Virus Corona, Revitalisasi Sepak Bola, dan Kisah Leicester-Bilbao

Rabu, 18 Maret 2020 12:12 WIB

Pemain Athletic Bilbao Aritz Aduriz. REUTERS/Vincent West

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika industri sepak bola semakin menggila; sewaktu kejuaraan bola yang sangat populer dan kelasnya hanya sedikit di bawah Piala Dunia, yaitu Piala Eropa atau Euro, hendak digenjot kepopulerannya di 12 negara pada pergelaran 2020, datanglah pandemi virus corona.

Virus ini juga datang tak lama setelah Manchester City dihukum badan sepak bola Eropa, UEFA, yaitu dilarang ikut Liga Champions dan Liga Europa, selama dua tahun mulai musim kompetisi mendatang, 2020-2021. Dasarnya adalah dakwaan bahwa City melanggar aturan Financial Fair Play dari UEFA.

Aturan Financial Fair Play ini melarang klub profesional melakukan pengeluaran atau investasi lebih besar dari pemasukan yang mereka peroleh, dalam usaha mengejar kesuksesan.

City dinyatakan memanipulasi aturan itu antara 2012 dan 2016 untuk bisa membesar timnya setelah kepemilikan timnya dibeli oleh Abu Dhabi United Group pada 2008.

Di tengah badai virus corona yang menghantam semua kompetisi dalam naungan UEFA dan kejuaraan di bawah kendali badan sepak bola dunia, FIFA, belum terdengar kabar apakah banding City yang diajukan kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga di Lausanne, Swiss, terhadap hukuman yang dijatuhkan UEFA itu, diterima atau ditolak?

Advertising
Advertising

Yang membela City menuduh regulasi yang diatur dalam Financial Fair Play dan mereka yang berada di balik keputusan UEFA menghukum City itu adalah para klub raksasa di Eropa yang sudah lama bercokol dan tak ingin adalah klub baru yang menembus komunitas elit mereka.

Daftar keuntungan atau kekayaan para klub elit itu mendominasi media bahkan ketika virus corona memasuki awal pandeminya.

Jika tidak ada pandemi virus ini, mungkin ada sebuah rekayasa pernyataan sebagai berikut, “Jangan sering-sering ada cerita dongeng seperti saat Leicester City menjadi juara Liga Primer Inggris 2015-2016 dalam industri sepak bola.”

Sukses Leicester waktu itu dianalogikan dengan dongeng Cinderella. Salah satu pemainnya yang masih aktif sekarang, Jamie Vardy, bahkan berasal dari pemain amatir, yang nilai transfernya sangat tidak bisa dibandingkan dengan misalnya, Paul Pogba.

Kini, ketika pandemi virus corona sudah meluluhlantakkan industri sepak bola, berbagai kalkulasi kerugian besar diketengahkan, menyangkut soal revisi masa durasi kontrak pemain, kontinuitas besaran gaji, aturan darurat soal jendela transfer, dan kerugian yang kira-kira akan dialami para klub kaya-raya itu.

Seandainya Aston Villa dan bukan Manchester City yang menang pada final Piala Liga Inggris 2019-2020 itu, sudah ada cerita Cinderella lainnya. Villa sudah pasti terdegradasi dari Liga Primer Inggris musim ini, jika pandemi virus corona tidak mendadak datang untuk membuyarkan semua kepastian dalam sepak bola itu.

Villa nyaris mengikuti jejak Wigan Athletic yang pada beberapa musim sebelumnya memenangi Piala Liga Inggris sebelum terdegradasi dari Liga Primer. Pelatihnya, Roberto Martinez, yang kini menangani tim nasional Belgia.

Soal uang atau investasi adalah segala-galanya dalam sepak bola ini, selain ada arus lain yang bisa melawan seperti Leicester City pada 2015-16 dan nyaris Aston Villa di Piala Liga Inggris musim ini, adalah Athletic Bilbao.

Di Liga Spanyol, Bilbao adalah salah satu contoh anomali dan sebuah sikap keras kepala di tengah arus utama industri sepak bola modern. Mereka berjuang bertahan di divisi tertinggi La Liga atas dasar jati diri bangsa Basque dan karena itu mementingkan pemain lokal. Mereka bisa terhindar dari kerugian karena dampak dari pandemi virus corona ini, dengan sejak awal melakukan penghematan.

Pandemi virus corona ini mungkin akan mengerem dari semua usaha maksimalisasi atas nama dana dan keuntungan itu. Putaran final Euro mungkin tidak lagi di banyak negara, belajar dari mewabahnya virus ini. Mungkin, cukup tuan rumah dua negara seperti yang sudah terjadi sebelumnya di Belanda-Belgia, Austria-Swiss, dan Polandia-Ukraina.

Ide Piala Dunia yang dinaungi FIFA akan digelar di sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara, mengikuti jejak tuan rumah bersama Korea Selatan-Jepang, mungkin tidak akan dimunculkan lagi.

Sepak bola, kata Johan Cruyff, adalah sebuah permainan kesalahan dan ketidakpastian. Pandemi virus corona ini mungkin sebuah berkah tidak diharapkan yang datang untuk merevitalisasi kembali sepak bola agar tidak terlalu bersifat industri dan bersifat pasti serta memberi lebih banyak peluang kepada tim-tim model Leicester City dan Athletic Bilbao. Mereka yang berjuang bertahan dan meraih sukses dengan ideologi selain kekuatan uang dan investasi.

Berita terkait

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

11 jam lalu

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

Ramai istilah pundit dalam dunia sepak bola. Arti kata pundit merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian di dunia sepak bola.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

1 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

Ada tiga keputusan wasit VAR yang dinilai merugikan Timnas U-23 Indonesia U-saat melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

5 hari lalu

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

Fernando Morientes singgung bagaimana kegilaan penggemar sepak bola Indonesia yang rela menonton Laga Liga Champions tengah malam.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

12 hari lalu

Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

14 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

35 Tahun Tragedi Hillsborough, Insiden Kelam Sepak Bola Dunia Sebabkan Ratusan Orang Tewas dan Terluka

16 hari lalu

35 Tahun Tragedi Hillsborough, Insiden Kelam Sepak Bola Dunia Sebabkan Ratusan Orang Tewas dan Terluka

Hillsborough Disaster atau tragedi Hillsborough yang menewaskan ratusan orang termasuk yang terluka. Salah satu tragedi sepak bola dunia.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

23 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

Athletic Bilbao Jadi Juara Copa del Rey Usai Kalahkan Mallorca Lewat Adu Penalti, Akhiri Puasa Gelar 40 Tahun

24 hari lalu

Athletic Bilbao Jadi Juara Copa del Rey Usai Kalahkan Mallorca Lewat Adu Penalti, Akhiri Puasa Gelar 40 Tahun

Athletic Bilbao menang adu penalti 4-2 atas Mallorca menyusul hasil imbang 1-1, untuk memastikan gelar ke-24 Copa del Rey pada Minggu, 7 April 2024.

Baca Selengkapnya

Usai Kalahkan Athletlc Bilbao, Real Madrid Fokus Hadapi Manchester City di Liga Champions

30 hari lalu

Usai Kalahkan Athletlc Bilbao, Real Madrid Fokus Hadapi Manchester City di Liga Champions

Rodrygo mencetak gol saat Real Madrid mengamankan kemenangan kandang 2-0 melawan Athletic Bilbao pada hari Minggu, 31 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

36 hari lalu

Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

Asprov PSSI Sumut menggandeng Indra Sjafri sebagai konsultan tim sepak bola yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.

Baca Selengkapnya