TEMPO.CO, Jakarta - Laga Liga Champions antara Juventus vs Chelsea di Liga Champions pada Kamis dini hari tadi berakhir dengan skor 1-0. Taktik ultra difensif yang diterapkan Pelatih Massimiliano Allegri menuai pujian karena mampu membuat taring skuad Singa London tak tajam.

Pujian pertama datang dari mantan pelatih Juventus, Antonio Conte. Kepada laman Sky Sports, Conte menilai kemenangan itu lebih karena ketepatan strategi yang diterapkan Allegri. Conte pun menilai kemenangan itu bisa membuat Juventus meraih posisi puncak klasemen Grup H pada akhir babak penyisihan.

"Itu adalah kemenangan penting bagi Juve karena itu adalah hasil dari strategi. Mereka menginginkan pertandingan seperti ini, tetap kompak untuk memanfaatkan ruang dengan pergerakan (Federico) Chiesa yang mematikan," kata Conte.

"Sekarang mereka harus membawa pulang tempat pertama di grup dan mempertahankannya serta terus bermain dengan semangat seperti ini."

Mantan gelandang AC Milan, Massimo Ambrosini, juga memberikan pujian kepada Juventus. Menurut dia, Federico Chiesa cs bertahan dengan semangat yang berbeda pada laga ini meskipun mengalami rentetan hasil buruk di Liga Italia.

"Kita melihat sikap yang berbeda, tingkat konsentrasi yang berbeda. Pendekatan ini dibalas dengan gol dari pemain terbaik di lapangan: Federico Chiesa," ujar Ambrosini.

"Ini bisa menjadi kemenangan yang menentukan dalam hal lolos ke babak berikutnya, tentu sangat penting dalam hal membalikkan hasil setelah awal yang sulit (di Liga Italia)."

<!--more-->

Mantan gelandang Chelsea, Joe Cole, juga menilai pertahanan Juventus yang sangat rapat sebagai kunci kemenangan mereka pada laga itu. Chelsea menguasai bola tapi tak banyak mengancam gawang Juventus.

"Kemenangan yang sangat layak untuk Juventus. Mereka bertahan dengan sangat baik sepanjang 90 menit dan setelah mencetak gol, anda bisa melihat mereka akan menempatkan tubuh mereka di garis gawang untuk mempertahankan keunggulan dan mencetak clean sheet," kata Cole.

"Chelsea menguasai banyak bola tapi jarang mengancam selama 90 menit. Ada beberapa sundulan dari Havertz dan satu peluang besar dari Lukaku, tetapi, tidak seperti Chiesa, The Blues gagal memanfaatkan peluang mereka."

Mantan pemain sepak bola putri Inggris, Eniola Aluko, menyoroti performa Chelsea yang buruk pada awal babak kedua. Menurut dia, anak asuh Thomas Tuchel tampak belum siap memulai pertandingan sehingga akhirnya kebobolan.

"Para pemain Chelsea tampaknya masih berada di ruang ganti. Anda bisa melihat mereka tak memenangkan perebutan bola pertama dan kedua. Anda bisa melihat Juventus langsung mengarah ke kotak penalti dan Chiesa, yang selalu menebar ancaman sepanjang pertandingan, menyelesaikan peluang dengan sangat baik," kata Aluko.

Chelsea datang ke Kota Turin dengan rekor yang sangat meyakinkan. Mereka merupakan juara bertahan dan memiliki produktivitas 15 gol dari sembilan laga musim ini.

Akan tetapi taji pasukan Singa London seperti tumpul menghadapi taktik Catenaccio atau yang biasa disebut dengan pertahanan gerendel ala Massimiliano Allegri. Meskipun menguasai 76 persen bola Chelsea hanya mampu melepaskan saatu tembakan ke arah gawang Juventus. Sebaliknya, Si Nyonya Tua tampil efektif dan efisien karena mampu mencetak gol lewat satu-satunya tembakan mereka ke arah gawang.

Hasil 1-0 laga Juventus vs Chelsea membuat skuad asuhan Antonio Conte memuncaki klasemen Grup H Liga Champions dengan perolehan enam angka. Sementara Chelsea harus puas berbagi tempat dengan Zenit St Petersburg yang pada laga lainnya mencetak empat gol ke gawang Malmo. Kedua tim sama-sama mengoleksi tiga angka.

UEFA

Baca: Juventus Vs Chelsea 1-0, Thomas Tuchel Bingung Soal Performa Anak Asuhnya