TEMPO.CO, Jakarta - Selama tiga pekan ke depan, Liga Inggris terpaksa dihentikan. Tak akan ada laga sepak bola di level mana pun di Inggris.

Demikian hasil pertemuan 20 perwakilan klub sepak bola anggota Liga Primer, liga-liga Inggris lainnya (EFL), dan Federasi Sepak Bola Inggris (FA).

“Kami berharap pertandingan liga sepak bola di Inggris akan bergulir lagi pada 4 April,” ujar CEO Liga Primer, Richard Masters.

Liga Primer akhirnya mengikuti jejak liga-liga di Eropa, seperti Liga Italia dan Spanyol, yang lebih dulu menghentikan sementara kompetisi sepak bola di negara masing-masing. Alasannya sama: penyebaran virus corona(Covid-19).

“Dalam situasi yang tak pernah terjadi sebelumnya, kami harus memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan para pemain, staf, dan pendukung,” kata Masters. “Semoga MikelArteta dan Callum Hudson-Odoi lekas sembuh.”

Manajer Arsenal Mikel Arteta dan pemain Chelsea Hudson-Odoi memang menjadi faktor pengubah. Sehari sebelumnya, pengelola Liga Primer berkukuh tetap menggelar Liga Primer secara tertutup. Artinya, tidak ada penonton dalam pertandingan itu.

Pemain Chelsea, Callum Hudson-Odoi, dinyatakan positif terkena virus Corona. Striker berusia 19 tahun menjadi kasus COVID-19 kedua di klub Liga Primer Inggris setelah Pelatih Arsenal Mikel Arteta. Sebelum dinyatakan positif virus Corona, ia sempat menunjukkan gejala yang mirip dengan pilek. REUTERS

Keputusan bermain di stadion kosong ini diambil setelah Liga Primer menunda laga Manchester City melawan Arsenal, yang sedianya akan digelar pada Kamis dinihari lalu.

Penundaan laga itu bermula dari kabar Angelos Marinakis, pemilik klub Olimpiacos, yang terinfeksi virus corona. Sebelum dinyatakan positif terinfeksi, dia sempat berada di Emirates Stadium serta bertemu dengan beberapa pemain dan staf Arsenal.

Seketika itu pula Arsenal mengisolasi para pemain yang sempat bertemu dengan Marinakis. Mereka pun meminta laga melawan Manchester City ditunda.

Meski menunda laga itu, otoritas sepak bola Inggris masih menggelar laga sepak bola lainnya. Di antaranya, pertandingan Liverpool versus Atletico Madrid di Liga Champions.

Artinya, Inggris tetap dianggap masih aman untuk menggelar pertandingan yang melibatkan puluhan ribu penonton di stadion.Liga Primer pun terus digelar meski hanya di stadion kosong.

Namun, beberapa saat kemudian, muncul kabar tentang Mikel Arteta yang positif terjangkiti corona. Sontak kesibukan pun terjadi. Pihak klub menyatakan Arteta telah mengisolasi diri agar virus ini tidak menyerang lebih banyak orang, terutama keluarganya.

Belum lagi soal Arteta reda, kasus serupa menimpa pemain Chelsea Callum Hudson-Odoi.Dia dinyatakan positif mengidap Covid-19. Chelsea kemudian mengikuti jejak Arsenal, yakni mengisolasi tempat latihannya.

Leicester City. Reuters

Ternyata bukan hanya dua klub itu yang melakukan hal serupa. Berturut-turut setelah Leicester City--yang memiliki tiga pemain suspect virus ini--Bournemouth, Everton, Manchester City, Watford, dan West Ham United juga mengisolasi tempat latihan mereka.

Tak satu pun klub yang menolak keputusan ini. Kendati begitu, Wakil CEO Manchester United, Ed Woodward, kecewa atas penghentian ini. Tapi dia melihat ada pertimbangan yang lebih besar. “Ini untuk membantu memperlambat penyebaran virus corona," katanya.

Menurut CEO Aston Villa, Christian Purslow, hal ini terpaksa diambil untuk mengurangi penyebaran virus yang telah menjadi pandemi ini. “Saya kira ini keputusan yang bagus. Kami memiliki manajemen liga yang baik.Mereka telah membuat keputusan yang tepat,” katanya.

Meski begitu, penundaan ini tetap membuat beberapa klub melakukan kegiatan sehari-hari. Southampton, misalnya. Setelah memulangkan para pemainnya akibat laga pekan ini tertunda, mereka akan kembali berlatih pada Senin mendatang.

BBC | GUARDIAN |IRFAN B.