TEMPO.CO, Jakarta - Alih-alih sebuah penilaian istimewa, seringnya Liverpool baru bisa meraih kemenangan pada injury time, tambahan waktu beberapa menit setelah 90 menit, pada 10 dari 11 pertandingan perdana Liga Primer Inggris musim 2019-2020 ini, menimbulkan kesan The Reds sedang tidak sedahsyat musim lalu.

Liverpool sering kedodoran seperti ketika menghadapi umpan lambung ke mulut gawang yang menyebabkan pemain Aston Villa, Mahmoud Hassan, bisa mencetak gol pada 2 November lalu. The Reds baru bisa menyamakan kedudukan menit 87 melalui sontekan Andrew Robertson dan gol kemenangan Sadio Mane 90+4.

Secara statistik memang mengkilap, Liverpool belum terkalahkan pada 11 pertandingan pertama liga musim ini karena satu hasil lainnya berakhir seri. Tapi, secara permainan, The Reds untuk sementara tak sesolid musim lalu.

Manchester City juga sama. Mengingat Pep Guardiola begitu dikenal sebagai pelatih perfeksionis di Barcelona, Bayern Munich, dan City dua musim terakhir, penampilan The Citizens pada awal musim ini begitu anjlok.

Pasukan Pep Guardiola ini terlempar di peringkat keempat sementara dan berjarak enam poin dari Liverpool di puncak klasemen.

Dalam sejarahnya, City susah menang di Anfield. Tapi, Pep sudah menegaskan tak menghiraukan data stastitik dan lebih peduli pada kondisi terakhir sebelum mereka berlaga di lapangan malam ini.

Dan, kondisi sebenarnya tak menguntungkan buat Pep. Ia kehilangan kiper utama Ederson yang cedera ketika bermain 1-1 di kandang Atalanta dalam Liga Champions pekan lalu. Claudio Bravo yang kena kartu merah lawan Atalanta akan kembali berada di bawah mistar gawang.

Di lini belakang, Pep juga kehilangan bek tengah andalan, Aymeric Laporte, sehingga terpaksa gelandang kawakan Brasil, Fernandinho, ditarik ke belakang. Ada perkiraan, pemain tim nasional Inggris, John Stones, yang masih suka main labil, mau tak mau dipercayakan lagi menjadi bek tengah tunggal dalam formasi 3-4-3, dengan diapit Fernandinho di kiri dan Kyle Walker di kanan.

Dengan mendorong bek kanan Joao Cancelo dan bek kiri Benjamin Mendry lebih ke tengah untuk mengapit Kevin de Bruyne dan Ilkay Gundogan untuk menopang trio Raheem Sterling, Sergio Aguero, dan Riyad Mahrez, Pep tampaknya berusaha meredam formasi 4-2-3-1 pilihan Jurgen Klopp.

Dejan Lovren dan Virgil van Djik akan menjadi duet bek tengah Liverpool diapit Alexander-Arnold di kanan dan Andrew Robertson di kiri.

Gelandang Brasil, Fabinho, akan menjadi dinamo lini tengah Liverpool bersama sang kapten, Jordan Henderson, dan Georhinio Wijnaldum.

Adapun Mohamed Salah di kanan, Roberto Firmino, dan Sadio Mane di kiri akan menjadi trio penyerang Liverpool yang paling sering diturunkan Jurgen Klopp saat ini.

Ada banyak harapan partai besar di Anfield malam ini akan berlangsung sengit meski masih berupa pertemuan awal dan kompetisi masih panjang. “Segala sesuatunya masih bisa terjadi,” kata Pep Guardiola.