Piala Presiden: Suporter Ancam Boikot Seluruh Laga PSS Sleman
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Nurdin Saleh
Selasa, 5 Maret 2019 14:36 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Supoter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS), mengancam akan memboikot seluruh laga Elang Jawa di Piala Presiden 2019. Mereka kesal dengan pihak PT Putra Sleman Sembada (PSS), perusahaan yang menaungi PSS Sleman, dan mendesak manajemen lebih serius mengurus PSS Sleman.
Ultimatum boikot yang disampaikan dua hari jelang laga perdana Piala Presiden 5 Maret 2019 itu diiringi delapan tuntutan terbuka yang ditujukan kepada pihak PT PSS.
Baca: Hasil Lengkap dan Jadwal Babak Penyisihan Grup Piala Presiden
Tuntutan itu antara lain pertama, PT PSS harus segera membentuk struktur pengembangan program pembinaan dan Akademi Usia Muda PSS Sleman. Kedua, PT PSS harus segera menentukan atau membuat hunian tetap bagi pemain dan ofisial PSS Sleman. Ketiga, PT. PSS harus segera menentukan atau membuat lapangan untuk berlatih PSS Sleman. Keempat, PT. PSS harus segera menentukan atau membentuk divisi khusus untuk menangani lingkup kerja sama, penjualan, dan industri.
Tuntutan kelima, PT PSS harus segera menghapus peran dan posisi ganda di tubuh perusahaan. Keenam, PT PSS harus lebih cakap dalam penyampaian informasi ke publik khususnya soal kondisi internal seperti rekrutmen pemain dan lainnya. Ketujuh, PT PSS harus membentuk panitia pelaksana pertandingan yang profesional yang dapat mengatasi masalah-masalah yang selama ini dikeluhkan suporter seperti masih banyaknya calo, sistem ticketing yang masih konvensional, dan oknum yang masuk tanpa tiket.
Kedelapan, suporter juga meminta PT PSS memiliki SOP dan peran yang jelas di dalam masing-masing divisi perusahaan.
Manajemen PT PSS pun mengapresiasi sorotan dari kelompok suporter PSS Sleman itu yang sudah disampaikan secara terbuka. “Bagi kami, tuntutan itu merupakan bukti perhatian dan kecintaan para suporter terhadap PSS Sleman,” ujar Soekeno CEO PT PSS, Selasa, 5 Maret 2019.
Soekeno menuturkan apa yang telah dipersiapkan pihaknya tentu belum memuaskan. Banyak hal yang harus dibenahi. “Kami mohon maaf atas hal-hal yang belum sesuai dengan harapan suporter,” ujarnya.
PT. PSS, ujar Soekeno, tidak hanya mempersiapkan tim untuk berlaga di Liga 1 2019, tetapi juga pembentukan bibit-bibit pemain muda melalui program pembinaan dan Akademi Usia Muda PSS Sleman.
Persiapan untuk itu sedang dan sudah dilakukan, yang akan segera diketahui lewat struktur pengembangan program.
“Tidak mudah untuk memenuhi hal-hal yang ideal, butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit. Meski begitu kami tidak akan berhenti untuk memberikan yang terbaik bagi tim,” ujarnya.
Ia mencontohkan tempat latihan dan mes (tempat tinggal) bagi pemain. Saat ini sudah diputuskan bahwa para pemain PSS menempati mes di hotel d’Salvatore, sesuai pilihan mereka saat PT. PSS berdialog dengan pemain Sabtu, 2 Maret 2019 lalu.
Selanjutnya: Apakah Ancaman Boikot itu Terbukti?
<!--more-->
Suasana lengang menyelimuti kawasan Stadion Maguwoharjo Sleman jelang laga pembuka Piala Presiden 2019 yang mempertemukan tuan rumah PSS Sleman kontra Madura United, Selasa sore, 5 Maret 2019.
Pantauan Tempo, dari area halaman luar stadion pukul 15.00 WIB hingga laga dimulai belum tampak rombongan suporter Super Elang Jawa yang biasanya memenuhi stadion itu satu jam sebelum laga sambil menyanyikan lagu lagu untuk penyemangat timnya. Antrean loket pun sepi. Tribun timur, barat, selatan, dan utara tampak lengang. Tak lebih dari 300-an orang menonton tanpa atribut PSS sama sekali.
Penjual jersey PSS Sleman juga tak marak di jalan jalan area stadion. Hanya para penjual jersey Persija Jakarta yang tim tersebut berlaga pada sesi kedua atau malam nanti melawan Borneo FC pada pukul 18.30 WIB. Sedang laga PSS vs Madura sendiri dijadwalkan mulai digelar pukul 15.30.
Sepinya stadion Maguwoharjo dari suporter PSS yang dikenal militan itu diduga terkait kuat dengan surat terbuka dari kelompok suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) yang sebelumnya sempat menyatakan akan memboikot seluruh laga Elang Jawa di Piala Presiden 2019 karena kekecewaan mereka pada manajemen PSS.
Kelompok suporter itu merasa kesal dengan pihak PT Putra Sleman Sembada (PSS), perusahaan yang menaungi PSS Sleman dan manajemen yang dinilai tak serius mengurus PSS pasca tim itu lolos promosi Liga 1.
Ultimatum boikot yang disampaikan dua hari jelang laga perdana Piala Presiden 5 Maret 2019 itu diiringi delapan tuntutan terbuka yang ditujukan kepada pihak PT. PSS. Diantaranya mendesak manajemen bersikap transparan soal perkembangan tim hingga memberikan sarana prasarana jelas bagi tim.
Manajemen PT PSS pun telah merespon tuntutan kelompok suporter PSS Sleman itu.
“Bagi kami, tuntutan itu merupakan bukti perhatian dan kecintaan para suporter terhadap PSS Sleman,” ujar Soekeno CEO PT PSS.
Dalam laga perdana grup D Piala Presiden ini panitia pelaksana (panpel) pertandingan setidaknya menyediakan 27 ribu tiket bagi penonton untuk menyaksikan empat tim kasta tertinggi di Liga 1 2019 yakni Persija Jakarta, PSS Sleman, Borneo FC dan Madura United berlaga pada pukul 15.30.dan 18.30 WIB.
Tiket pertandingan Piala Presiden yang disiapkan sebanyak 27 ribu tiket dan rinciannya adalah tiket kuning (tribun cat kuning) Rp 40 ribu, tiket merah (tribun cat merah) Rp 60 ribu, dan tiket biru (tribun cat biru) Rp 80 ribu.
PRIBADI WICAKSONO