Jose Mourinho Mengaku Sering Ditelepon oleh Diego Maradona
Reporter
Terjemahan
Editor
Febriyan
Jumat, 27 November 2020 11:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, menyatakan memiliki hubungan yang cukup erat dengan Diego Maradona. Menurut dia, legenda sepak bola asal Argentina yang baru saja wafat itu kerap hadir untuk memberi semangat ketika tim asuhannya baru mengalami kekalahan.
Mourinho menyatakan bahwa Maradona merupakan sosok yang sangat berarti baginya. Dia menyatakan D10S, julukan untuk Maradona, kerap meneleponnya ketika dia melewati sebuah pertandingan yang mengecewakan.
"Saya dapat mengatakan ia adalah teman baik saya, tetapi kontak saya dengannya adalah melalui telepon dan tentu saja kami bertemu beberapa kali."
"Saya menghabiskan hari ini untuk menceritakan kisah kepada orang-orang tentang ia dan waktu yang kami habiskan bersama dan itulah pria yang saya rindukan."
"Saya terutama merindukan panggilan telepon yang selalu datang setelah kekalahan dan tidak pernah setelah kemenangan."
"Ia tahu bahwa setelah kemenangan saya tidak memerlukan panggilan telepon, ia tahu bahwa di saat-saat sulit ia selalu ada dan ia selalu berkata setelah kekalahan: 'Mo, jangan lupa kamu adalah yang terbaik'. Dia selalu melakukan pendekatan ini."
Jose Mourinho menyatakan bahwa legenda sepak bola itu merupakan orang yang memiliki dua sisi, Maradona dan Diego. Sisi Maradona merupakan orang yang dikenal luas oleh dunia sebagai seorang pesepakbola hebat sementara sisi Diego merupakan orang berhati besar yang hanya diketahui oleh orang-orang yang dekat dengannya.
"Ada Maradona dan ada Diego. Saya tidak perlu membicarakan Maradona karena dunia tahu dan tidak ada yang akan lupa," katanya kepada BT Sport sebelum timnya mengalahkan Ludogorets 4-0 di Liga Europa, Jumat, 27 November 2020.
"Diego berbeda, orang-orang yang merupakan teman baiknya, orang-orang yang berbagi ruang ganti dengannya, kolega, orang-orang ini memiliki hak istimewa."
"Ia memiliki hati yang besar, besar, besar, besar. Itulah pria yang saya rindukan, karena sepak bolanya dapat kita temukan setiap kali kita merindukannya, bila kita mencari di Google, kita akan menemukannya. Namun, tidak dengan Diego."
Diego Maradona meninggal dunia pada Rabu siang 25 November 2020 waktu setempat. Dia disebut mengalami serangan jantung di kediamannya setelah merasa tak enak badan pasca menyantap sarapan.
Jenazah Maradona sempat disemayamkan di Istana Presiden Argentina, Casa Rosada, untuk memberikan kesempatan bagi warga yang ingin memberikan penghormatan terakhir. Ribuan warga Argentina pun mengiringi peti jenazah Maradona menuju pemakaman Bella Vista, Buenos Aires, Argentina, pada Kamis petang kemarin.