Wawancara Septian David Maulana: Soal PSIS, Timnas, Kuliah

Reporter

Indosport

Editor

Nurdin Saleh

Kamis, 18 Juli 2019 03:46 WIB

Septian David Maulana. (instagram/@teamdavidmaulana29)

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Liga 1 musim 2019, Septian David Maulana menjadi salah satu pemain andalan PSIS Semarang. Ia didatangkan dari Mitra Kukar yang terdegradasi ke Liga 2.

Bergabung dengan Laskar Mahesa Jenar berarti pulang kampung bagi Sepgian David. Pemain 22 tahun itu lahir dan dibesarkan di Kota Semarang. Dia juga mengenyam pendidikan di kota yang identik dengan bangunan Tugumuda tersebut.

Sebelumnya ia Maulana bergabung bersama Mitra Kukar sejak tahun 2015 dan menetap di Tenggarong hingga akhir musim kompetisi tahun 2018. Setelah ia gagal menyelamatkan Naga Meges dari jeratan degradasi, pilihan hatinya berlabuh di PSIS yang merupakan tim idolanya sejak kecil.

Pemain yang kerap menggunakan nomor 29 ini merupakan langganan Timnas Indonesia, sejak Timnas Pelajar hingga Timnas senior di Piala AFF 2018. Ia juga menjadi bagian Timnas Indonesia U-23 yang berlaga di Asian Games 2018.

Beriktu wawancara Septian David Maulana dengan Indosport, yang dilakukan di Semarang, pada 12 Juli 2019:

Bagaimana awalnya menekuni sepak bola?

Advertising
Advertising

Awal mulanya saya menempa sekolah sepak bola (SSB) di Baladika, Kota Semarang sejak kelas 4 sekolah dasar. Saat itu hampir semua olahraga bisa saya lakukan karena mendapat turunan dari Bapak yang memang gemar dan bisa berolahraga. Saat itu Bapak bilang “jika semua kamu tekuni tidak akan ada yang jadi, maka pilihlah salah satu.

Mengapa memilih sepak bola?

Saat itu saya pernah minta stick billiard dan dimarahin karena mungkin orang tua takut dampak negatifnya, setelah kena marah akibat stick billiard baru kemudian orang tua saya mencarikan sekolah sepak bola yang latihan perdananya di Stadion Jatidiri. Pemilihan sepak bola karena itu merupakan olahraga yang paling saya gemari.

Soal perjalanan di Timnas Indonesia?

Ketika saya mau masuk SMA, SSB Baladika mengikuti turnamen yang diselenggarakan Manchester United dan berhak mewakili Jawa Tengah ke tingkat nasional. Walaupun hanya juara tiga, Alhamdulillah saya dinobatkan menjadi pemain terbaik kala itu. Setelah itu mendapat panggilan Timnas pelajar dan mengikuti turnamen di Laos.

Tak selama setelah turnamen itu, Yeyen Tumena menelfon saya untuk seleksi dengan skuat SAD yang dikirim ke Uruguay. Saya kembali lolos dan berangkat kesana selama setengah tahun.

Selanjutnya: Cerita dilirik Indra Sjafri
<!--more-->


Awal mula Indra Sjafri tertarik memanggil Anda ke Timnas U-19?

Setelah saya pulang dari Uruguay kemudian bergabung dengan PPLP Jawa Tengah. Waktu tim PPLP uji coba dengan Porprov Pati ada coach Indra Sjafri yang menyaksikan langsung. Nah, setelah itu ada tiga sampai empat orang yang diundang mengikuti seleksi Timnas U-19 di Yogyakarta.

Awalnya kecoret, namun setelah itu Timnas U-19 justru beruji coba dengan PPLP Jawa Tengah dan saya dipantau lagi. Alhamdulillah akhirnya kembali mendapat panggilan dan bertahan hingga Piala AFF yang juara pada tahun 2013.

Bapak sering ngajak nonton PSIS saat kecil. Berapa kali pernah diajak nonton di stadion?

Sudah tidak bisa dihitung jari, hampir setiap pertandingan selalu menonton PSIS main dan beberapa kali menjadi anak gawang karena kebetulan kan ikut SSB. Betapa senangnya bisa menonton dari dekat dan bertemu pemain idola seperti Maman, I Koman Putra, dan M. Ridwan.

Apa momen yang diingat ketika nonton PSIS pada masa kecil?

Saat itu momen final Liga Indonesia tahun 2006 dan berangkat ke Solo bersama Bapak naik motor. Setelah sampai sana tidak dapat tiket dan saya nangis. Setelah beberapa kali mencari tiket akhirnya dapat, namun setelah masuk justru di tribun fans Persik Kediri dan keluar lagi demi keamanan kami.

Akhirnya nonton di warung dekat Stadion Manahan sambil makan. Saya pun semakin tidak bisa menahan tangis. Setelah itu Bapak berpesan ke saya “Makane dadio pemain le”. Pesan itu sampai sekarang saya ingat dan Alhamdulillah terwujud hingga saya bisa seperti sekarang.

Bergabung dengan PSIS berarti memang cinta?

Ya memang cintanya PSIS hingga saat ini.

Selanjutnya: Soal jodoh dengan PSIS
<!--more-->

Bisa cerita proses bergabung ke PSIS?

Sejak PSIS promosi tahun 2017 saya selalu menunggu tawaran serius dari manajemen. Sempet ada pembicaraan saat itu namun baru berjodoh pada tahun 2019 ini setelah beberapa petinggi klub seperti Bos Yoyok, Pak Khairul, dan Bos Liluk.

Mengapa langsung menyetujui untuk bergabung?

PSIS merupakan prioritas utama dan saya memang ingin pulang. Setelah dilakukan beberapa pertemuan akhirnya kami menemukan kata sepakat. Orang tua pun sangat mendukung karena dekat dengan rumah juga kan. Suporter disini juga banyak dan setiap pertandingan selalu ditonton langsung oleh orang tua sehingga main benar-benar pakai hati.

Bagaimana proses adaptasi di sini?

Beberapa pemain PSIS merupakan rekan saya di PON Jabar 2018 seperti Rio Saputro, Soni Setiawan dan Heru Setyawan. Selain itu dulu saat libur juga sering main bola bareng di Semarang sama Hari Nur dan Fauzan Fajri. Jadi tidak menemukan kesulitan dalam beradaptasi.

Sering ngobrolin PSIS di Timnas sama pemain asal Semarang tidak?

Beberapa kali sih sama Awan Setho dan Ricky Fajrin. Kami ngobrolin perkembangan PSIS, walaupun saat itu belum berseragam biru namun hati kami sebenarnya tetap biru.

Anda sempat dianggap sebagai wonderkid dan pemain bintang, bagaimana rasanya?

Itu sebuah tantangan dan saya sendiri sebagai pemain ingin memberi efek positif bagi PSIS dan lebih berprestasi dari musim-musim sebelumnya.

Selanjutnya: Pilihan nomor punggung dan kuliah
<!--more-->

Apa harapan untuk PSIS musim ini?

Semua pemain ingin selalu menang, tetapi tetap butuh kerja keras dan semoga bisa melebihi target delapan besar yang ditetapkan manajemen. Dan semoga Stadion Jatidiri cepat selesai dan segera merumput di sana.

Mengapa memilih nomor 29?

Itu merupakan tanggal dan bulan kelahiran saya. 2 September sehingga 29 dipilih, sebenarnya sempat ingin nomor 9 tapi orang tua menyarankannya 29 sehingga kemudian mantap pilih nomor tersebut.

Catatan: Sejak 2014, Septian kuliah di program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) angkatan 2014. Karena kesibukannya, ia sempat cuti satu tahun.

Ada target untuk segera selesai?

Pastinya sangat ingin. Apalagi sekarang dekat dan orang tua memang selalu mendorong saya untuk menyelesaikan kuliah dan segera memperoleh gelar sarjana.

INDOSPORT

Berita terkait

Jadwal Live dan Prediksi 4 Laga Liga 1 Pekan Terakhir, Empat Tim Berusaha Hindari Zona Degradasi

3 jam lalu

Jadwal Live dan Prediksi 4 Laga Liga 1 Pekan Terakhir, Empat Tim Berusaha Hindari Zona Degradasi

Empat tim masih berjuang menghindari zona degradasi pada pekan terakhir fase reguler Liga 1 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya Kalahkan Persik Kediri 2-1

1 hari lalu

Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya Kalahkan Persik Kediri 2-1

Persebaya Surabaya berhasil menutup perjalanan di Liga 1 2023-2024 dengan kemenangan atas Persik Kediri.

Baca Selengkapnya

Jadwal Live dan Prediksi Persebaya Surabaya vs Persik Kediri di Liga 1 Pekan Terakhir Hari Ini

2 hari lalu

Jadwal Live dan Prediksi Persebaya Surabaya vs Persik Kediri di Liga 1 Pekan Terakhir Hari Ini

Pertandingan bertajuk Derby Jawa Timur antara Persebaya Surabaya vs Persik Kediri akan terjadi pada pekan ke-34 Liga 1 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Klasemen Liga 1 dan Rekap Hasil Pekan Ke-33 Usai Persija Jakarta Kalahkan RANS Nusantara FC 1-0

3 hari lalu

Klasemen Liga 1 dan Rekap Hasil Pekan Ke-33 Usai Persija Jakarta Kalahkan RANS Nusantara FC 1-0

RANS Nusantara FC harus menerima kekalahan dari Persija Jakarta pada pekan ke-33 Liga 1. Terancam degradasi.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga 1: PSIS Semarang Jaga Peluang ke Championship Series, Persita Tangerang Kalahkan Persis Solo

3 hari lalu

Hasil Liga 1: PSIS Semarang Jaga Peluang ke Championship Series, Persita Tangerang Kalahkan Persis Solo

PSIS Semarang menjaga asa lolos Championship Series seusai mengalahkan Persikabo 1973 dengan skor 3-0 pada pekan ke-33 Liga 1.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1: Persib Bandung Menang, Arema FC Kalahkan PSM Makassar 3-2

4 hari lalu

Rekap Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1: Persib Bandung Menang, Arema FC Kalahkan PSM Makassar 3-2

Arema FC berhasil memetik kemenangan dramatis saat menjamu PSM Makassar pada pekan ke-33 Liga 1.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga 1: Sama-sama Sudah Lolos Championship Series, Persib Bandung Kalahkan Borneo FC 2-1

4 hari lalu

Hasil Liga 1: Sama-sama Sudah Lolos Championship Series, Persib Bandung Kalahkan Borneo FC 2-1

Persib Bandung menutup laga kandang terakhir pada putaran kedua dalam lanjutan Liga 1 2023/2024 dengan kemenangan. Mereka mengalahkan Borneo FC 2-1.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga 1: Bhayangkara FC Menang Telak 5-1 atas Barito Putera, Matias Mier Cetak Hattrick

4 hari lalu

Hasil Liga 1: Bhayangkara FC Menang Telak 5-1 atas Barito Putera, Matias Mier Cetak Hattrick

Bhayangkara FC mengalahkan Barito Putera pada pekan ke-33 Liga 1 2024-2024.

Baca Selengkapnya

Hasil dan Klasemen Liga 1: Persik Kediri vs PSS Sleman Berakhir Imbang 4-4, Flavio Silva Hattrick

5 hari lalu

Hasil dan Klasemen Liga 1: Persik Kediri vs PSS Sleman Berakhir Imbang 4-4, Flavio Silva Hattrick

Persik Kediri gagal menuai poin penuh saat menjamu PSS Sleman pada pekan ke-33 Liga 1 2023-2024 di Stadion Brawijaya.

Baca Selengkapnya

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1 Pekan Ke-33: Bali United Jadi Tim Ketiga Lolos ke Championships Series

5 hari lalu

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1 Pekan Ke-33: Bali United Jadi Tim Ketiga Lolos ke Championships Series

Bali United menjadi tim ketiga yang lolos babak Championship Series alias empat besar Liga 1 2023-2024.

Baca Selengkapnya