Begini Nasib Arsenal Setelah 2 Kali Kalah Beruntun di Awal Musim 1992/93
Reporter
Nurdin Saleh
Editor
Nurdin Saleh
Senin, 23 Agustus 2021 14:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Arsenal tengah mengalami awal sangat buruk di Liga Inggris. Mereka kalah beruntun dalam dua laga awalnya tanpa mampu mencetak gol, yakni ditekuk Brentford 0-2 dan dikalahkan Chelsea dengan skor sama.
Torehan ini--kalah dua kali tanpa mencetak gol--merupakan yang terburuk dalam sejarah kiprah Arsenal di Liga Inggris yang sudah berlangsung 118 tahun. Posisi mereka yang terpuruk di zona degradasi juga menjadi yang pertama sejak 1992.
Seperti apa kondisi Arsenal pada 1992 itu? Mereka dilatih George Graham. Di jajaran pemain mereka ada Ian Wright yang jadi andala dalam mencetak gol. Gelandang Ray Parlour jadi andalan dalam membangun penyerangan.
Mereka menjalani musim itu setelah finis keempat di musim sebelumnya. Dua laga awal mereka jadi bencana. The Gunners dikalahkan Norwich 2-4 di kandang lalu takluk 0-1 di markas Blackburn Rovers.
George Graham kemudian mampu membangkitkan timnya dan memenangi tiga laga berikutnya. Namun, setelah itu mereka kembali melorot dan gagal menang dalam empat laga, termasuk dua kali kalah.
Meski menjalani awal buruk, Arsenal tak terdegradasi. Mereka finis di posisi ke-10 klasemen Liga Inggris di akhir musim. Dalam 42 laga yang dijalaninya mereka meraih 15 kemenangan, 11 hasil seri, dan 16 kekalahan.
Musim itu juga tak bisa dikatakan jadi kegagalan. Arsenal mampu merebut gelar juara Piala FA dan Piala Liga. Graham tetap dipertahankan dan musim berikutnya mengantar klub merebut Piala Winners UEFA,
Namun, posisi ke-10 di musim itu menjadi hasil terburuk Arsenal sejak 1990 hingga kini. Musim lalu, di bawah Mikel Arteta, mereka finis di posisi kedelapan, untuk kedua kalinya secara beruntun.
Musim ini, harapan tinggi sebenarnya dibebankan pada Arteta. Ia dianggap sudah cukup lama menyesuaikan diri di klub. Lagi pula, ia juga sudah mendatangkan sejumlah pemain baru, termasuk Nuno Tavares, Ben White, Aaron Ramsdale, dan Martin Odegaard yang dipermanenkan.
Kini, dengan dua kekalahan beruntun, Mikel Arteta sudah gencar didesak mundur oleh suporter. Tugasnya kian berat karena perjuangan untuk bangkit dalam laga pekan ketiga akan berlangsung di tempat yang angker: markas juara bertahan Manchester City.
Baca Juga: Arsenal Kalah Beruntun: Mobil Arteta Dicegat Supoerter, Lalu..