TEMPO.CO, Jakarta - Untuk menjaga kualitas kompetisi Liga 1 2019, Komite Eksekuif PSSI memutuskan, penggunaan Video Assistant Referee (VAR). Keputusan tersebut dibuat dalam rapat Komite Eksekutif PSSI yang berlangsung di Jakarta pada akhir pekan lalu.

Dalam pernyataan di laman resminya, PSSI menyatakan bahwa mereka akan menyiapkan bantuan dari sisi regulasi yang mengacu pada peraturan FIFA. Selain itu, PSSI juga akan mempersiapkan wasit untuk dapat menggunakan sistem tersebut. Mereka juga meminta PT Liga Indonesia Baru untuk membuat kajian dari sisi anggaran dan insfrastruktur.

"PSSI tentunya juga akan menyiapkan wasit-wasit terbaik yang nantinya bertugas di belakang layar untuk mengoperasikan VAR," ujar Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria dalam pernyataan resmi tersebut.

Penggunaan VAR ini bisa jadi merupakan jawaban setelah terkuaknya skandal mafia pengaturan skor yang terjadi dalam beberapa laga musim lalu. VAR sendiri baru diterapkan pertama kali oleh FIFA pada Piala Dunia 2018 di Rusia.

Saat ini, metode VAR telah diterapkan di sejumlah kompetisi bergengsi di dunia seperti Liga Spanyol, Liga Italia serta Liga Champions.

Bantuan rekaman ulang video ini digunakan wasit untuk menentukan keputusan-keputusan penting dalam pertandingan seperti penalti, kartu merah dan gol.

Untuk menjalankan VAR, wasit-wasit mendapatkan pelatihan dari FIFA. Sebagian wasit ditempatkan di belakang layar.

VAR hanya digunakan ketika merasakan ada kejanggalan dalam keputusan yang diambil wasit atau wasit menilai perlu melihat ulang situasi yang baru terjadi.