Soal Meninggalnya Bobotoh Persib Bandung, Ini Hasil Investigasi Komdis PSSI
Reporter
Skor.id
Editor
Rina Widiastuti
Jumat, 24 Juni 2022 15:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komite Disiplin PSSI (Komdis PSSI) telah menyelesaikan investigasi meninggalnya dua orang bobotoh Persib Bandung saat melawan Persebaya Surabaya di laga lanjutan Grup C Piala Presiden 2022, Jumat pekan lalu. Dalam laga itu, Persib menang 3-1.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api tersebut, dua orang bobotoh Persib, yakni Asep Ahmad Solihin dan Sofian Yusuf meninggal.
PSSI lantas membentuk tim investigasi untuk menyelidiki insiden tersebut. Federasi sepak bola Tanah Air ini juga sempat mengancam akan memberikan sanksi tegas jika ada pelanggaran regulasi.
Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing, memaparkan beberapa poin hasil investigasi yang telah dilakukan. Berikut catatannya;
I. Kelebihan Panitia Pelaksana Lokal
a. Koordinasi Pengamanan telah dilakukan dengan semestinya dengan aparat keamanan sebelum pertandingan.
b. Menyiagakan mobil ambulance sebanyak 4 (empat unit) yang disiagakan dalam stadion 2 (dua) unit dan luar stadion 2 (dua) unit.
c. Menyedikan tempat/ tenda istirahat dan MCK portable untuk pendukung tim tamu dari Persebaya.
d. Menyediakan makan untuk suporter dari Persebaya.
e. Melakukan imbauan-imbauan kepada pendukung tim tuan rumah Persib tentang ticket online.
f. Menyediakan layar lebar di luar stadion sebanyak 4 (empat titik).
g. Mencetak tiket sesuai ketentuan yang disepakati dengan aparat keamanan yaitu 15.066 tiket dari -/+ 38.000 kapasitas stadion.
h. Menyediakan tempat menonton untuk pendukung tim tamu Persebaya sebanyak 1.500 kuota.
i. Antisipasi yang cepat terhadap adanya korban dari pendukung tim tuan rumah Persib akibat berdesakan di pintu V dengan melakukan pertolongan pertama dengan ambulance dan di back up ambulance DOKPOL yang disiagakan di luar stadion.
II. Kekurangan Panitia Pelaksana Lokal :
a. Tidak melakukan penguraian masa pendukung tim tuan rumah Persib di saat terjadi antrean yang berdesakan di pintu masuk V.
b. Sosialisasi yang kurang terhadap pendukung tuan rumah Persib tentang disediakannya kuota masuk sejumlah 15.066 tiket sehingga pendukung Persib tetap hadir di stadion melebihi kapasitas tiket yang disediakan.
c. Pintu antrean masuk suporter tidak berjalan baik sehingga menghambat dan terjadinya penumpukan masa di pintu V.
d. Kurangnya antisipasi Panitia Pelaksana Lokal terhadap adanya pendukung tim tuan rumah yang sudah membeli tiket online, tetapi tidak bisa memasuki stadion.
e. Kurangnya antisipasi terhadap oknum pendukung tim tuan rumah yang masuk tidak menggunakan tiket sehingga di dalam stadion terdapat -/+ tiga kali lipat prndukung tuan rumah Persib.
f. Kurang antisipsi terhadap penerangan di luar stadion tidak semestinya sehingga tampak kurang cahaya (cenderung gelap).
g. Adanya dugaan penjualan tiket online berupa selebaran kertas berisikan QR-Code tiket online di luar stadion pada saat hari pertandingan.
Dari poin-poin hasil investigasi yang sudah dipaparkan itu, menurut Erwin Tobing, akan terus ditindaklanjuti.
"Jadi tim investigasi sudah melaksanakan tugasnya. Poin-poin di atas yang harus ditindaklanjuti," kata Erwin.
Komdis PSSI juga akan melakukan sidang untuk mengambil putusan terhadap insiden tersebut dalam waktu dekat.
"Ya, tunggu saja putusannya. Kalau sudah ada putusan pasti akan kami sampaikan ke publik," kata Erwin.
Setelah insiden meninggalnya dua orang bobotoh Persib Bandung itu, pertandingan Grup C Piala Presiden 2022 yang saat itu masih tersisa dua laga, dipindahkan ke Stadion Si Jalak Harupat, Soerang, Kabupaten Bandung dan tanpa kehadiran penonton.
Baca Juga: Jadwal Persija Jakarta di Piala Presiden 2022: 2 Pemain Asing Baru Absen vs Borneo FC