Ingin Kelola Mandala Krida, PSIM Yogyakarta akan Bangun Museum
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Hari Prasetyo
Selasa, 20 Agustus 2019 17:15 WIB
TEMPO.CO,Yogyakarta - PSIM Yogyakarta tengah menanti untuk mendapatkan restu pemerintah daerah setempat agar dapat mengelola penuh Stadion Mandala Krida Yogya yang telah selesai direnovasi awal 2019 ini.
Meski sudah sempat sekali menggunakan stadion di pusat kota gudeg itu saat laga kandang menjamu Martapura FC beberapa waktu lalu, namun pengelolaan stadion Mandala masih belum ditangan PSIM.
“Ya kami punya harapan agar PSIM bisa mengelola Stadion Mandala Krida ini,” ujar CEO PT PSIM Jaya, Bambang Susanto Minggu 18 Agustus 2019 lalu.
Bambang menuturkan industri sepak bola terkait erat dengan keberadaan stadion dan bicara soal stadion juga tidak melulu soal kompetisi saja. Namun, juga ada aspek hiburan atau sportainment-nya di dalamnya.
“PSIM sedang menuju ke sana. Bagaimana mengelola stadion menjadi kebanggaan tidak hanya sebagai kandang PSIM saat laga, tapi juga venue yang terus hidup karena ada kegiatan di luar jadwal pertandingan,” ujar Bambang.
Bambang menuturkan Stadion Mandala Krida nan megah bisa menjadi destinasi wisata tersendiri dengan kemasan sportainment.
Beberapa sarana bisa ditambahkan atau dikelola untuk mendukung atmosfer bernuansa olahraga. Salah satunya museum sepak bola yang bisa dikunjungi wisatawan.
Menurutnya adanya museum sepakbola bisa menjadi keunikan tersendiri sebagai destinasi yang menyuguhkan sejarah sepakbola tanah air.
Terlebih kelahiran induk sepakbola Indonesia, PSSI, juga di Yogyakarta. Laskar Mataram, PSIM Yogya juga memiliki sejarah panjang sebagai satu dari tujuh pendiri PSSI.
Selain museum, bisa pula di kawasan stadion itu dilengkapi sarana seperti megastore yang menyediakan merchandise klub PSIM Yogyakarta, cafe, dan sarana bermain yang mendukunga tmosfer sepakbola hidup.
Bambang berharap untuk mewujudkan mimpi PSIM Yogyakarta itu, pengelolaan stadion memang jadi hal yang utama. Jika diizinkan pemerintah daerah mengelola dengan jalan menyewa, pihaknya berharap durasi pengelolaan yang diberikan bisa sedikit panjang seperti minimal 10 tahun.
PRIBADI WICAKSONO