Kenangan 62 Tahun Silam, Saat Timnas Indonesia Disebut Macan Asia

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Senin, 1 Juni 2020 17:42 WIB

Pemain Timnas Indonesia saat berlatih. Antara

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini 62 tahun silam, 1 Juni 1958, Timnas Indonesia sempat dijuluki sebagai Macan Asia setelah berhasil merebut medali perunggu Asian Games 1958 di Tokyo, Jepang.

Mengalahkan India 4-1 dalam perebutan tempat ketiga, membuat prestasi ini menjadi yang tertinggi yang bisa dicapai Indonesia dan bertahan hingga dewasa ini, bahkan sulit untuk diulangi.

Pelatih Indonesia saat itu, Antun Toni Pogacnik, membuat perubahan besar-besaran di tubuh timnas. Ia melakukan peremajaan dalam skuadnya. Nama-nama seperti Ramang, Djamiaat Dhalhaar, hingga Aang Witarsa terpinggirkan.

Sebagai pengganti, di lini depan dihuni pemain dengan rerata umur 23 seperti Wowo Sunaryo, Bakir, dan Suryadi. Sementara di posisi penjaga gawang tetap diisi Maulwi Saelan, sang pengawal Bung Karno.

Pada babak penyisihan, Indonesia tergabung di Grup B bersama Myanmar dan India. Maulwi Saelan dan kawan-kawan sukses menjadi juara grup setelah menumbangkan Myanmar 4-2 dan India 2-1.

Di babak perempat final, timnas Indonesia telah ditunggu tim yang tak terlalu diperhitungkan, Filipina. Benar saja kedigdayaan Indonesia tak kuasa dibendung dan mereka mengakhiri laga dengan skor 5-2.

Memasuki Semifinal, Indonesia akhirnya mendapatkan lawan tangguh yakni Republic of China (yang sekarang menjadi Taiwan), sekaligus kandidat kuat juara saat itu. Meski begitu, Indonesia mampu mengimbangi perlawanan Taiwan dan hanya kalah dengan skor tipis 1-0.

Harapan untuk mendapat medali emas pupus sudah, satu-satunya yang bisa dibawa pulang hanya perunggu. Di babak perebutan tempat ketiga, Indonesia kembali bertemu dengan India yang pada babak semifinal kalah atas Korea Selatan 3-1.

Pengalaman saat bertemu di fase grup, membuat pasukan Toni Pogacnik ini bisa sedikit jumawa. India kembali tak berdaya di hadapan Indonesia dan harus mengakui kekalahan 4-1.

Kemenangan itu membuat timnas Indonesia mencatatkan sejarah yang terus bertahan -bahkan hanya menjadi mimpi timnas- hingga hari ini yakni medali perunggu di Asian Games.

Peletak dasar sepak bola Indonesia

Keberhasilan timnas Indonesia merebut medali perunggu Asian Games 1958 tak bisa dilepaskan dari tangan dingin Toni Pogacnik. Pelatih asal Yugoslavia itu telah meletakkan warisan dasar sepak bola kita, yakni kecepatan dan ketepatan.

Sejak menginjakkan kaki pada 1954, ia sadar betul bahwa pemain di Asia Tenggara khususnya memiliki postur tubuh yang pendek. Berbeda jika dibandingkan dengan pemain asal Eropa. Maka untuk mengimbanginya, Toni menggenjot kemampuan pemain lewat kecepatan dan kelincahan.

Kecepatan inilah yang menjadi identik sepak bola Indonesia, hampir semua klub memaksimalkan kecepatan kedua sayap saat melakukan penyerangan. strategi ini hampir menjadi manual book di Indonesia.

Tapi perihal ketepatan, butuh waktu bagi Toni untuk bisa menerapkan pada anak-anak asuhnya. Menciptakan peluang sebaik-baiknya yang didorong oleh kecerdasan pemain di lapangan menjadi hal yang sulit, bahkan konon hingga saat ini.

Bahkan Luis Milla sempat mengatakan bahwa pemain di Indonesia memiliki skill mumpuni tapi tanpa diimbangi dengan kemampuan teoritis dasar sepak bola. Yang menjadikan Indonesia menonjol adalah kerja keras di sepanjang laga.

Pun demikian dengan Shin Tae-yong yang menyoroti para pemain Indonesia belum sepenuhnya memahami teknik dasar. Bahkan ia berani menyebut kualitas Passing para pemain timnas Indonesia tak lebih baik dari anak sekolah dasar.

Namun skandal suap jelang Asian Games 1962 di Jakarta menjadi awal dari keruntuhan era Pogacnik. Itu bukan hanya menghancurkan fondasi tim yang cikal-bakalnya sudah dia siapkan sejak 1954, tapi juga menghancurkan hatinya.

Terlepas dari itu, Toni telah menjadi semacam cerita legenda sebagai pengantar tidur agar keesokan hari Indonesia bisa bermimpi menjadi Macan Asia.

Berita terkait

Roberto Mancini Sebut 4 Pemain Timnas U-23 Indonesia Ini Layak Main di Serie B Italia

2 jam lalu

Roberto Mancini Sebut 4 Pemain Timnas U-23 Indonesia Ini Layak Main di Serie B Italia

Pelatih timnas Arab Saudi Roberto Mancini memuji penampilan Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

2 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Elkan Baggott, Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Indonesia hingga Ipswich Town Divisi Utama Liga Premier

8 jam lalu

Elkan Baggott, Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Indonesia hingga Ipswich Town Divisi Utama Liga Premier

Badan Tim Nasional (BTN) memanggil Elkan Baggott untuk memperkuat timnas Indonesia U-23 menghadapi Guinea

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

11 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

1 hari lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

1 hari lalu

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

Timnas U-23 Indonesia bakal menjalani laga play-off menghadapi Guinea untuk memperebutkan satu jatah tersisa ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

1 hari lalu

Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

PSSI memanggil Elkan William Tio Baggott atau Elkan Baggott untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 pada babak playoff menuju Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia menutup Piala Asia U-23 2024 dengan menempati posisi keempat. Berikut beberapa fakta menarik Indoneisa Vs Irak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Nur Alim Jabrik, Legenda Sepak Bola Indonesia yang Memuji Timnas U-23

1 hari lalu

Mengenal Nur Alim Jabrik, Legenda Sepak Bola Indonesia yang Memuji Timnas U-23

Nur Alim legenda sepak bola Indonesia asal Bekasi memuji performa Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23

Baca Selengkapnya