Paul Pogba Dikabarkan Mundur dari Timnas Prancis karena Komentar Presiden Macron
Reporter
Terjemahan
Editor
Rina Widiastuti
Senin, 26 Oktober 2020 19:18 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bintang Manchester United, Paul Pogba, dikabarkan mundur dari timnas Prancis karena komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa pembunuhan guru bahasa Prancis, Samuel Paty, merupakan serangan teroris Islam.
Baca Juga: Pogba Sebut Berita Pengunduran Dirinya dari Timnas Adalah Hoaks
Belum lama ini, Paty, 47 tahun, diserang saat dalam perjalanan pulang dari sekolah menengah pertama tempat dia mengajar di Conflans-Sainte-Honorine, 40 kilometer barat laut kota Paris. Kepalanya dipenggal.
Paty kemudian dianugerahi Legiun Prancis d'honneur, tanda jasa tertinggi dari negara Prancis sebagai pengakuan bahwa dia meninggal karena mencoba menjelaskan pentingnya kebebasan berbicara.
Presiden Macron menggambarkan kasus guru Prancis tewas dipenggal itu sebagai serangan teroris Islam. Ia kemudian menyampaikan: "Persatuan dan ketegasan adalah satu-satunya jawaban atas kejahatan terorisme Islam."
Keputusan pemerintah Prancis untuk menghormati guru yang menerbitkan gambar-gambar menyinggung Nabi Muhammad, juga disebut sebagai pemicu di balik keputusan Pogba.
Pemberitaan soal pengunduran diri Pogba itu berdasarkan sumber berita Timur Tengah. Namun, baik Pogba maupun Asosiasi Sepak Bola Prancis, tidak ada yang memberikan komentar terkait spekulasi itu.
Baca juga: Solskjaer Pastikan Manchester United Perpanjang Kontrak Paul Pogba Setahun Lagi
Pengunduran diri Pogba dipublikasikan di situs web olahraga 195sports.com pada Ahad. Di situs itu disebutkan keputusan pemain 27 tahun itu mundur dari timnas Prancis karena keputusan pemberian Legiun d'honneur kepada guru itu dan komentar Presiden Macron tersebut.
Setelah berita itu beredar, termasuk di The Sun, Pogba kemudian bersuara dan menyebut kabar tersebut hoaks. "Jadi, The Sun telah melakukan kesalahan lagi. Berita itu 100 persen tidak benar dan tidak berdasar. Saya terkejut, marah, dan frustrasi karena beberapa media menggunakan saya untuk membuat headline palsu, memanfaatkan situasi di Prancis dan mengkaitkan timnas Prancis ke dalam berita," tulis Pogba di akun media sosialnya tersebut yang dikutip Goal pada Selasa (27 Oktober).
"Saya menentang segala bentuk teror dan kekerasan. Sayangnya, beberapa orang media bertindak tidak bertanggung jawab dan menyalahgunakan kebebasan pers saat menulis berita."
"Mereka tidak memverifikasi apa yang mereka tulis dan telah menciptakan rantai gosip tanpa memedulikan dampaknya terhadap kehidupan saya dan masyarakat," kata dia.
Pogba melakukan debut internasionalnya bersama timnas Prancis pada tahun 2013. Ia meraih gelar juara Piala Dunia 2018 di Rusia. Hingga kini, dia telah mencatat 72 penampilan bersama timnas dan mencetak sepuluh gol untuk Les Bleus.
Pada pertandingan terakhir timnas Prancis mengalahkan Kroasia pada laga tandang 2-1, Paul Pogba masuk dari bangku cadangan. Pada jeda internasional berikutnya, bulan depan, Prancis akan menghadapi tiga pertandingan, yaitu melawan Finlandia, Portugal, dan Swedia.
THE SUN | GOAL
Catatan: Berita ini telah direvisi pada 27 Oktober 2020 untuk menyertakan pernyataan Paul Pogba di akun instagramnya yang membantah kabar yang dimaksud.