TEMPO.CO, Jakarta - Bintang Barcelona Lionel Messi memiliki cara tersendiri dalam menyampaikan rasa senangnya telah mampu mengungguli Cristiano Ronaldo dalam koleksi penghargaan pemain terbaik dunia Ballon d'Or.

Messi memenangi penghargaan Ballon d'Or tahun ini pada Senin lalu, 2 Desember 2019. Ia meraih trofi untuk untuk keenam kalinya, sekaligus membuatnya menorehkan rekor. Ia kini unggul satu trofi dari Ronaldo.

Bagi Messi, keberhasilan tahun ini membuatnya bebas dari perasaan terganggu, yang sempat dirasakan saat trofinya disamai Ronaldo. "Pada satu sisi saya suka dengan lima (Ballon d'Or) dan menjadi satu-satunya (yang meraih lima Ballon d'Or). Ketika Cristiano menyamai saya, saya akui itu agak mengganggu, saya tidak lagi sendirian di puncak," kata dia seperti dikutip harian Spanyol, Marca.

Ronaldo itu memenangi lima Ballon d'Or dari 2013 sampai 2017, kecuali 2015 yang dimenangiMessi. Pencapaian Ronaldo pada 2017 itu sekaligus menyamai prestasi Messi saat itu yang juga meraih lima Ballon d'Or. Pada 2018, Ballon d'Or direbut Luka Modric, asal Kroasia.

Meski kala itu merasa terganggu, Messi menilai Ronaldo saat itu layak meraih trofi kelima.
"Tetapi saat itu Cristiano sangat pantas memenangi Ballon d’Or dan saya tidak bisa berbuat lebih banyak lagi. Gelar tim adalah yang paling penting sekalipun penghargaan individual bernilai tinggi."

Pemain asal Argentina itu melanjutkan, "Saya memahami mengapa saat itu saya tidak menang. Kami (Barcelona) tidak memenuhi target menjuarai Liga Champions dan itu kompetisi yang memberi kesempatan lebih untuk meraih Ballon d'Or," sambung Messi dalam laman football-espana.

Messi menilai Ronaldo menang pada 2017 karena ia dan klubnya (kala itu Real Madrid) memang tampil bagus. "Ketika Cristiano Ronaldo memenangi trofi ini maka itu karena dia telah melewati musim yang sangat bagus dan menjuarai Liga Champions adalah menentukan."

Messi menilai, ia lebih memilih tak hanya dihargai semata-mata karena golnya. "Saya adalah seorang konstruktor, bukan pencetak gol," katanya.