TEMPO.CO, Jakarta - Badan sepak bola Eropa, UEFA, tetap mempertahankan keputusannya mengalokasikan hanya 6.000 tiket untuk finalis Liga Eropa yang berlaga di Baku pada 20 Mei 2019. Keputusan tersebut disampaikan untuk menjawab permintaan para fans klub.

Arsenal maju ke final setelah menggulung Valencia dengan angka agregat 7-3, adapun Chelsea meraih kemenangan atas Eintracht Frankfurt pada pertandingan yang berlangsung Jumat subuh waktu Indonesia.

Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah sepak bola Eropa empat perwakilan sebuah negara masuk final di kompetisi top Eropa. Liverpool dan Tottenham Hotspurs akan berhadapan di final Liga Champions yang digelar di Madrid, Spanyol, pada 1 Juni 2019.

Kebijakan UEFA yang mencetak 6,000 lembar tiket hanya untuk fans Arsenal maupun Chelsea merasa kecewa berat, meskipun kapasitas Stadion Olimpiade di Baku sanggup menampung sekitar 70 ribu penonton.

UFEA, kendati mendapatkan kritik, tetap berpegang teguh pada keputusannya yang dianggap sebagi bentuk tanggung jawab atas apa yang terjadi di Baku.

"Berdasarkan pengalaman baru-baru ini, baik di laga final Liga Eropa maupun Piala Super UEFA, permintaan jumlah tiket klub dengan klub lainnya sangat bervariasi," bunyi pernyataan UEFA yang beredar di kalangan media seperti dilansir Live Score, Sabtu 11 Mei 2019.

"Kami sulit memprediksi dua tahun sebelumnya, tim mana yang masuk final. Untuk itu, kami perlu mempertimbangkan lokasi pertandingan, kapasitas bandara di dalam dan sekitar kota tuan rumah, serta kehadiran 15 ribu penonton yang datang dari luar negara ke Baku."

Menanggapi keputusan tersebut, Arsenal menyatakan bahwa pihaknya melakukan pembicaraan dengan UEFA pada Kamis waktu setempat agar alokasi tiket ditambah. Meskipun penamhanan itu dirasa sulit terpenuhi.