TEMPO.CO, Jakarta - Laga terakhir babak penyisihan Grup D Euro 2020 antara Republik Cek vs Inggris akan berlangsung pada Rabu dinihari nanti, 23 Juni 2021. Penyerang Harry Kane kembali menjadi sorotan setelah gagal mencetak gol pada dua laga sebelumnya.

Kane mendapatkan kritikan tajam setelah Inggris hanya menang tipis 1-0 atas Kroasia dan bermain imbang 0-0 dengan Skotlandia. Penyerang Tottenham Hotspur itu dinilai bermain buruk dengan belum satu pun melepaskan tembakan ke arah gawang di ajang Euro 2020.

Performa Kane memang bisa dibilang merosot tajam jika dibandingkan dengan babak kualifikasi dua tahun lalu. Saat itu, dia selalu mencetak gol dalam delapan laga yang dia mainkan. Total dia mengemas 12 gol untuk membawa Inggris memuncaki klasemen Grup A dan lolos ke putaran final. Kane bahkan tercatat telah mencetak 34 gol dari 53 laga bersama Timnas Inggris sebelum putaran final Euro 2020.

Meskipun Kane dianggap tak tampil dalam performa terbaiknya, Pelatih Timnas Inggris Gareth Southgate telah memastikan akan memasang Kane pada laga kontra Timnas Republik Cek. Southgate menyatakan bahwa hasil yang mereka dapatkan tak bisa dibebankan pada satu atau dua pemain saja.

Sementara Republik Cek mampu tampil sedikit lebih baik dari Inggris. Mereka berhasil menang 2-0 atas Skotlandia pada laga pertama dan bermain imbang 1-1 dengan Kroasia pada laga kedua.

Ujung tombak mereka, Patrik Schick pun tampil lebih baik dari Kane. Schick memborong seluruh gol Republik Cek di ajang Euro 2020 dan bersaing untuk menjadi top skor ajang ini.

Dilihat dari rekor pertemuan kedua tim, Inggris jelas lebih unggul. Dari lima kali bertemu, skuad Tiga Singa meraih tiga kemenangan sementara Republik Cek hanya sekali menang, satu laga lainnya berakhir imbang.

Pertemuan terakhir kedua tim adalah pada babak kualifikasi Euro 2020. Inggris menang 5-0 pada laga pertama di Stadion Wembley, London, sementara Republik Cek menang 2-1 pada laga kedua di Stadion Sinobo, Praha.

Yang menarik adalah karena Harry Kane selalu mencetak gol pada dua laga itu sementara Patrik Schick tidak.

<!--more-->

Dari sisi materi pemain, Timnas Inggris jelas bisa dianggap lebih unggul. Southgate memiliki barisan pemain kelas dunia mulai dari penjaga gawang hingga penyerang.

Akan tetapi dia mendapatkan sedikit masalah setelah Mason Mount dan Ben Chillwell harus menjalani isolasi mandiri karena sempat berkontak dengan pemain Timnas Skotlandia Billy Gilmour yang dinyatakan positif Covid-19.

Jika Chillwell dan Mount tak bermain, Southgate kemungkinan besar melakukan sedikit perombakan. Luke Shaw bisa mengantikan posisi Chillwell sementara posisi Mount bisa diisi dengan menggeser Phil Foden lebih ke tengah sementara posisi sayap kanan diisi oleh Jadon Sancho yang belum mendapatkan kesempatan bermain di Euro 2020.

Sementara skuad Republik Cek kalah gemerlap dibandingkan Inggris. Mereka hanya memiliki duo West Ham United Tomas Soucek dan Vladimir Coufal serta beberapa pemain yang merumput di Liga Jerman seperti Patrik Schick (Bayer Leverkusen) dan kapten Vladimir Darida (Hertha Berlin).

Meskipun demikian, pengaruh para pemain yang merumput di liga top Eropa itu sangat terasa di skuad Lokomotif. Soucek dan Coufal tercatat telah mencetak masing-masing satu assist untuk Schick.

Pelatih Jaroslav Silhavy memastikan seluruh pemainnya siap tempur. Silhavy akan kembali mengandalkan Soucek, Coufal, Darida dan Schick untuk menggempur lini pertahanan Inggris.

Berikut prediksi susunan pemain laga Republik Cek vs Inggris:

Republik Cek (4-2-3-1): Vaclik; Boril, Celustka, Kalas, Coufal; Soucek, Holes; Jankto, Darida, Masopust; Schick.

Inggris (4-2-3-1): Pickford; Shaw, Mings, Stones, Walker; Rice, Phillips; Sterling, Foden, Sancho; Kane

<!--more-->

Inggris dan Republik Cek sama-sama berpeluang meraih posisi puncak klasemen Grup D jika berhasil menang pada laga kali ini. Beban berat akan lebih berada di kaki para pemain Inggris karena mereka akan tampil di depan publik yang mencibir performa mereka.

Harry Kane cs sebenarnya hanya membutuhkan hasil imbang untuk memastikan posisi kedua klasemen Grup D dan lolos ke babak 16 besar secara otomatis. Akan tetapi, mereka dinilai harus menebus kegagalan pada dua laga awal dengan kemenangan meyakinkan menghadapi Timnas Republik Cek.

Southgate memiliki pekerjaan rumah besar untuk mengembalikan ketajaman lini depannya seperti pada babak kualifikasi Euro 2020. Pada laga kontra Skotlandia, mereka dinilai tak memiliki kreativitas untuk menembus tembok rapat pertahanan lawan. Alhasil, Kane tak mendapatkan banyak pasokan dan tercatat hanya 19 kali menyentuh bola pada laga itu.

Menaruh Foden lebih bermain ke tengah bisa menjadi salah satu solusinya. Gelandang muda Manchester City itu memang dikenal sebagai pemain kreatif karena awalnya dipersiapkan Pep Guardiola sebagai pengganti David Silva.

Jika Foden tak berhasil, Southgate masih memiliki Jack Grealish di bangku cadangan. Musim lalu Grealish tampil cukup apik dengan menyumbangkan 12 assist dan membuat Aston Villa lolos dari zona degradasi.

Aliran bola yang lambat juga menjadi masalah bagi Inggris pada laga kontra Skotlandia. Karena itu, menempatkan Sancho yang memiliki kecepatan bisa menjadi salah satu solusi ketika Inggris dipaksa bermain dari sisi sayap.

Pemain Borussia Dortmund itu juga memiliki kemampuan untuk meliuk-liuk untuk mengalahkan para pemain belakang lawan. Ketajaman dan kemampuannya melepaskan umpan matang juga tak diragukan dengan catatan 16 gol dan 20 assist musim lalu di semua kompetisi.

Sementara Republik Cek kemungkinan akan menghindari permainan terbuka. Silhavy paham betul bagaimana berbahayanya para pemain Inggris ketika diberikan ruang di lini belakang mereka. Kekalahan 0-5 pada laga kualifikasi merupakan buktinya.

Silhavy kemungkinan besar akan menerapkan strategi seperti pada laga kedua saat mereka menang 2-1. Timnas Inggris kesulitan menciptakan peluang meskipun menguasai lebih dari 50 persen bola. Mereka hanya melepaskan tujuh tembakan dan hanya dua diantaranya mengarah ke gawang.

Sebaliknya, Republik Cek mampu melepaskan 17 tembakan dan delapan diantaranya mengarah ke gawang. Mereka memaksa penjaga gawang Jordan Pickford bekerja keras dengan permainan ekfektif dan efisien.

Melihat beberapa catatan di atas, Inggris memang sedikit lebih diunggulkan untuk meraih kemenangan. Akan tetapi bukan berarti Republik Cek tak berpeluang untuk memberikan kejutan.

Dengan begitu, tim yang paling sedikit melakukan kesalahan plus bisa memaksimalkan peluang tampaknya akan menjadi pemenang. Hasil imbang pun bukan tak mungkin terjadi karena sebenarnya hasil itu merupakan yang paling aman bagi kedua tim.

Laga terakhir babak penyisihan Grup D Euro 2020 antara Republik Cek vs Inggris akan berlangsung pada Rabu dinihari 23 Juni 2021 pukul 02.00 WIB. Laga ini akan disiarkan secara langsung oleh MNCTV, RCTI dan Mola TV.

UEFA|SPORT MOLE|TRANSFERMARKT