TEMPO.CO, Jakarta - Hanya tiga hari setelah menandatangani kontrak dengan klub Liga Primer Inggris, Cardiff City, dan meninggalkan klub lamanya, Nantes, di Liga 1 Prancis, penyerang asal Argentina, Emiliano Sala, hilang.

Sala diketahui berada dalam pesawat yang sedang menjalani rute penerbangan dari Prancis ke Cardiff. Pesawat itu lantas tidak diketahui keberadaannya pada Senin, 21 Januari 2019, di Alderney dalam kawasan Kepulauan Channel.

Baca: 3 Hal Menarik Soal Emiliano Sala

Pada usia 28 tahun, Emiliano Sala baru saja meraih kematangannya. Sala adalah pemain yang menciptakan rekor transfer di Cardiff, yaitu 15 juta pound sterling atau sekitar Rp 275,95 miliar pada 19 Januari 2019.

Emiliano Sala, pemain Cardiff City, mengalami kecelakaan pesawat terbang. [FourFourTwo]

SaIa berada di deretan top scorer di Liga 1 Prancis. Ia mencetak 13 gol di liga dan turnamen piala musim ini dan berada di urutan ketiga di belakang Kylian Mbappe dan Nicolas Pepe.

Pecinta buku, penggemar novel detektif, dan pemain gitar ini sebenarnya tidak diharapkan hengkang oleh suporter Nantes.

Pelatihnya di sana, Vahid Halilhodzic, berhasil membangkitkan kembali kemampuannya setelah Sala lama terpuruk di bawah mantan manajer klub itu, Miguel Cardoso.

Baca: Emiliano Sala Pergi Saat Kariernya Sedang Menanjak

Halilhodzic, yang juga penyerang di Nantes, memutuskan untuk membenahi kembali permainan penyerang Argetina itu yang mengidolakan penyerang legendaris negaranya, Gabriel Batistuta.

Selama Juli dan September lalu, selama di bawah asuhan Cardoso di Nantes, Sala mencetak empat gol. Lantas Oktober-Desember, ia membobol gawang delapan kali. “Jika ia adalah pemain Inggris, ia akan seperti Jamie Vardy,” kata Halilhodzic.

Jamie Vardy adalah penyerang yang menyukai bermain melebas di lapangan dan punya kemampuan di atas rata-rata dalam melakukan serangan balik. Selama membela klub Liga Prancis lainnya, Sala sering dijuluki Carlos Tevez loka. Tevez di Liga Inggris dulu terkenal dengan kegigihan dan kegesitannya di lapangan.

Kalau benar Sala mengalami musibah, hal ini menambah panjang daftar pemain, tokoh, dan tim sepak bola yang meninggal karena kecelakaan pesawat terbang.

Pada 29 Oktober 2018, helikopter yang ditumbangi pemilik Leicester City dari Thailand, Vichai Srivaddhanaprabha, jatuh di dekat Stadion King Power, dan menewaskan Vichai, seorang stafnya, dan pilot.

Pada 4 Mei 1949 terjadi kecelakaan pesawat di Bukit Superga dan menewaskan 32 penumbang. Delapan belas orang di antaranya adalah pemain Torino. Beberapa orang adalah pemain tim nasional Italia.

Adapun buat Liga Inggris, tragedi Manchester United pada 6 Februari 1958 akan selalu diperingati. Pesawat British Airways yang mengangkut rombongan Manchester United terjatuh di dekat Bandara Munich, Jerman. Sebanyak 20 orang yang merupakan pemain, wartawan, dan penggemar Manchester United termasuk dari 44 penumpang pesawat yang tewas.

Tragedi besar terakhir yang dialami tim seperti Manchester United terjadi pada 29 November 2016, ketika pesawat yang ditumpangi rombongan klub Liga Brasil, Chapeconse, jatuh di Medellin, Kolombia.