TEMPO.CO, Jakarta - Penunjukan Carlo Ancelotti sebagai pelatih Real Madrid ternyata diwarnai drama. Madrid sebelumnya dikaitkan dengan Antonio Conte yang menyatakan mundur dari Inter Milan sehari sebelum Zinedine Zidane meletakkan jabatan sebagai pelatih Los Blancos.

Jurnalis media The Times, Duncan Castles, dalam siaran podcast-nya menyatakan bahwa Presiden Madrid Florentino Perez sebenarnya sudah memiliki kesepakatan dengan Conte untuk menggantikan Zidane. Kesepakatan itu kabarnya tercium oleh sebagian pemain senior Madrid.

Sekitar 10 pemain, menurut Castles, lantas bertemu dengan Perez untuk membicarakan soal itu. Mereka disebut tak senang dengan rencana si presiden memboyong Conte ke Stadion Santiago Bernabeu.

Kesepuluh pemain tersebut bahkan mengancam akan hengkang jika Antonio Conte benar-benar menjadi pelatih mereka musim depan. Melihat penolakan dari sebagian besar pemainnya, Perez pun akhirnya mengubah pilihan.

Dia disebut mengontak Carlo Ancelotti yang pernah menangani Madrid di era 2013-2015. Kompatriot Conte itu pun menyanggupi untuk kembali menangani Sergio Ramos cs dan akhirnya diumumkan secara resmi pada 1 Juni lalu.

Penolakan terhadap Conte disebut bukan pertama kalinya dilakukan para pemain Madrid. Saat Zidane mundur untuk pertama kalinya pada 2018, nama Conte juga disebut sebagai calon kuat penggantinya.

Saat itu Sergio Ramos, bahkan secara terbuka menyindir Conte. Dia menganggap Conte sebagai pelatih yang memiliki pengetahuan luas tetapi kurang memiliki manajemen ruang ganti yang baik.

"Rasa hormat dimenangkan, bukan dipaksakan, manajemen ruang ganti lebih penting daripada pengetahuan seorang pelatih," ujarnya.

Setelah Real Madrid menunjuk Carlo Ancelotti, Antonio Conte dikaitkan dengan Tottenham Hotspur. Akan tetapi belakangan negosiasi kedua pihak disebut mentok soal dana transfer yang harus disediakan Tottenham.

SPORT