Bulgaria Vs Inggris: Pelatih Tuan Rumah Bantah Ada Aksi Rasis

Reporter

Terjemahan

Selasa, 15 Oktober 2019 09:54 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan Kualifikasi Euro 2020 antara Bulgaria melawan Inggris harus tercoreng oleh aksi rasis pendukung tuan rumah. Suporter Bulgaria yang meramaikan Stadion Natsionalen Vasil Levski, Sofia, diduga melakukan rasis terhadap para pemain Timnas Inggris.

Pelatih Bulgaria, Krasimir Balakov justru membantah adanya sikap rasis di laga tersebut. Ia mengatakan tidak mendengar umpatan ataupun ucapan rasis di pertandingan yang dimenangkan Inggris itu.

"Saya tidak mendengar apa-apa. Saya hanya berbicara kepada pers Inggris dan kalau ini terbukti benar maka kami harus malu dan meminta maaf untuk itu. Tapi, pertama harus dibuktikan benar," kata Balakov.

Saat ditanya ihwal sikap kapten Timnas Bulgaria, Ivelin Popov, yang berbicara langsung ke suporter, Balakov menduga percakapan tersebut seputar penampilan tim.

Menanggapi pernyataan itu, gelandang Timnas Inggris Jordan Henderson menilai sikap yang ditunjukkan Balakov tidak dapat diterima. Menurut pemain Liverpool ini, Balakov harus meminta maaf atas nama tim. "Saya mengatakan kepadanya bahwa dia tahu apa yang sedang terjadi. Dia tahu apa masalahnya," kata Henderson.

Advertising
Advertising

Reporter Sky Sports yang berada di dalam stadion melaporkan ketika pemain Inggris berkulit hitam mendapatkan bola mereka menjadi sasaran pelecehan rasis dan umpatan kasar dari penonton. Namun hingga saat ini UEFA menolak berkomentar tentang peristiwa yang terjadi di laga Bulgaria versus Inggris.

Di laga itu Inggris menang telak enam gol tanpa balas. Enam gol The Three Lions dikemas oleh Marcus Rashford, Barkley (dua gol), Raheem Sterling (dua gol), Harry Kane. Inggris membutuhkan satu poin untuk melaju ke putaran final Piala Eropa 2020.

SKY SPORTS

Berita terkait

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

18 menit lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

4 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

7 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

9 hari lalu

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City

Baca Selengkapnya

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

9 hari lalu

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.

Baca Selengkapnya

Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

13 hari lalu

Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.

Baca Selengkapnya

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

13 hari lalu

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.

Baca Selengkapnya

2 Ribu WNI di Inggris Rayakan Idulfitri di KBRI London

16 hari lalu

2 Ribu WNI di Inggris Rayakan Idulfitri di KBRI London

Meski cuaca terasa dingin dengan kisaran 7C, WNI di Inggris dan Irlandia tetap antusias merayakan Idulfitri.

Baca Selengkapnya