Selebrasi pemain Borneo FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persela Lamongan, 13 Maret 2020. Instagram/@Borneofc.id
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden klub Borneo FC, Nabil Husein, menganggap Yogyakarta ibarat kandang kedua bagi tim berjuluk Pesut Etam ini. Ia mengatakan timnya tidak keberatan apabila Liga 1 Indonesia dipusatkan di Yogyakarta terutama bagi tim-tim luar Pulau Jawa.
"Bagi saya pribadi sama sekali tidak masalah (bermain di Yogyakarta). Saya sudah katakan, lapangan di Pulau Jawa termasuk Yogyakarta sangat memenuhi standar. Tak hanya untuk pertandingan, lapangan latihannya pun sangat bagus," kata Nabil dalam laman Borneo FC, Kamis, 18 Juni 2020.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyebutkan laga berikutnya Liga 1 akan dipusatkan di Pulau Jawa untuk mengurangi resiko penularan Covid-19. Tim-tim luar Jawa bakal ditempatkan di kota pendidikan ini. Adapun tim-tim yang akan ditempatkan di Yogyakarta adalah Borneo FC, Persiraja Banda Aceh, Persipura Jayapura Barito Putera, dan PSM Makassar.
Nabil mengatakan timnya tidak asing dengan suasana Yogyakarta termasuk jika menjadikannya sebagai tempat pemusatan latihan tim saat persiapan menuju kompetisi. Di sisi lain, memang ada kekurangan jika harus bermain di luar kandang sendiri. Namun keputusan itu harus dimaklumi bersama untuk memutus rantai penularan COVID-19. "Saya pikir tim-tim lain yang minta menjadikan Yogyakarta sebagai kandang mereka, satu pemikiran dengan saya," kata dia.
Menurut dia, apabila kompetisi Liga 1 2020 memang digelar September atau Oktober mendatang, maka manajemen bakal langsung mengumpulkannya di Yogyakarta. "Sekarang kami tinggal menunggu kabar dari PT. LIB soal kelanjutan kompetisi dengan regulasi-regulasi barunya. Pastinya Borneo FC sudah siap mengikuti kembali kompetisi. Tentu saja dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada," ujar dia.
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi
4 hari lalu
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi
Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.