Liga 2: Pelatih Persiraja Kirim Surat Terbuka kepada Suporternya
Reporter
Iil Askar Monza (Kontributor)
Editor
Hari Prasetyo
Senin, 7 Oktober 2019 12:44 WIB
TEMPO.CO, Banda Aceh – Pelatih Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo, meminta kepada para suporter yang hadir di lapangan utnuk tidak melakukan pelemparan dalam laga kandang Liga 2 terakhir menjamu PSCS Cilacap pada malam in, Senin 7 Oktober 2019.
Harapan Hendri disampaikan dalam surat terbuka melalui keterangan tertulisnya. “Dengan segenap kerendahan hati, saya menyampaikan untuk hentikan pelemparan apapun ke dalam lapangan pada saat pertandingan berlangsung. Besok Melawan PSCS Cilacap, akan sangat malu apa bila terjadi pelemparan lagi,” ungkap Hendri di bagian awal surat terbukanya seperti yang diterima Tempo.
Hendri mengatakan jika tindakan pelemparan yang dilakukan oknum penonton ketika bermain di kandang sendiri cukup merugikan tim, khususnya dalam aspek keuangan. Dirinya mencontohkan pelemparan yang terjadi seperti saat menghadapi Sriwijaya FC, membuat Persiraja harus mananggung denda hingga Rp 22,5 juta.
Denda itu juga bukan merupakan yang pertama bagi Persiraja. Sebelumnya, Persiraja sudah pernah dijatuhi denda akibat pelanggaran serupa saat menjamu Cilegon United dan PSMS Medan.
"Sudahlah, hentikan kebodohan kita dengan melakukan pelemparan. Persiraja butuh dukungan. Kalau tidak bisa menonton tanpa melempar, jangan menonton.,” sebut Hendri dalam salah satu bagian surat.
Berikut isi lengkap surat terbuka Hendri Susilo, Pelatih Kepala Persiraja kepada seluruh suporter dan Pendukung Persiraja:
Yth:
1 SKULL
2 Fans Persiraja
3 Pendukung Persiraja
4 Penonton sepak bola yang menonton pertandingan Persiraja.
Dengan segenap kerendahan hati, saya menyampaikan untuk hentikan pelemparan apapun ke dalam lapangan pada saat pertandingan berlangsung.
Besok melawan PSCS Cilacap, akan sangat malu apa bila terjadi pelemparan lagi. Ketika bermain di Cilacap, mereka memperlakukan kita dengan sangat baik. Suporter dan pendukungnya juga sangat baik.
Ketika melawan Sriwijaya, pelemparan cuma 4-5 kali. Tapi, lihat kita harus menanggung denda Rp 22.500.000. Sudahlah, hentikan kebodohan kita dengan melakukan pelemparan. Persiraja butuh dukungan. Kalau tidak bisa menonton tanpa melempar, jangan menonton.
Persiraja butuh dukungan yang positif. Persiraja butuh dukungan untuk terus menjadi lebih baik. Dan ,saat ini peluang kita ke 8 besar sangat terbuka. Jangan bikin malu, karena Persiraja adalah kebanggaan kita. Kebanggaan orang Aceh, dan saya bersama pemain akan terus memperjuangkan kebanggaan kita ini. Saya bukan orang Aceh, tapi saya sudah menjadi Aceh, dan terus akan menjadi Aceh.
Jadilah orang Aceh yang membanggakan. Jadilah Aceh yang dihormati, dan saya sangat terhormat berada di keluarga besar Persiraja Banda Aceh ini. Ayo kita jaga ini bersama-sama, menjaga kehormatan kita..
Lantak laju...
Salam
Hendri Susilo