Persija Vs Ceres di GBK Sore Ini, Sejarah Indonesia di Piala AFC
Reporter
Tempo.co
Editor
Hari Prasetyo
Selasa, 23 April 2019 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, akan menjadi pusat keramaian lagi pada sore ini, Selasa 23 April 2019. Pasalnya, Persija Jakarta akan menggelar pertandingan di Stadion GBK melawan tamunya dari Filipina, Ceres-Negros, pada lanjutan babak penyisihan fase Grup G Piala Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mulai pukul 15.30 WIB.
Laga melawan Ceres bisa dikatakan laga hidup-mati bagi Macan Kemayoran. Mengingat saat ini Persija ada di posisi ketiga klasemen sementara Grup G. Karena itu, Persija harus menang pada tiga laga sisa untuk membuka peluang lolos ke babak berikutnya.
Bersama PSM Makassar pada fase Grup H musim 2019 ini, mereka menjadi wajah terakhir dari perjalanan kiprah klub-klub asal Indonesia di kejuaraan nomor dua antarklub Asia ini yang seperti Liga Europa.
Adapun di Liga Champions Asia, yang seperti Liga Champions Eropa, masih sulit ditembus klub-klub dari Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, apalagi setelah PSSI sempat dibekukan.
Di Liga Champions Asia, prestasi terbaik klub dari Indonesia terjadi sudah lama, yaitu pada 1985-86 dan 1990-91 ketika Krama Yudha Tiga Berlian dan Pelita Jaya merebut peringkat ketiga.
Juara Liga 1 musim 2017, Bhayangkara FC, dinyatakan tidak memenuhi syarat administrasi untuk mengikuti zona play-off ke kualifikasi Liga Champions Asia 2018. Urutan kedua 2017, Bali United, yang menggantikan tempat mereka juga tidak mampu meraih sukses pada kejuaraan utama antarklub Asia para periode 2018 itu.
Setelah turun kasta pada Piala AFC 2018, Bali United tersingkir pada fase grup. Persija, yang maju sebagai peringkat ketiga Liga 1 2017, masih mampu menembus semifinal Zona ASEAN, sebelum tersisih pada Mei 2018.
Selanjutnya, setelah menjuarai Liga 1 2018, Persija mendapat tiket untuk berlaga pada babak play-off Liga Champions Asia 2019. Persija bisa melewati rintangan pertama melawan Home United dari Singapura dalam laga kandang dan tandang. Tapi, mereka kemudian dihentikan klub dari Australia, Newcastle Jets, pada play-off kedua, sehingga harus turun kasta ke Piala AFC.
Dengan demikian, dalam beberapa tahun terakhir, kiprah klub-klub Indonesia lebih banyak di Piala AFC.
Adapun pada kejuaraan nomor antarklub Asia ini, prestasi terbaik klub Indonesia masih diraih Persipura Jayapura pada 2014 yang mencapai babak semifinal Zona Asia.
Ketika masih bernama Piala Winners Asia, Pupuk Kaltim juga mencapai semifinal pada musim 1991-1992.
Berikut rangkaian daftar prestasi klub dari Indonesia di Piala AFC, dari yang tertinggi sampai yang terendah.
Piala AFC 2014: Semifinal
Persipura, juara Liga Indonesia 2013, menembus semifinal. Wakil Indonesia lainnya, Arema Cronus, melangkah sampai 16 besar.
Pada semifinal, Persipura dikalahkan Al Qadsia dari Kuwait dengan agregat 10-2.
Piala AFC 2011, 2012, 2013: Perempat Final
Tiga tahun beruntun, wakil Indonesia sukses menembus delapan besar. Persipura mencetak sejarah dengan menjadi klub Indonesia pertama menembus perempat final. Tahun berikutnya, Arema mengulangi prestasi Persipura. Terakhir, Semen Padang nyaris menembus semifinal pada musim 2013.
Piala AFC 2009, 2010, 2011, 2014, 2018: 16 Besar
Sriwijaya FC menembus penyisihan grup 2010 dan 201. Tapi, selalu terhenti pada 16 besar. Selain Sriwijaya, PSMS dan Arema Cronus juga mencapai 16 besar. Sedangkan Persija lolos ke semifinal zona ASEAN Piala AFC 2018 dengan status juara Grup H, tapi kemudian disingkirkan oleh Home United dari Singapura.
Piala AFC 2010 dan 2013: Juru Kunci
Persiwa Wamena dan Persibo Bojonegoro masing-masing hanya bisa menjadi juru kunci penyisihan grup.