Arsenal dan Tottenham Latihan Lagi, Liga Primer Dilanjutkan?
Reporter
Terjemahan
Editor
Rina Widiastuti
Rabu, 29 April 2020 10:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pusat pelatihan Arsenal di Colney, Hertfordshire, London, mulai bergeliat. Senin lalu, skuad utama Arsenal kembali berlatih untuk pertama kalinya sejak kompetisi sepak bola Inggris disetop sementara pada 14 Maret lalu.
Wabah virus corona membuat pemerintah Inggris memberlakukan pembatasan fisik dan karantina wilayah. Tercatat hingga kemarin telah terjadi 149.569 kasus positif Covid-19 di Inggris. Walhasil, Inggris berada di urutan keenam negara yang paling banyak jumlah kasus virus corona di dunia.
Arsenal menjadi tim Liga Primer pertama yang memulai latihan terbuka pada masa pandemi. Namun tim berjulukan The Gunners itu menerapkan aturan ketat bagi para pemain dan pelatih untuk menghindari risiko penularan virus asal Wuhan, Cina, itu.
Bahkan saat para pemain datang di sarana latihan pun ada aturannya. David Luiz cs disediakan ruang parkir secara terpisah. Mereka pun dilarang berkumpul dalam satu ruangan. Walhasil, peralatan latihan disediakan masing-masing untuk satu pemain.
Arsenal menutup akses di Colney. Tim pelatih memanfaatkan 10 lapangan untuk digunakan berlatih. Seluruh pemain dibagi menjadi kelompok kecil yang berisi lima orang. Setiap kelompok pun wajib menjaga jarak. Bahkan di media sosial muncul sebuah foto yang menunjukkan dua pemain berlatih dalam jarak 30-40 meter.
Seusai latihan, para pemain dipersilakan pulang tanpa ada evaluasi tatap muka. Cara seperti ini dianggap paling aman di tengah wabah virus corona. Tim London utara lainnya, Tottenham Hotspur, mengikuti langkah Arsenal. Sesuai dengan rencana, tim asuhan Jose Mourinho itu membuka latihan bersama, kemarin.
Tim berjulukan The Lilywhites itu menerapkan protokol jarak fisik yang sama seperti Arsenal. Selanjutnya, Brighton dan West Ham juga akan memulai latihan sesegera mungkin. Maka hanya soal waktu bagi semua klub Liga Primer akan segera memulai program latihan mereka.
Lagi pula otoritas sepak bola Inggris sedang mengupayakan “Proyek Restart”, yakni upaya memulai kembali kompetisi Liga Primer. Bagi mereka, terlalu riskan jika membiarkan Liga Primer musim ini tak pernah usai. Terlalu banyak duit yang dipertaruhkan.
Menurut sejumlah media Inggris, Liga Primer diharapkan kembali bergulir pada 8 Juni mendatang. Adapun rangkaian latihan persiapan setiap klub dimulai pada 18 Mei mendatang.
Rencananya, semua klub peserta Liga Primer menggelar pertemuan pada Jumat mendatang untuk membicarakan kelanjutan kompetisi musim ini. Salah satu masalah yang akan dibahas adalah lokasi yang bakal dijadikan tempat untuk menuntaskan laga. Sebab, ada beberapa pilihan, yakni laga kandang-tandang seperti biasanya atau di stadion netral.
Selain itu, ada kemungkinan sisa laga Liga Primer musim ini akan berjalan tanpa penonton di stadion. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.
Menteri Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Oliver Dowden membenarkan bahwa sejumlah klub Liga Primer sudah menghubunginya perihal kelanjutan kompetisi. Ia memastikan bahwa pemerintah mendukung keberlangsungan kompetisi sepak bola. "Namun semua langkah yang mereka ambil harus sesuai dengan protokol kesehatan," kata Dowden.
Menurut BBC, pemerintah berencana membantu penuntasan sejumlah kompetisi elite dalam waktu dekat. Salah satu hal yang akan dibantu adalah kompetisi sepak bola. Namun pemerintah hanya memprioritaskan kompetisi sepak bola yang sifatnya profesional.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menegaskan bahwa pemerintah hanya akan memfasilitasi gelaran olahraga profesional. Artinya, perhelatan olahraga yang punya otoritas dan aturan yang tegas. "Sedangkan untuk olahraga amatir akan sulit karena susah mengatur interaksi sosial di antara mereka," kata Raab.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Watford, Scott Duxbury, merasa risi membicarakan kelanjutan kompetisi untuk saat ini. Bagi dia, urusan sepak bola tak menjadi hal prioritas pada masa pandemi. "Berbicara tentang sepak bola saja rasanya kurang pantas karena ada orang yang sekarat menghadapi Covid-19 setiap hari," kata Duxbury.
Meski begitu, Duxbury tak akan menolak jika pemerintah memperbolehkan kompetisi Liga Primer musim ini kembali bergulir. Bagi dia, yang penting tak ada protokol kesehatan yang dilanggar jika kompetisi jalan lagi nantinya. "Yang penting jangan sampai malah memperkeruh keadaan. Mari kita mendukung kinerja dinas kesehatan Inggris," kata Duxbury.
Faktanya, negara lain di Eropa juga sedang berupaya memulai kembali roda bisnis mereka, termasuk kompetisi sepak bola. Di Jerman, misalnya, kompetisi Bundesliga direncanakan bergulir kembali pada 9 Mei mendatang.
Bos Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke, mengatakan tak ada pilihan lain kecuali menuntaskan Bundesliga Jerman. Jika tidak, Bundesliga dan klub peserta bisa bangkrut. "Tidak akan ada lagi Bundesliga seperti yang kita kenal. Ini bukan soal mengistimewakan sepak bola, melainkan menyelamatkan bisnis dan kultur Bundesliga," kata Watzke.
DAILYMAIL | GOAL | INDRA WIJAYA