini depan Real Madrid kesulitan menembus gawang lawan.
Memainkan Isco bisa menjadi alternatif bagi Solari. Apalagi, Modric saat ini tampaknya tengah dilanda kelelahan karena tak berhenti bermain bersama Real Madrid dan Timnas Kroasia.
5. Memperkuat lini belakang
Catatan 19 kali kebobolan di liga domestik menjadi pekerjaan rumah yang juga harus diselesaikan oleh Solari. Sebenarnya, dia mampu membenahi lini belakang Real Madrid pada tiga laga awal pasca mengambil alih kepemimpinan dari tangan Julen Lopetegui.
Real Madrid mampu mencatatkan tidak kebobolan pada tiga laga tersebut. Namun penyakit rapuhnya lini belakang tersebut kambuh lagi pada dua laga terakhir. Buktinya, Real Madrid kebobolan tiga gol dari Eibar dan dua gol dari Celta Vigo.
Menghadapi AS Roma yang terkenal ganas di kandang, Solari harus benar-benar memperhatikan hal ini. Dia harus benar-benar mengembalikan kekompakan Raphael Varane dan Sergio Ramos di jantung pertahanannya dan memastikan Dani Carvajal sera Marcelo tak terlambat kembali ke posnya setelah membantu serangan.