Prediksi Timnas U-23 Indonesia Vs Vietnam di Final SEA Games 2019

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Selasa, 10 Desember 2019 11:13 WIB

Pemain Timnas U-23 Indonesia Egy Maulana Vikri (kedua kanan) saat berlatih bersama pemain lainnya.

TEMPO.CO, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia dan Vietnam akan berebut medali emas di final SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa malam, 10 Desember 2019, mulai pukul 19.00 WIB. Pertandingan akan disiarkan TVRI dan RCTI.

Ini akan jadi ulang laga babak penyisihan Grup B, 1 Desember lalu. Adu taktik kedua tim kala itu dimenangi Vietnam 1-2. Pelatih Vietnam Park Hang Seo dengan jitu mematahkan konsep bermain pelatih Indra Sjafri di babak kedua.

Ketika itu, Indra menggunakan taktik yang sebelumnya ampuh menundukkan Thailand dan Singapura di pertandingan sebelumnya yakni bertahan dalam (deep defending), lalu melakukan serangan balik cepat memanfaatkan tusukan dari sisi sayap.

Namun, Park Hang Seo sudah mengetahui hal tersebut. Saat strategi deep defending Indonesia tiba, juru taktik asal Korea Selatan itu langsung menutup sisi sayap dengan ketat dan bermain dengan umpan-umpan pendek akurat demi mengurung Indonesia di pertahanannya sendiri.

Hasilnya, skuad Garuda Muda yang unggul 1-0 sejak babak pertama, kalah 1-2 setelah Vietnam mencetak dua gol di paruh kedua. "Kami mencoba untuk memancing Vietnam untuk menyerang dan berharap ada counter attack di sana. Namun, percobaan kami selalu gagal,” kata Indra Sjafri usai laga.

Advertising
Advertising

Di final sepak bola putra SEA Games 2019, timnas U-23 Indonesia sangat berpotensi menelan kekalahan jika menerapkan strategi yang serupa.

Menghadapi tim sekelas Vietnam, taktik garis pertahanan rendah dapat menjadi bumerang yang melukai diri sendiri.

Indra Sjafri sebagai penentu taktik mau tidak mau harus memutar otak, memikirkan bagaimana memanfaatkan kecepatan di sisi sayap tanpa harus bertahan lebih dalam.

Selain itu, pelatih asal Sumatera Barat tersebut juga bisa saja membuka opsi untuk menyerang dari tengah dan melakukan tendangan jarak jauh. Pemain-pemain seperti Evan Dimas dan Zulfiandi memiliki kualitas operan dan sepakan yang bagus untuk menunaikan tugas tersebut.

Lagipula, Vietnam sudah menyadari bahwa Indonesia sangat bergantung pada serangan dari sisi sayap.

“Indonesia membuat 17 gol di fase grup SEA Games ini, di mana 70-80 persen di antaranya bersumber dari pergerakan di sayap kanan dan kiri. Itu menjadi salah satu perhatian kami dalam persiapan untuk laga final,” kata Park Hang Seo.

Artinya, tanpa ada kreativitas taktik dari Indra, Vietnam akan mampu menyulitkan Indonesia sepanjang pertandingan. Apalagi Vietnam memiliki dua penyerang paling berbahaya di SEA Games 2019, Ha Duc Chinh dan Nguyen Tien Linh.

Vietnam Tajam

Ha Duc Chinh dan Nguyen Tien Linh untuk sementara sudah membuat 14 dari 21 gol Vietnam sampai semifinal SEA Games 2019.

Duc Chinh melesakkan delapan gol dan Tien Linh enam gol. Duc Chinh pun sementara menjadi pencetak gol terbanyak bersama penyerang Indonesia Osvaldo Haay.

Namun, Park Hang Seo yang gemar menggunakan formasi 4-2-3-1 tidak selalu menurunkan keduanya secara bersamaan.

Tipe bermain mereka pun berbeda. Ha Duc Chinh merupakan penyerang dengan penempatan posisi jitu dan memiliki kualitas sundulan di atas rata-rata. Hal itu tampak di SEA Games 2019, dari delapan gol, pemain berusia 22 tahun itu melesakkan lima gol via sundulan dan sisanya dari kaki.

Jika Ha Duc Chinh yang diturunkan oleh Park, Vietnam akan bermain melebar dan lebih sering menggunakan umpan-umpan silang.

Sementara Nguyen Tien Linh merupakan striker yang senang berlari dan membuat gol dengan tendangan setelah sebelumnya beradu kecepatan dengan bek lawan. Itulah yang menjadi alasan mengapa Tien Linh lebih sering menghadirkan gol melalui kakinya (lima gol) di SEA Games 2019.

Mengawal Duc Chinh dan Tien Linh, entah itu saat mereka diturunkan bersamaan atau tidak, akan menjadi pekerjaan rumah yang sulit bagi bek-bek Indonesia. Andy Setyo dan kawan-kawannya di lini belakang harus fokus 100 persen selama pertandingan jika tidak ingin kebobolan.

“Kalau bisa jangan sampai kebobolan terlebih dahulu karena itu akan membuat situasi menjadi rumit,” tutur bek kiri timnas U-23 Indonesia Firza Andika.

Meski demikian, kekuatan Vietnam sejatinya pincang saat menghadapi Indonesia dengan cederanya kapten sekaligus gelandang Nguyen Quang Hai. Quang Hai adalah pemain yang sangat berpengaruh di lini tengah Vietnam.

Namun, Park menegaskan bahwa hal itu tidak masalah selama anak-anak asuhnya berlaga sebagai tim.

“Kami bermain sebagai tim dan kami berlaga untuk meraih satu tujuan yaitu juara,” kata dia.

Jagoan Bola mati

Di level SEA Games, pertemuan Indonesia dan Vietnam di final sepak bola putra adalah yang pertama sepanjang sejarah. Laga timnas kedua tim di final SEA Games 2019 akan menjadi pertemuan keempat kedua tim sepanjang tahun 2019.

Awalnya, Indonesia bersua Vietnam di semifinal Piala AFF U-22 2019, Februari 2019, dengan hasil Indonesia menang 1-0.

Lalu, mereka berhadapan kembali di bulan Maret 2019 dalam laga Grup K kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Di pertandingan itu, giliran Indonesia kalah 0-1. Di Grup B SEA Games 2019 lalu, Indonesia kalah 1-2.

Dari tiga gol Vietnam yang bersarang ke gawang Indonesia dalam tiga pertemuan itu, dua di antaranya datang dari situasi bola mati (set piece).

Masalahnya, gol-gol set piece itu kerap datang di saat genting. Gol Trieu Viet Hung dari sundulan hasil umpan tendangan sudut datang di menit ke-90+4 yang membuat Indonesia kalah 0-1 dari Vietnam di Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2020.

Gol via kepala bek Vietnam Nguyen Thanh Chung di menit ke-64 saat bersua Indonesia di Grup B SEA Games 2019 menyamakan kedudukan 1-1 dan menjadi momentum Vietnam menang 2-1.

“Bola-bola set piece Vietnam memang bagus dan berbahaya untuk lawan-lawannya,” tutur Indra Sjafri.

Mengejar Mimpi

Bagi Indonesia dan Vietnam, medali emas dari cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2019 adalah mimpi yang ingin diwujudkan. Kedua tim pun mendapatkan dukungan penuh dari rakyat dan pencinta sepak bola di negara masing-masing.

Indonesia dan Vietnam sudah sangat lama tidak merasakan bagaimana rasanya menjadi yang terbaik di Pesta Olahraga Asia Tenggara.

Indonesia terakhir kali mendapatkan medali emas sepak bola putra SEA Games pada tahun 1991 yang juga digelar di Filipina.

Kala itu, Indonesia yang diperkuat pemain-pemain seperti Peri Sandria, Widodo Cahyono Putro dan Rocky Putiray menundukkan Thailand melalui adu penalti di final yang berlangsung di Stadion Rizal Memorial, Manila, stadion yang sama dengan final SEA Games 2019.

Dahaga untuk juara juga dirasakan oleh Vietnam. Namun, jika Indonesia terakhir kali merebut emas pada SEA Games 1991, Vietnam bahkan jauh lebih lama.

Medali emas sepak bola putra SEA Games Vietnam sebelumnya datang pada tahun 1959, atau edisi pertama SEA Games yang kala itu bernama Southeast Asian Peninsular Games (SEAP Games). Vietnam sendiri ketika itu masih disebut Vietnam Selatan.

“Yang penting adalah niat baik, usaha yang keras dan doa. Kami harus berjuang karena hanya ada dua pilihan yaitu kita yang menang atau mereka,” ujar Indra Sjafri.

Prediksi

Timnas U-23 Indonesia kalah dari Vietnam di babak grup. Tapi, final SEA Games 2019 ini bisa berbeda. Indra Sjafri tentu sudah belajar banyak dari kegagalan sebelumnya. Para pemain juga akan lebih terpacu karena mereka hanya selangkah lagi meraih emas. Mereka pasti akan mati-matian.

Di sisi lain, Vietnam akan tampil lebih percaya diri setelah menang di laga sebelumnya. Bisa dikatakan kedua tim memiliki peluang menang sama besar. Semangat dan daya juang pemain kemudian akan lebih menentukan hasil akhir, juga detil-detil kecil sepanjang laga.

Berita terkait

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

6 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

12 jam lalu

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Guinea U-23 pada babak playoff untuk memperebutkan satu tiket ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

22 jam lalu

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

Timnas U-23 Indonesia bakal menjalani laga play-off menghadapi Guinea untuk memperebutkan satu jatah tersisa ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

1 hari lalu

Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

PSSI memanggil Elkan William Tio Baggott atau Elkan Baggott untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 pada babak playoff menuju Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Tuntas: Simak Tim Juara, Top Skor, Pemain Terbaik, dan Kiper Terbaik

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024 Tuntas: Simak Tim Juara, Top Skor, Pemain Terbaik, dan Kiper Terbaik

Piala Asia U-23 2024 yang berlangsung di Qatar sudah usai digelar. Simak tim yang juara, top skor, pemain terbaik, dan kiper terbaik.

Baca Selengkapnya

Bila Justin Hubner Benar-benar Absen, Timnas U-23 Indonesia Dinilai Akan Kesulitan saat Hadapi Guinea di Playoff Olimpiade 2024

1 hari lalu

Bila Justin Hubner Benar-benar Absen, Timnas U-23 Indonesia Dinilai Akan Kesulitan saat Hadapi Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Peluang Timnas U-23 Indonesia untuk lolos ke Olimpiade 2024 Paris akan semakin berat apabila Justin Hubner absen pada laga playoff melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Laga Playoff: Justin Hubner dan Rizky Ridho Absen, Elkan Baggott dan Alfeandra Dewangga Dipanggil

1 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Laga Playoff: Justin Hubner dan Rizky Ridho Absen, Elkan Baggott dan Alfeandra Dewangga Dipanggil

Timnas U-23 Indonesia bertolak ke Paris tanpa Justin Hubner. Elkan Baggott dan Alfeandra Dewangga dipanggil.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset: Nathan Tjoe-A-On Menjadi Pemain yang Paling Siapresiasi Suporter di Timnas U-23 Indonesia

1 hari lalu

Hasil Riset: Nathan Tjoe-A-On Menjadi Pemain yang Paling Siapresiasi Suporter di Timnas U-23 Indonesia

Hasil riset menunjukkan pemain Timnas U-23 Indonesia, Nathan Tjoe-A-On, menjadi pemain yang paling diapresiasi suporter.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Kalah dari Irak, Ketua Umum PP Muhammadiyah: Seperti Politik, Kalah Menang Biasa

1 hari lalu

Timnas U-23 Kalah dari Irak, Ketua Umum PP Muhammadiyah: Seperti Politik, Kalah Menang Biasa

Haedar Nashir berpesan kepada punggawa Timnas U-23 dan para pendukungnya menyikapi kekalahan itu dengan bijaksana.

Baca Selengkapnya