Julian Nagelsmann, RB Leipzig, Liga Champions dan Rekor
Reporter
Terjemahan
Editor
Febriyan
Rabu, 11 Maret 2020 08:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Keberhasilan RB Leipzig menyingkirkan Tottenham Hotspur dari Liga Champions kembali mencuatkan nama Pelatih Julian Nagelsmann. Pasalnya, dia berhasil membawa tim asal Jerman itu mencetak sejarah untuk pertama kalinya melaju ke babak perempat final.
Bagi publik Jerman, nama Nagelsmann mungkin tak lagi asing. Dalam setidaknya empat tahun terakhir dia terus mencuri perhatian dengan prestasi yang timnya torehkan.
Sebagai pelatih, Nagelsmann bukanlah seperti Pep Guardiola atau Zinedine Zidane yang memiliki pengetahuan beragam taktik dari pengalaman bermain sepak bola. Bahkan, karir sepak bola Nagelsmann hanya seumur jagung.
Pernah menimba ilmu di akademi FC Augsburg dan 1860 Munich, karir sepak bola Nagelsmann berakhir saat masih berusia 19 tahun. Dia mengalami cedera yang memaksanya harus berhenti mengolah si kulit bundar.
Lepas dari lapangan hijau, Nagelsmann sempat mengambil kuliah jurusan administrasi bisnis, namun kecintaannya terhadap sepak bola membuat dia kemudian beralih ke jurusan ilmu olahraga.
Lulus dari sana, pria yang gemar bermain sebagai bek tengah itu lantas memulai karirnya dengan menduduki posisi asisten pelatih Augsburg, mendampingi Thomas Tuchel, kini menangani PSG.
Dia lantas pindah ke Hoffenheim pada 2012. Dia juga menangani tim U-19 dan U-16 Hoffenheim saat itu.
Hanya dua musim bagi Nagelsmann untuk membuktikan kemampuannya. Pada musim 2013-2014, dia membawa tim U-19 Hoffenheim merebut gelar juara Liga Jerman U-19 dengan mengalahkan tim besar seperti Bayern Munchen U-19 dan Borussia Dortmund U-19.
<!--more-->
Kecerdasan dan melesatnya karir Nagelsmann membuat mantan anak asuhnya sekaligus mantan penjaga gawang Timnas Jerman, Tim Wiese, menjulukinya sebagai "Mini-Mourinho".
Semusim setelah sukses bersama tim muda Hoffenheim, Nagelsman disodori kontrak menangani tim senior mengantikan Huub Stevens yang mengundurkan diri karena masalah kesehatan. Dia menangani tim senior klub yang berada di bagian Barat Daya Jerman itu pada pertengahan musim 2015-2016, tepatnya pada 10 Februari 2016.
Kondisi Hoffenheim saat itu cukup buruk. Mereka berada di zona degradasi dengan tertinggal tujuh angka dari zona aman. Nagelsmann kembali menunjukkan kapasitasnya dengan membawa timnya lolos dari degradasi di akhir musim.
Musim berikutnya skuad asuhan Nagelsmann menggebrak. Mereka berhasil menduduki posisi keempat klasemen Liga Jerman dan berhak masuk ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah Hoffenheim. Akhir musim itu, Hoffenheim langsung mengikat Nagelsmann dengan kontrak hingga 2021.
Kontrak baru membuat Nagelsmann semakin semangat. Meskipun gagal total di Liga Champions musim itu, dia kembali sukses membawa Hoffenheim masuk ke empat besar Liga Jerman dan berhak bermain di Liga Champions musim 2017-2018.
Dia juga mencatatkan diri sebagai pelatih termuda di Liga Jerman yang sukses melewati 100 pertandingan saat menangani Hoffenheim.
Selama di Hoffenheim, Nagelsmann memilki catatan yang cukup apik. Dia memiliki rasio kemenangan sebesar 40,44 persen dari 136 laga. Meskipun tak mencapai 50 persen, namun hal itu cukup luar biasa mengingat Hoffenheim tak memiliki pemain bintang saat itu.
<!--more-->
Kontrak Nagelsmann putus di tengah jalan. Sempat digadang-gadang akan menangani tim raksasa Eropa seperti Manchester United, Real Madrid dan Barcelona, dia malah berlabuh di RB Leipzig.
Alasan Nagelsmann cukup unik, dia tampak percaya diri bahwa kesempatan kedua untuk menangani tim raksasa Eropa akan datang untuk kedua kalinya.
"Saya masih muda. Mereka juga nanti akan datang lagi kepada saya," kata Nagelsmann pada awal musim ini.
Menangani RB Leipzig, Nagelsmmann menggantikan Ralf Rangnick yang naik jabatan menjadi Kepala Olahraga dan Pengembangan Sepak Bola Red Bull. Mendapatkan warisan tim yang sudah kompak dan memiliki prestasi apik, kerja Nagelsmann semakin mudah.
Namanya semakin bersinar ketika berhasil membawa RB Leipzig lolos sebagai juara Grup G Liga Champions. Dia kembali mencatatkan rekor sebagai pelatih termuda yang pernah membawa timnya meraih posisi juara grup Liga Champions.
Apalagi lawan yang dihadapinya bukan tim sembarangan. Setidaknya terdapat Benfica, Lyon dan Zenith St Petersburg yang lebih berpengalaman di ajang Liga Champions ketimbang RB Leipzig.
Kejutan kembali dia perlihatkan dengan menyingkirkan Tottenham Hotspur pada laga babak 16 besar Liga Champions. Pada laga pertama di London yang berakhir dengan skor 1-0 untuk Leipzig, Nagelsmann tercatat sebagai pelatih termuda yang memenangkan laga babak 16 besar.
Dini hari tadi, dia kembali mencetak rekor sebagai pelatih termuda yang membawa timnya lolos ke babak perempat final setelah menumpas Tottenham 3-0.
Langkah Julian Nagelsmann dan RB Leipzig di Liga Champions masih akan berlanjut. Demikian juga dengan rekor yang akan mereka torehkan. Yang pasti, kejutan demi kejutan siap disajikan oleh mereka pada babak 16 besar dengan statusnya sebagai tim kuda hitam.
SKY SPORTS| UEFA| BAVARIAN FOOTBALL