Catatan Buruk di Balik Kisah Sukses Ralf Rangnick, Bos Baru Manchester United
Reporter
Non Koresponden
Editor
Rina Widiastuti
Jumat, 3 Desember 2021 12:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ralf Rangnick akan mulai bertugas menangani Manchester United Jumat, 3 Desember. Meski secara resmi sudah ditunjuk sebagai pengganti Ole Gunnar Solkjaer hingga akhir musim ini pada Senin lalu, pelatih Jerman itu harus menunggu urusan visanya selesai.
Saat kemenangan kandang atas Arsenal 3-2 di Liga Inggris pada Kamis malam atau Jumat dinihari WIB, Setan Merah masih di bawah Michael Carrirk. Seusai laga, Carrick mengundurkan diri dari kepelatihan tim utama klub.
Rangnick diyakini bisa membawa kesuksesan bagi Manchester United, setidaknya hingga akhir musim ini, sebagai pengganti Ole Gunnar Solskjaer yang dipecat pada 21 November lalu, menyusul kekalahan 4-1 di Watford di Liga Inggris. Nantinya, dia akan tetap bertahan di Old Trafford sebagai konsultan tim untuk dua tahun ke depan.
Pria berusia 63 tahun ini dikreditkan sebagai inspirasi bos Liverpool, Jurgen Klopp dan manajer Chelsea, Thomas Tuchel. Dia sosok yang dihormati di sepak bola, terutama Jerman.
Rangnick terkenal pemikir dan cara pandangnya yang metodikal. Meski hanya menjadi pelatih sementara, dia diharapkan bisa membawa kesuksesan bagi Setan Merah.
Walau belum pernah mengangkat trofi liga, Rangnick memiliki reputasi menyulap klub-klub kecil menjadi kekuatan baru di Bundesliga. Sejak 1983 dia malang melintang di sepuluh klub, termasuk Stuttgart, Hannover, Schalke, Hoffenheim dan RB Leipzig.
Dia juga terampil bermanajemen sehingga menjabat direktur olahraga untuk Red Bull Salzburg dan RB Leipzig, serta terakhir di Lokomotiv Moscow di Liga Rusia.
Sekalipun tak pernah melatih di Inggris, jejak sukses Sang Profesor terekam jelas di Liga Inggris dalam bentuk dampak filosofi sepak bolanya yang diadopsi Klopp dan Tuchel.
Rangnick adalah aristek sepak bola menekan atau pressing yang mempengaruhi pelatih-pelatih seperti Klopp, Tuchel, manajer Bayern Muenchen Julian Nagelsmann, dan banyak lagi.
Gaya main ini acap disebut "Gegenpressing" dan mulai dipraktikkan pada 2015 oleh Klopp di Borussia Dortmund. Tapi yang membidaninya adalah Ringnick dan mulai diadopsi luas setelah Pep Guardiola melatih Bayern Muenchen pada 2014.
Di balik kisah gemilangnya dan bagaimana pemikirannya mempengaruhi pelatih top, Rangnick mempunyai catatan buruk. Dia beberapa kali terlibat dalam perseteruan dengan pemain, wasit, serta jajaran manajemen.
Dia juga bermasalah dalam kehidupan rumah tangganya. Pada 2017, dia bercerai dari Gabriel, perempuan yang dinikahinya setelah berkencan sejak masih berusia 17 tahun.
Dalam perjalanan kariernya, Rangnick mengundurkan diri dari TSG Hoffenheim setelah dilaporkan berselisih dengan pemilik klub, Dietmar Hopp. Dia kemudian bekerja sebagai pelatih kepala di Schalke pada 2011. Namun, hanya berjalan enam bulan, ia mundur dari jabatannya karena sindrom kekelahan ekstrem.
Rangnick kemudian mengambil cuti 10 bulan untuk beristirahat sebelum menerima tawaran sebagai direktur olahraga di Red Bull Salzburg.
Lima tahun lalu, pada saat Rangnick menjabat sebagai direktur olahraga RB Leipzig, Rangnick pernah mendapati poster bertuliskan "Ey, ralf, kami dengan sabar menunggu Anda kekelahan berikutnya" yang dibuat oleh salah satu penggemar klub.
Rangnick pernah terlibat perkelahian dengan pemain sepak bola pada 2017. Ketika itu dia marah karena tim Leipzig tidak mendapatkan penalti ketika pertandingan melawan Bayern Munchen.
Saat peluit istirahat turun minum, dia turun dari tribun VIB menuju tim wasit tak jauh dari Felix Zwayer, sembari mengacungkan teleponnya untuk menunjukkan bukti video bahwa keputusan wasit salah.
Tindakannya itu membuat bintang Bayern Munchen, Mats Hummels marah, sehingga keduanya berkelahi dan akhirnya dipidahkan oleh kiper Bayern, Sven Ulreich.
Saat masih menjabat sebagai direktur RB Leipzig, rumah tangganya diisukan sedang tidak baik. Setahun kemudian, kabar perceraiannya baru diumumkan setahun kemudian.
Rangnick dan Gabriele yang telah bersama lebih dari 40 tahun, bercerai. Padahal pasangan yang dikarunia dua anak, Kevin dan David, itu jauh dari kabar buruk selama kebersamaan mereka.
Setelah resmi berpisah, Rangnick yang berusia dua tahun lebih tua dari Gabriele, menegaskan bahwa tidak ada orang lain yang terlibat dalam kasus perceraiannya. Meski sudah berpisah, keduanya membeli vila bersama di Pulau Mallorca, Kepulauan Balearic, Spanyol, pada akhir 2017, untuk pertemuan keluarga.
"Kami masing-masing berhak mendapatkan kesempatan hidup baru dan pasangan baru. Gaby dan saya sudah mengenal selama 42 tahun. Dia berusia 15 tahun dan saya berusia 17 tahun ketika kami bertemu di sekolah," kata Rangnick soal perceraiannya.
Reputasi buruk Rangnick disebut-sebut bisa menjadi gangguan dalam perjalananya menangani Manchester United meski memiliki dikenal sebagai pakar taktik.
Ralf Rangnick akan menjalani debutnya sebagai manajer sementara Manchester United saat laga kandang melawan Crystal Palace dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-15 di Old Trafford, pada Minggu, 5 Desember.
FILZA RAHMA (THE SUN, SKY SPORTS)
Baca Juga: Michael Carrick Tinggalkan Manchester United setelah 15 Tahun Bersama
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.