Atasi Krisis Corona, West Ham United akan Tawarkan Saham Baru
Reporter
Terjemahan
Editor
Hari Prasetyo
Senin, 6 April 2020 11:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direksi West Ham United berencana untuk bisa menyuntikkan setidaknya 30 juta pound sterling atau sekitar Rp 610 miliar ke klub, dengan meluncurkan right issue, yaitu perusahaan memberikan hak kepada pemegang saham sebelumnya untuk menambah modal yang disetor kepada perusahaan.
Hal ini sebagai tanggapan terhadap masalah keuangan yang disebabkan pandemi virus corona.
Dengan Liga Primer Inggris dan divisi-divisi di bawahnya ditangguhkan karena krisis pandemi virus corona serta para pemain Liga Primer belum bersedia untuk dipotong gajinya, ada kekhawatiran di jajaran direksi West Ham United tentang pemasukkan mereka.
Sejumlah klub bereaksi terhadap penundaan lanjutan kompetisi musim ini dengan merumahkan sebagian besar karyawan tidak bermain mereka.
Tapi, West Ham United yang dimiliki David Sullivan dan David Gold memilih cara yang berbeda.
West Ham United berkomitmen membayar gaji karyawan tetap dan paruh waktu secara penuh. Klub berjuluk the Hammers ini menyepakati meluncurkan sebuah right issue, untuk mengundang kepada para pemegang saham yang sudah ada untuk membeli saham tambahan.
Sullivan, yang menjadi pemegang saham mayoritas West Ham United dengan 51%, telah setuju untuk melakukannya.
Apakah uang yang terkumpul naik di atas 30 juta pound sterling atau tidak akan tergantung pada berapa banyak yang menerima tawaran itu. Jika mereka memutuskan tidak mengambil hak mereka, saham akan ditawarkan ke tempat lain. Proses right issue itu diperkirakan akan berlangsung pada Mei 2020.
Sementara ini West Ham tidak memiliki masalah keuangan. Tapi, hal itu kemungkinan akan berubah jika tidak ada prospek musim ini akan kembali dilanjutkan.
Klub-klub di Liga Inggris sudah diberitahu untuk mengantisipasi kerugian penghasilan yang serius. Mereka telah memperingatkan para pemain bahwa mereka bisa kehilangan hingga 1.137 miliar pound sterling jika musim ini tidak dilanjutkan. Itu sebagian karena mereka mungkin harus mengembalikan 750 juta pound kepada stasiun televisi yang memiliki hal siar jika musim ini tidak selesai.
West Ham United telah kehilangan uang dalam penerimaan tiket penonton dan pendapatan dari siaran. Pertandingan mereka melawan Wolves, Newcastle, Chelsea, dan Tottenham dijadwalkan untuk ditayangkan di televisi.
Mengingat konteks itu, West Ham ingin melindungi diri mereka sendiri. Mereka mendukung pemain mengurangi pembayaran melalui pemotongan upah, penangguhan, atau kombinasi keduanya. Karren Brady, wakil ketua klub, telah mengkritik Asosiasi Pesepakbola Profesional karena menghalangi jalannya pertandingan.
"Tanpa tanggal untuk memulai kembali liga, ini memiliki implikasi keuangan yang parah," tulis Karren Brady di The Sun. "Mengingat sebagian besar pendapatan siaran digunakan untuk membayar upah para pemain, tidak terpikirkan bahwa PFA tampaknya tidak memahami hal ini," wakil ketua West Ham United ini melanjutkan.
GUARDIAN | THE SUN