TEMPO.CO, Jakarta - Carlo Ancelotti memutuskan kembali menangani Real Madrid dan meninggalkan Everton setelah menangani klub Inggris itu selama 18 bulan. Pelatih Italia itu telah melemparkan tantangan untuk pemain depan Karim Benzema.

Ancelotti menyebut tawaran melatih Real Madrid lagi sebagai kesempatan yang tak terduga yang tidak bisa dilewatkan. Bersamaan dengan itu, ia bakal kembali bekerja sama dengan Benzema.

Pemain Paris itu menikmati kampanye yang bagus di lini depan Los Blancos meski timnya gagal menyabet satu pun trofi musim ini. Sekarang, di bawah Ancelotti, Karim Benzema mempunyai target khusus untuk musim depan.

Pasangan ini bekerja sama selama tugas terakhir Ancelotti di kursi panas Real Madrid pada 2013-15, meskipun peran Benzema dalam tim sangat berbeda.

Setelah Cristiano Ronaldo pindah dan Gareth Bale menjadi pemain yang terpinggirkan di klub, Benzema menjadi pemain utama di tim. Ia mencetak hampir 90 gol selama tiga musim terakhir (30, 27, 30). Jumlahnya mengalami peningkatan signifikan dibandingkan ketika dia lebih banyak sebagai penyedia bola bagi Ronaldo dan rekan-rekannya.

Gol-gol Benzema sangat penting untuk perebutan gelar Madrid musim lalu. Meski mereka gagal, itu bukan karena kesalahan pemain No.9 mereka.

Kini, Carlo Ancelotti langsung menunjuk Benzema sebagai pemain kuncinya. Menurut Marca, ia telah mematok target untuk pemain Prancis itu mencetak 50 gol musim depan.

Selama ini, Benzema tidak pernah mencetak lebih dari 32 gol dalam satu musim untuk Los Blancos, dan statistiknya jauh lebih rendah saat bermain di bawah Ancelotti.

Namun, tampaknya Ancelotti akan mengandalkan dia untuk menjadi titik fokus serangan Madrid, mirip dengan apa yang dilakukannya kepada Dominic Calvert-Lewin di Everton.

Benzema sering diabaikan penghargaan individu di panggung dunia, tetapi Ancelotti ingin dia meningkatkan jumlah golnya ke level seperti Ronaldo untuk membantu mempelopori era barunya di Madrid.

Itu tampaknya menjadi visi keseluruhannya untuk timnya, untuk meningkatkan volume mereka di depan gawang secara keseluruhan. Namun, meskipun dikaitkan dengan banyak striker musim panas ini, Ancelotti telah menolak gagasan penambahan pemain baru.

“Tujuannya adalah untuk mencetak gol tetapi itu bukan hanya (tentang) merekrut seseorang yang mencetak 30 gol; itu mencari gol dari pemain sayap, gelandang. Ini menempatkan sistem dan mentalitas yang menyerang," kata Ancelotti pada konferensi pers.

Dia bahkan berniat untuk memasangkan Benzema kembali dengan Bale sebagai kekuatan di ujung tombak serangan yang pernah dilakukannya ketika Real Madrid memenangkan Liga Champions di bawah pengawasannya pada tahun 2014.

"Saya pikir skuadnya sangat bagus. Ada campuran pemain dengan pengalaman - (Toni) Kroos, (Luka) Modric, (Sergio) Ramos, Bale, Benzema - dan pemain muda dengan kualitas: Vinicius Junior, Rodrygo, (Federico) Valverde... skuadnya besar, kami harus menguranginya sedikit," katanya. “Saya pikir dengan skuad ini (kita bisa bersaing).”

Sementara itu, Karim Benzema, 33, menghadapi musim panas yang sibuk sebelum bergabung kembali dengan Real Madrid untuk pramusim, setelah dipanggil kembali ke skuad Prancis untuk pertama kalinya dalam enam tahun untuk Euro 2020.

MIRROR

Baca Juga: Ini Alasan Real Madrid Batal Rekrut Antonio Conte dan Tunjuk Ancelotti