Ini Daftar 12 Pemain yang Pernah Memperkuat Real Madrid dan Inter Milan

Reporter

Terjemahan

Editor

Febriyan

Selasa, 3 November 2020 14:56 WIB

Pemain Real Madrid, Karim Benzema menahan bola saat dihadang oleh pemain Borussia Moenchengladbach, Matthias Ginter dalam penyisihan grup B Liga Champions, di Borussia-Park, Moenchengladbach, Jerman, 27 Oktober 2020. REUTERS/Uwe Kraft

TEMPO.CO, Jakarta - Terlepas dari persaingannya di kompetisi Eropa, Real Madrid dan Inter Milan ternyata memiliki hubungan yang cukup mesra dalam hal transfer pemain. Tercatat terdapat 12 pemain yang pernah berseragam Real Madrid dan Inter Milan.

Dari dua belas pemain itu, diantaranya ada yang menuai sukses di Real Madrid maupun menuai sukses di Inter Milan. Bahkan sukses Inter Milan menjuarai Liga Champions musim 2009-2010 tak lepas dari sejumlah pemain buangan Real Madrid.

Berikut daftar 10 pemain yang pernah menyeberang kubu di antara kedua klub.

1. Ivan Zamorano

Menurut catatan laman Transfermarkt, Ivan Zamorano merupakan pemain pertama yang menjadi awal hubungan erat antara Inter Milan dengan Real Madrid.

Penyerang asal Cile itu sempat empat tahun membela Real Madrid pada periode 1992-1996. Dia terbilang cukup sukses di Spanyol dengan mempersembahkan satu gelar juara Liga Spanyolo musim 1995-1995 serta Copa del Rey dan Piala Super Spanyol 1993.

Advertising
Advertising

Pada Juli 1996, Real Madrid yang mengincar bek Inter Milan, Roberto Carlos, menjadikan Ivan Zamorano sebagai alat barter. Real Madrid saat itu harus menambah sejumlah uang untuk mendapatkan Roberto Carlos.

Karir Zamorano sendiri terbilang biasa saja di Inter Milan. Empat tahun di klub asal Italia itu, Zamorano hanya berhasil mempersembahkan Piala EUFA, sekarang bernama Piala Europa.

2. Roberto Carlos

Inter Milan membeli Roberto Carlos dari klub asal Brasil Palmeiras pada 1995. Pada musim pertamanya, Carlos langsung menggebrak dengan mencetak gol tendangan bebas berjarak 27 meter dari gawang pada laga kontra Vicenza.

Akan tetapi hubungannya dengan Pelatih Inter Milan saat itu, Roy Hodgson, tak berjalan baik. Dalam sebuah wawancara, Carlos menyatakan bahwa Hodgson menginginkan dia bermain sebagai penyerang sayap.

Meskipun dikenal sebagai bek kiri eksplosif yang kerap membantu serangan, Carlos menyatakan tak nyaman dengan peran yang diberikan Hodgson itu. Dia lebih memilih bermain sebagai bek kiri.

Roberto Carlos. (instagram/oficialrc3)

Carlos sempat berbicara kepada pemiliki Inter Milan, Massimo Moratti, yang akhirnya menjual dia ke Real Madrid.

Semusim di Inter Milan, Roberto Carlos tak mempersembahkan satu gelar pun. Dia lebih dikenal sebagai salah satu pemain legendaris Real Madrid karena berhasil mempersembahkan 13 trofi juara bagi klub itu, termasuk empat gelar juara Liga Spanyol dan tiga Liga Champions.

<!--more-->

3. Christian Panucci

Christian Panucci diboyong Fabio Capello dari AC Milan ke Real Madrid saat si pelatih memutuskan pindah klub pada awal musim 1996-1997. Panucci tercatat sebagai pesepakbola Italia pertama yang memperkuat Real Madrid.

Capello saat itu menginginkan Real Madrid memiliki dua bek sayap yang kuat, Panucci di sisi kanan dan Roberto Carlos di sisi kiri. Pada musim pertamanya, Panucci langsung mempersembahkan Piala Super Spanyol dan gelar juara Liga Spanyol.

Sayangnya bulan madunya dengan Real Madrid berakhir setelah Capello ke AC Milan di penghujung musim itu. Jupp Heynckes, Guus Hiddink dan John Toshack yang menjadi pelatih Real Madrid setelahnya tak menjadikan Panucci sebagai pilihan utama.

Dia ikut membawa Real Madrid menjuarai gelar juara Liga Champions musim 1997-1998 sebelum akhirnya memutuskan hengkang ke Inter Milan pada 1999.

Di Inter Milan, Panucci juga gagal menunjukkan performa terbaiknya. Konflik dengan Pelatih Marcelo Lippi sempat membuat Panucci dipinjamkan ke Chelsea dan AS Monaco sebelum akhirnya hengkang secara permanen ke AS Roma pada 2001.

4. Clarence Seedorf

Clarance Seedorf merupakan salah satu pemain hebat yang pernah disia-siakan Real Madrid. Didatangkan dari Sampdoria pada 1996, Seedorf sebenarnya cukup sukses membawa Los Galacticos meraih gelar juara Liga Spanyol di musim pertamanya.

Pada musim keduanya dia pun mempersembahkan gelar juara Liga Champions. Akan tetapi Pelatih Real Madrid, Guus Hiddink tampak tak puas dengan performa pria asal Belanda tersebut.

Clarence Seedorf. REUTERS/Alessandro Garofalo

Real Madrid sempat disebut ingin membarter Seedorf dengan Zinedine Zidane dari Juventus pada akhir musim 1998-1999. Akan tetapi kedua klub batal mencapai kesepakatan dan akhirnya Seedorf dilego ke Inter Milan pada bursa transfer musim dingin 1999.

Di Inter Milan, Seedorf pun langsung membuktikan kualitasnya. Dia membantu Inter Milan mencapai final Coppa Italia musim itu. Sayangnya Inter Milan kalah 1-2 dari Lazio pada partai final itu. Satu-satunya gol Inter diciptakan oleh Seedorf.

<!--more-->

5. Ronaldo Luis Nazario de Lima

Ronaldo Luis Nazario de Lima didatangkan Inter Milan dari Barcelona dengan status pemain termahal di dunia pada 1997. Pada musim pertamanya dia sukses mempersembahkan gelar juara Piala UEFA. Dia juga terpilih sebagai Pemain Terbaik Liga Italia Seri A musim itu serta gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA plus Ballon d'Or.

Sayangnya masa keemasan Ronaldo terhenti karena cedera. Pada awal musim 1999-2000, dia mengalami cedera lutut yang membuat karirnya nyaris berhenti. Dia menghabiskan musim itu dan dua musim selanjutnya di ruang perawatan.

Ronaldo sukses mengejutkan publik ketika beraksi dalam Piala Dunia 2002 Jepang-Korea Selatan. Pesepak bola Brasil ini memiliki poni pada bagian depan rambutnya. Sementara bagian belakang dibiarkan botak plontos. Gaya rambut Ronaldo kemudian menjadi tren sampai ke Indonesia. as.com

Ronaldo baru kembali bermain usai musim 2001-2002. Membela Timnas Brasil di Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan, Ronaldo sukses mempersembahkan gelar juara kelima bagi Tim Samba.

Performa apiknya di Piala Dunia itu membuat Real Madrid tertarik memboyongnya pada 2002. Dia pun masuk ke dalam proyek Galacticos pertama Real Madrid di bawah komando Presiden Florentino Perez bersama Zinedine Zidane, Luis Figo dan David Beckham.

Di Real Madrid, Ronaldo kembali menemukan performa terbaiknya. Dia ikut mempersembahkan gelar juara Liga Spanyol, Intercontinenal serta Piala Super Eropa di musim perdananya.

Sayangnya dia terus gagal mempersembahkan gelar juara Liga Champions bagi Real Madrid. Pada dua musim terakhirnya di Santiago Bernabeu, Ronaldo kembali mengalami cedera lutut yang akhirnya membuat dia tersingkir dari skuad Real Madrid dan memutuskan hengkang ke AC Milan pada 2007.

6. Esteban Cambiasso

Esteban Cambiasso pernah dua kali memperkuat Real Madrid. Pertama pada periode 1996-1998 dimana dia bermain untuk tim junior serta Real Madrid B serta pada periode 2002-2004.

Akan tetapi masa keemasan Cambiaso justru terjadi di Inter Milan. Dibeli pada awal musim 2004-2005, Cambiaso merupakan bagian dari sukses Inter Milan menjarai Liga Italia Seri A selama lima musim beruntun pada era 2006-2010.

Gelandang asal Argentina tersebut juga ikut mempersembahkan gelar juara Liga Champions musim 2009-2010 serta Piala Dunia antar Klub tahun 2010.

Selama 10 musim di Inter Milan, posisi Cambiasso praktis tak tergantikan meskipun mereka sempat bergonta-ganti pelatih. Pada akhir musim 2013-2014 Cambiasso memutuskan hengkang ke Leicester City setelah kontraknya tak diperpanjang manajemen Inter Milan.

<!--more-->

7. Santiago Solari

Santiago Solari merupakan kompatriot Esteban Cambiasso. Bergabung dengan Real Madrid pada awal musim 2000-2001, Solari bernasib lebih baik dari rekannya itu.
Solari ikut mempersembahkan dua gelar juara Liga Spanyol pada musim 2000-2001 dan 2002-2003 serta satu gelar juara Liga Champions musim 2001-2002.

Peran Solari di Real Madrid mulai meredum setelah pihak klub itu mendatangkan David Beckham dari Manchester United pada awal musim 2003. Kehadiran Beckham berarti membuat Luis Figo harus bermain di sisi kiri yang biasa diisi oleh Solari.

Dia pun akhirnya mengikuti jejak Cambiaso untuk hengkang ke Inter Milan pada 2005. Akan tetapi karirnya di Inter Milan tak juga membaik. Tiga musim di sana, dia hanya menjadi pemain cadangan meskipun ikut mempersembahkan tiga gelar juara Liga Italia. Solari akhirnya memutuskan kembali ke Argentina pada 2008.

8. Luis Figo

Luis Figo bisa dianggap sebagai pemain yang sama-sama sukses baik di Real Madrid maupun di Inter Milan. Pesepakbola asal Portugal itu bermain selama lima musim di Real Madrid dan mempersembahkan dua gelar juara Liga Spanyol dan satu gelar juara Liga Champions.

Pesepakbola timnas Portugal, Luis Figo memegang kostum tim barunya, Real Madrid dalam jumpa pers di stadion Bernabeu di Madrid, Spanyol, 24 Juli 2000. Perpindahan Luis Figo dari Barcelona ke Real Madrid mencapai nilai transfer sebesar 56 juta euro. AP Photo

Pada 2005, dia pun memutuskan hengkang ke Inter Milan. Di Italia, Figo menambah koleksi trofinya dengan empat gelar juara Liga Italia secara beruntun. Figo memutuskan pensiun di Inter Milan pada akhir musim 2008-2009.

9. Walter Samuel

Walter Samuel tercatt hanya membela Real Madrid selama satu musim. Di datangkan dari AS Roma pada 2004, dia memutuskan hengkang ke Inter Milan di akhir musim itu.

Sama seperti kompatriotnya, Esteban Cambiaso, Samuel merupakan bagian dari sukses Inter Milan merajai Liga Italia Seri A pada era 2005-2010. Dia juga ikut membawa Inter Milan menjuarai Liga Champions pada musim 2009-2010.

Samuel menghabiskan sembilan musim di Inter Milan sebelum hengkang ke klub asal Swiss, FC Basel.

<!--more-->

10. Wesley Sneijder

Wesley Sneijder dianggap sebagai kepingan terakhir pemain buangan Real Madrid yang membawa Inter Milan merajai Eropa. Bagaimana tidak, pesepakbola asal Belanda itu tak sukses selama dua musim di Los Galacticos.

Dia hanya berhasil mempersembahkan satu gelar juara Liga Spanyol pada musim 2007-2008 sebelum akhirnya hengkang ke Inter Milan pada 2009.

Pesepakbola Inter Milan Wesley Sneijder. AP/Sandro Perozzi

Pada musim perdananya di Inter Milan, Sneijder langsung menunjukkan kemampuannya. Dia membawa klub asuhan Jose Mourinho itu meraih tiga gelar sekaligus: Juara Liga Italia, Copa Italia dan Liga Champions.

Sayangnya kepergian Jose Mourinho plus cedera sempat mengganggu karir Sneijder di Inter Milan. Performanya pun dianggap terus menurun hingga akhirnya dilego ke Galatasary pada 2013.

11. Mateo Kovacic

Didatangkan Inter Milan dari Dinamo Zagreb pada awal 2013, Mateo Kovacic tak langsung menjadi pilihan utama Pelatih Roberto Mancini. Musim perdananya di Italia lebih banyak dihabiskan sebagai pemain pengganti.

Gelandang Real Madrid, Mateo Kovacic melewati hadangan pemain Deportivo La Coruna, Florin Andone pada pertandingan liga Spanyol di stadion Riazor, A Coruna, 26 April 2017. AP/Lalo R. Villar

Baru pada musim berikutnya pemain asal Kroasia itu mendapat kepercayaan penuh dari Mancini. Dia sebenarnya dianggap cukup sukses menjadi pengganti Wesley Sneijder sebagai pengatur tempo permainan Inter Milan.

Sayangnya Kovacic datang ke Inter Milan di saat klub itu mengalami kesulitan finansial. Dia tak sempat memberikan satu gelar pun dan akhirnya dijual ke Real Madrid pada awal musim 2015-2016.

Di Real Madrid awalnya Kovacic menjadi pilihan utama Pelatih Rafael Benitez. Apes bagi Kovacic, Benitez dipecat pada Januari 2016 dan diganti oleh Zinedine Zidane.

Kehadiran Zidane membuat posisi Kovacic sedikit terganggu. Dia kalah bersaing dengan gelandang Real Madrid lainnya seperti Luka Modric, Toni Kroos dan Isco.

Meskipun tak menjadi pilihan utama, Kovacic ikut mempersembahkan tiga gelar juara Liga Champions secara beruntun. Dia kemudian memilih hengkang ke Chelsea pada akhir musim 2017-2018.

<!--more-->

12. Achraf Hakimi

Achraf Hakimi dianggap sebagai pembelian terbaik Inter Milan pada awal musim ini. Dia dilepas Real Madrid setelah menjalani dua musim masa peminjaman di Borussia Dortmund.

Beredar kabar bahwa Real Madrid terpaksa melepas pemainnya itu karena masalah finansial yang membelit mereka pasca krisis ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19.

Hakimi merupakan pemain asli binaan Real Madrid. Bisa bermain sebagai bek maupun gelandang kanan, pesepakbola berusia 21 tahun itu sempat dianggap sebagai pemain masa depan Real Madrid.

Aksi pemain Inter Milan, Achraf Hakimi dan pemain Parma, Giuseppe Pezzella saat berebut bola dalam laga lanjutan Serie A Liga Italia di San Siro, Italia, 31 Oktober 2020. REUTERS

Dia dipromosikan Zidane ke tim utama Real Madrid pada 2017. Sayangnya Zidane lebih memberi kepercayaan kepada Dani Carvajal sehingga Hakimi tak banyak mendapatkan kesempatan bermain.

Semusim di Real Madrid, Hakimi hanya mencatatkan sembilan penampilan dan mencetak dua gol. Meskipun demikian dia ikut mempersembahkan gelar juara Liga Champions pada musim 2017-2018 sebelum akhirnya hengkang ke Borussia Dortmund sebagai pemain pinjaman.

Dua musim di Dortmund, performa Hakimi sebenarnya menuai pujian. Sayangnya dia kembali ke Real Madrid di saat yang tak tepat sehingga harus dibuang ke Inter Milan.

Pelatih Antonio Conte tak ragu menjadikan Hakimi sebagai pilihan utama di skuadnya. Dia tercatat telah mencetak satu gol dan dua assist dari tujuh laga musim ini.

Malam nanti, Achraf Hakimi akan kembali ke Real Madrid sebagai musuh. Dia bisa menjadi kartu truf Inter Milan karena mengetahui secara pasti kelemahan skuad Real Madrid saat ini.

Laga Liga Champions antara Real Madrid vs Inter Milan sendiri akan berlangsung pada Rabu dini hari nanti pukul 03.00 WIB. Laga ini akan disiarkan secara langsung oleh SCTV.

TRANSFERMARKT| MARCA| FOOTBALL ITALIA| DAILY MAIL

Berita terkait

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

10 jam lalu

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

Real Madrid selangkah lagi menjadi juara Liga Spanyol 2023-2024. Pelatih Carlo Ancelotti segera bisa melewati catatan prestasi Zinedine Zidane.

Baca Selengkapnya

Klasemen Liga Spanyol: Kalahkan Sociedad 1-0, Kapan Real Madrid Juara?

1 hari lalu

Klasemen Liga Spanyol: Kalahkan Sociedad 1-0, Kapan Real Madrid Juara?

Real Madrid kian kokoh di puncak klasemen Liga Spanyol setelah mengalahkan Real Sociedad 1-0 pada pekan ke-33. Simak skenario juara dan klasemennya.

Baca Selengkapnya

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

1 hari lalu

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

Fernando Morientes singgung bagaimana kegilaan penggemar sepak bola Indonesia yang rela menonton Laga Liga Champions tengah malam.

Baca Selengkapnya

AC Milan akan Mengakhiri Kerja Sama dengan Stefano Pioli, Simak Perjalanan Kariernya

2 hari lalu

AC Milan akan Mengakhiri Kerja Sama dengan Stefano Pioli, Simak Perjalanan Kariernya

Stefano Pioli akan tersingkir dari AC Milan pada akhir musim

Baca Selengkapnya

Rekor-rekor Anyar yang Tercatat Usai Inter Milan Kunci Gelar Scudetto di Laga Melawan AC Milan

3 hari lalu

Rekor-rekor Anyar yang Tercatat Usai Inter Milan Kunci Gelar Scudetto di Laga Melawan AC Milan

Inter Milan menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Serie A yang berhasil mengamankan scudetto di laga derby.

Baca Selengkapnya

Bawa Inter Milan Raih Scudetto, Karier Simone Inzaghi Lebih Mentereng Dibanding Filippo

3 hari lalu

Bawa Inter Milan Raih Scudetto, Karier Simone Inzaghi Lebih Mentereng Dibanding Filippo

Setelah bawa Inter milan raih Scudetto, karier Simone Inzaghani sebagai pelatih lebih mentereng dibanding Filippo Inzaghi.

Baca Selengkapnya

Inter Milan Juara Liga Serie A, Akhir Stefano Pioli Tukangi AC Milan

4 hari lalu

Inter Milan Juara Liga Serie A, Akhir Stefano Pioli Tukangi AC Milan

Inter Milan berhasil menjadi juara Serie A Liga Italia musim 2023/2024 setelah memenangkan pertandingan derby melawan AC Milan.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Cinta Victoria Beckham dan David Beckham, Posh Spice dan Si Bola Emas

4 hari lalu

Perjalanan Cinta Victoria Beckham dan David Beckham, Posh Spice dan Si Bola Emas

Victoria Beckham dan David Beckham telah menjalin kisah cinta selama lebih dari 2 dekade. Ini kisah perjalanan cinta Posh Spice dan Si Bola Emas.

Baca Selengkapnya

Bawa Inter Milan Juara Liga Italia 2023-2024, Simone Inzaghi Bicara Peran Istri dan Sang Kakak Filippo

5 hari lalu

Bawa Inter Milan Juara Liga Italia 2023-2024, Simone Inzaghi Bicara Peran Istri dan Sang Kakak Filippo

Inter Milan berhasil menjuarai Serie A Liga Italia setelah menang 2-1 dalam laga derby lawan AC Milan. Simak komentar Simone Inzaghi.

Baca Selengkapnya

Daftar Juara Liga Italia setelah Inter Milan Rebut Scudetto Ke-20

5 hari lalu

Daftar Juara Liga Italia setelah Inter Milan Rebut Scudetto Ke-20

Inter meraih gelar juara Liga Italia ke-20 setelah menang dalam laga derby lawan AC Milan 2-1.

Baca Selengkapnya