TEMPO.CO, Jakarta - Kejengkelan Brendan Rodgers memuncak saat menjawab pertanyaan wartawan menjelang laga Leicester City melawan Wolverhampton Wanderers. Bukannya membahas persiapan Leicester menjelang bertamu ke Stadion Molineux, kandang Wolves, para pewarta itu justru bertanya tentang polah James Maddison.

Sejumlah media Inggris membahas gaya gelandang serang The Foxes itu menghabiskan libur jeda musim dingin. Pemain berusia 23 tahun tersebut berpesta di Dubai, Uni Emirat Arab. Tampak mantan pemain Norwich City itu menggandeng seorang model cantik selama di Dubai.

Rodgers dengan tegas menyebut kabar tentang pesta Maddison sungguh berita sampah. Menurut pelatih berusia 47 tahun itu, Maddison punya hak untuk berpesta atau melakukan apa pun ketika liburan. "Maddison itu masih 23 tahun, bujang lagi. Jadi, wajar kalau dia menghabiskan waktu libur satu pekan untuk bersenang-senang," kata dia.

Mantan pelatih Liverpool itu tak habis pikir dengan pola pikir media dan warganet yang menjadikan Maddison sebagai bahan gosip. Lagi pula, menurut Rodgers, Maddison tak melanggar aturan klub.

"Saya selalu mengingatkan para pemain untuk menjaga sikap di dalam dan luar lapangan. Perkara Maddison, menurut saya, sungguh bukan sikap yang buruk, kok," kata Rodgers.

Pelatih berkebangsaan Irlandia Utara itu menduga warganet masih kesal pada Maddison. Sebab, pada Oktober lalu, pemain lulusan akademi sepak bola Coventry itu sempat dihujat warganet Inggris.

Brendan Rodgers. REUTERS/Dylan Martinez

Kala itu, Maddison masuk skuad tim nasional Inggris untuk laga kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan Republik Cek. Namun pelatih Gareth Southgate memulangkan Maddison ke Leicester lantaran flu. Southgate tak ingin virus flu Maddison menular ke pemain lain.

Alih-alih beristirahat, Maddison malah tertangkap kamera warganet sedang bermain judi di sebuah kasino di London. Seketika foto tersebut viral di Inggris dan Maddison banjir komentar buruk. Ia dianggap menyepelekan rekan-rekannya di tim Tiga Singa. Ketika itu, Rodgers sudah memberikan pembelaan kepada anak didiknya itu.

Kini, Rodgers menegaskan kembali bahwa urusan remeh-temeh di luar lapangan tak akan ia pikirkan. Bagi dia, kualitas penampilan Maddison saat latihan dan pertandingan jauh lebih penting. Menurut Rodgers, sejauh ini performa Maddison pada musim 2019/2020 di atas rata-rata.

Tercatat Maddison sudah bikin enam gol dan tiga assist dalam 24 pekan Liga Primer. Menurut Rodgers, patokan gol dan assist tak cukup menggambarkan kualitas permainan Maddison. Mantan pemain Aberdeen itu mampu menjadi motor serangan Si Rubah.

Saking bagusnya penampilan Maddison, pada bursa transfer Januari lalu, Manchester United kepincut untuk mendatangkan dia ke Old Trafford. Tapi dengan tegas Rodgers dan petinggi klub menyatakan bahwa pemain bernomor punggung 10 itu tak dijual.

Kini, sejumlah media dan lembaga statistik sepak bola memprediksi Maddison akan dimainkan Leicester kala bertamu ke kandang Wolverhampton, dinihari nanti. Maddison diharapkan bisa ikut andil dalam perolehan tiga poin bagi Leicester.

Tambahan tiga angka akan mengamankan posisi Leicester di tangga ketiga klasemen sementara. Saat ini, Leicester mengumpulkan 49 angka. Mereka berselisih tiga angka dari Manchester City di posisi kedua. Laju Leicester dalam lima laga terakhir tak terlalu bagus, yakni dua kali menang, dua kali kalah, dan sekali imbang.

Selain itu, fan Leicester berharap Maddison bisa membantu mengembalikan ketajaman penyerang andalan mereka, Jamie Vardy. Penyerang berusia 33 tahun itu menjadi top scorer sementara Liga Primer dengan 17 gol. Namun posisinya terus dikejar oleh pemain The Citizens, Sergio Aguero, dengan 16 gol.

Sebab, dalam tujuh laga terakhir, Vardy puasa gol. Jika Maddison sanggup memberikan umpan-umpan terbaiknya, Vardy berpeluang memperlebar jarak golnya dengan Aguero. Andai Vardy keluar sebagai top scorer pada akhir musim nanti, Leicester dan fan ikut kecipratan gengsi piala sepatu emas.

BBC | GOAL | INDRA WIJAYA