Timnas Gagal di Piala AFF, Sriwijaya FC: Pengorbanan Kami Sia-sia
Reporter
Parliza Hendrawan (Kontributor)
Editor
Hari Prasetyo
Kamis, 29 November 2018 14:01 WIB
TEMPO.CO, Palembang - Manajemen klub Sriwijaya FC tidak dapat menyembunyikan kekecewaan mereka atas prestasi tim nasional Indonesia di ajang piala AFF 2018. Tim yang sempat diperkuat oleh beberapa pemain asal Sriwijaya tersebut hanya mampu menempati posisi keempat pada klasemen Grup B. Kegagalan tim Indonesia melaju ke babak semifinal harus menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan, terutama PSSI.
Kekecewaan Sriwijaya itu disampaikan Faisal Mursyid selaku sekretaris perusahaan PT. Sriwijaya Optimis Mandiri, operator klub berjuluk Laskar Wong Kito itu. Menurutnya, Sriwijaya FC telah berbuat habis-habisan untuk menopang kekuatan asuhan Bima Sakti di ajang piala AFF. Beberapa pemain bintang Sriwijaya telah direlakan untuk memperkuat tim merah putih seperti Alberto Goncalves dan Zulfiandi. Namun, pada kenyataanya tim nasional gagal total. "Harus diakui pengorbanan kami jadi sia-sia," kata Faisal, Kamis, 29 November 2018.
Manajer Sriwijaya FC, Ucok Hidayat, menjelaskan secara terpisah bahwa kepergian Alberto atau Beto dan Zulfiandi ke tim nasional berdampak buruk bagi tim Sriwijaya FC. Pasalnya, dua pemain tersebut kerap menjadi andalan untuk mencetak gol maupun mengacaukan pertahanan lawan. Alhasil, saat ini Sriwijaya berada di peringkat ke-16 dari 18 tim Liga 1 dalam klasemen sementara atau berada di area tidak aman alias terancam terdegradasi. Menurutnya buruknya prestasi Sriwijaya saat ini tidak lepas dari peran PSSI. "Seharusnya kami masih memainkan mereka sebelum ke timnas," kata Ucok.
Dijelaskan Ucok, pemanggilan pemain dimulai pada 1 November lalu. Seharusnya hal bisa ditunda mengingat Laskar Wong Kito harus menghadapi laga tandang melawan Persela Lamongan Jumat, 2 November. Sedangkan tim nasional baru akan bermain pada tanggal 6 November. Dari fakta itu, Ucok mengatakan bila PSSI sengaja ingin menyandera para pemainnya mulai dari usia junior hingga senior. "PSSI punya titipan-titipan untuk memenangkan orang-orangnya,” kata Ucok.
Klaim upaya pelemahan Sriwijaya FC telah berlangsung cukup lama. Ucok yang juga menjabat sebagai kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang ini memastikan klubnya tidak hanya melawan pemain-pemain di lapangan hijau akan tetapi juga melawan kebijakan-kebijakan sepihak. Ia menduga oknum di PSSI ingin mengambil untung dari keterpurukkan Sriwijaya di Liga 1. "Karena ada tim-tim yang harus mereka selamatkan," katanya.
PARLIZA HENDRAWAN