2 Bobotoh Tewas di Piala Presiden 2022, Ini Perintah Menpora ke PSSI dan PT LIB
Reporter
Antara
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Sabtu, 18 Juni 2022 18:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta penyelenggara Piala Presiden 2022, PSSI serta PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), menyelidiki penyebab meninggalnya dua suporter di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, pada Jumat, 17 Juni 2022.
Dua suporter itu, yang menjadi bagian dari pendukung Persib Bandung, Bobotoh, tewas saat pertandingan Grup C Piala Presiden 2022 antara Persib Bandung dan Persebaya Surabaya.
"SOP yang berlaku di stadion ketika itu harus dievaluasi. Pemerintah akan menunggu laporan resmi dari PSSI dan PT LIB. Tidak boleh ini terulang lagi karena pertandingan masih banyak yang harus dilakukan. Kesiapan panitia daerah juga harus dipastikan pada setiap pertandingan," ujar Amali di Jakarta, Sabtu, 18 Juni 2022.
Politikus Partai Golkar itu pun memerintahkan PSSI dan LIB untuk memastikan keamanan pelaksanaan penyisihan grup Piala Presiden 2022 di tiga stadion lain yaitu Stadion Manahan di Solo, Stadion Segiri di Samarinda, dan Stadion Kanjuruhan di Malang.
Amali ingin keselamatan penonton yang hadir langsung di stadion dapat terjamin. Selain menyatakan duka cifa mendalam atas peristiwa tersebut, laki-laki asal Gorontalo prihatin karena Piala Presiden menjadi turnamen sepak bola nasional pertama yang dapat dihadiri penonton dalam dua tahun terakhir.
"Tentu kita prihatin atas kejadian ini. Padahal pertandingan sepak bola baru saja diizinkan dihadiri penonton langsung di stadion," tutur Zainudin Amali.
PSSI sudah menyatakan bahwa mereka, melalui Komite Disiplin, akan menginvestigasi peristiwa maut tersebut. Ketua Komite Disiplin PSSI Erwin mengatakan, pihak kepolisian sejatinya menetapkan kapasitas maksimal Stadion GBLA adalah 15.000 penonton pada laga Piala Presiden 2022.
PSSI mengungkapkan, berdasarkan laporan awal dari panitia, dua suporter itu meninggal karena terjatuh dan terinjak. "Kalau kita melihat stadion yang penuh, amat mungkin itu over capacity. Lalu di mana kesalahannya? Apakah panitia mencetak tiket tidak sesuai dengan regulasi, atau panpel yang tidak siap? Kami akan mendalami semuanya," kata Erwin.
Baca juga : Shin Tae-yong Siap Fokus Tangani Timnas U-20 dan Timnas Indonesia Senior