4 Masalah Barcelona Terungkap Setelah Dikalahkan Bayern Munchen 0-3
Rabu, 15 September 2021 14:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona menelan kekalahan 0-3 dari Bayern Munchen pada laga Perdana Liga Champions Rabu dini hari tadi. Hasil itu dianggap mengungkap masalah yang dialami skuad asuhan Ronald Koeman setelah sebelumnya dianggap mampu mengatasi kepergian Lionel Messi.
Sebelum laga itu berlangsung Barca mencatatkan rekor cukup apik. Di Liga Spanyol, merekaa tak terkalahkan dalam tiga laga awal. Gerard Pique cs meraih kemenangan 4-2 atas Real Sociedad dan 2-1 atas Getafe serta bermain imbang 1-1.
Barca memiliki setidaknya empat masalah besar yang terlihat pada laga malam tadi sebagai berikut:
1. Minim Kreasi
Kehilangan Lionel Messi sangat terasa pada laga kali ini. Tak hanya sebagai pencetak gol, Messi juga dikenal sebagai kreator serangan yang sangat handal bagi Barca.
Pada laga malam tadi, gelandang muda Pedri yang diharapkan bisa menjalankan peran sebagai kreator serangan tak berdaya sama sekali. Berdasarkan data dari laman Whoscored, Pedri tercatat hanya 65 kali menyentuh bola dan tak melepaskan satu pun umpan kunci.
Demikian juga dengan rekannya, Frenkie de Jong. Gelandang asal Belanda itu hanya 62 kali menyentuh bola dan bahkan sempat dua kali kehilangan bola karena direbut pemain Bayern Munchen.
2. Lini Tengah Lemah
Kunci utama permainan tiki taka yang menjadi ciri khas permainan Barcelona adalah kekuatan lini tengah. Di era kejayaannya, Barcelona memiliki para gelandang luar biasa yang mampu menjaga bola, membantu serangan hingga membantu lini pertahanan.
Hal itu tak tampak dalam laga malam tadi. Trio Sergio Busquets, Frenkie de Jong dan Pedri tampak tak mampu menjalankan tugasnya dengan apik. Secara statistik, Barca kalah dalam hal penguasaan bola. Mereka hanya menguasai 48 persen bola dan melepaskan 537 umpan. Akurasi umpannya pun cukup buruk, hanya 88 persen.
Data itu sangat tak biasa. Pasalnya, Barcelona biasanya selalu mendominasi penguasaan bola dan memiliki akurasi umpan di atas 90 persen pada musim-musim sebelumnya.
Dua gol Bayern Munchen dari Thomas Muller dan Robert Lewandowski juga merupakan bukti lemahnya lini tengah Barca dalam membantu pertahanan. Mereka membiarkan para gelandang Bayern Munchen memiliki ruang tembak sehingga mengancam gawang Marc-Andre ter Stegen.
<!--more-->
3. Tak Punya Penyerang Berbahaya
Macetnya aliran bola dari lini tengah tentu saja berkontribusi pada ketajaman lini depan mereka, akan tetapi hal itu tak bisa menjadi alasan dari tak adanya tembakan ke arah gawang Bayern Munchen.
Catatan itu menjadi rekor terburuk Barca sepanjang sejarah keikutsertaan mereka di Liga Champions. Memphis Depay dan Luuk de Jong yang dipasang sebagai dua ujung tombak pada laga malam tadi tercatat tak melepaskan satu pun tembakan, baik melenceng maupun tak terarah.
Ronald Koeman memang sedang mengalami krisis di lini depan. Empat dari tujuh pemainnya mengalami cedera. Jika Sergio Aguero, Ousmane Dembele, Ansu Fati dan Martin Braithwaite bermain, ada kemungkinan catatan mereka tak akan seburuk itu.
Akan tetapi Koeman jelas harus mengatasi masalah ini sesegera mungkin. Pasalnya keempat pemain itu diprediksi masih harus absen hingga beberapa laga ke depan. Khusus Braithwaite, mungkin akan berbulan-bulan karena dia baru direncakan menjalani operasi lutut.
4. Pertahanan Lemah
Jika melihat data keseluruhan musim ini, jelas terlihat bahwa Barcelona sebenarnya masih memiliki masalah di lini pertahanan. Meskipun tak terkalahkan di Liga Spanyol, gawang Marc-Andre ter Stegen cukup mudah dijebol lawan.
Hingga saat ini, gawang Barcelona tercatat telah kebobolan tujuh gol dari empat laga. Hal itu jelas menggambarkan betapa besar pekerjaan rumah Koeman.
Kehadiran bek muda Eric Garcia yang diboyong dari Manchester City pada bursa transfer musim panas lalu terbukti belum mampu menambal lubang di lini belakang.
Masalah yang pelik juga terjadi di sisi sayap. Tak adanya pelapis bagi Sergino Dest dan Jordi Alba membuat Koeman harus memasang kembali Sergi Roberto di sisi kanan. Roberto pun dianggap bermain buruk, dia mendapatkan siulan dari Cules, sebutan untuk suporter Barcelona pada laga itu.
Satu hal lain yang juga menjadi sorotan pada laga itu adalah pemilihan skema lima pemain belakang yang diterapkan Koeman. Hal itu dianggap menggambarkan Koeman takut akan kekuatan Bayern Munchen dan terpaksa meminta anak asuhnya bermain lebih bertahan.
Akan tetapi Pelatih asal Belanda itu mendapatkan pembelaan dari jurnalis media Spanyol AS, Gemma Herrero. Dalam ulasannya, Gemma menyatakan bahwa Koeman tak memiliki pilihan lain dengan skuad yang dimilikinya saat ini.
Presiden Joan Laporta pun dianggap bertanggung jawab atas hal ini karena tak memberikan si pelatih pemain yang mumpuni untuk menghadapi tim sekaliber Bayern Munchen. Bahkan, dia menuding Laporta sengaja melakukan itu demi mendepak Koeman dari kursi Pelatih Barcelona pada musim mendatang.
WHOSCORED|MARCA|AS