Begini Aturan Permainan Sepak Bola Amputasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 23 September 2022 06:59 WIB

Seorang pemain klub sepak bola amputasi menendang bola dalam pertandingan kejuaraan lokal yang diselenggarakan oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC), di tengah pandemi COVID-19, di Kota Gaza, 18 Maret 2021. REUTERS/Suhaib Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda pernah melihat seorang penyandang disabilitas bermain bola? Perlu diketahui bahwa olahraga tersebut termasuk dalam sepak bola amputasi. Hal ini ditujukan bagi seseorang yang mengalami kehilangan anggota badan agar bisa berpartisipasi dalam olahraga sepak bola, baik di tingkat akar rumput dan elit.

Kian hari sepak bola amputasi berjalan semakin populer di kalangan pemain yang diamputasi. Terlihat dari peningkatan jumlah yang terlibat dalam sesi arus utama dan lokal, sebagai entri tingkat rendah ke dalam permainan. Selain itu, cocok juga untuk pemain dari segala usia yang ingin memainkan format permainan yang tidak terlalu intens.

Namun, tentu menjadi pertanyaan tersendiri bagi seseorang yang belum mengenal olahraga ini, yaitu bagaimana cara bermain dan aturan pada sepak bola amputasi? Apakah sama dengan sepak bola yang dimainkan pada umumnya?

Melansir parafootbali.com, kompetisi permainan ini dimainkan oleh tujuh orang pemain di setiap klubnya. Nantinya setiap klub berhak memainkan enam pemain outfield yang mungkin memiliki dua tangan tetapi hanya satu kaki. Lalu memainkan satu penjaga gawang yang memiliki dua kaki tetapi hanya memiliki satu tangan.

Dikutip dari irwinmitchell.com, bahwa aturannya sendiri sangat mirip dengan sepak bola pada umumnya, yakni dengan mengungguli skor lawan permainan. Selain itu, merayakan gol yang dicetak juga diperbolehkan dalam cabang olahraga ini.

Advertising
Advertising

Mereka akan bermain di dalam lapangan seluas maksimal 70 meter x 60 meter. Dengan tinggi gawang maksimal 2,2 meter, lebar gawang maksimal 5 meter, dan kedalaman gawang maksimal 1 meter.

Secara lebih lengkap, terdapat hukum aturan permainan yang perlu diadopsi dalam dalam bermain sepak bola amputasi berdasarkan data dari thefa.com. Simak beragam aturannya berikut:

  • Tujuh pemain di setiap tim dengan pergantian tak terbatas.
  • Secara internasional, pemain outfield bermain tanpa prostesis pada kruk pergelangan tangan aluminium, namun penggunaan prostesis diizinkan di dalam negeri di tingkat akar rumput.
  • Permainan terbagi menjadi dua babak dengan durasi 25 menit.
  • Tidak ada
  • Penjaga gawang tidak diperbolehkan keluar dari kotak pinalti.
  • Pemain tidak diperbolehkan memukul bola atau pemain lain dengan kruknya. Pelanggaran akan menghasilkan keputusan handball yang dibuat terhadap pemain dengan lawan menerima tendangan bebas langsung.
  • Tekel geser tidak diperbolehkan.
  • Pemain menendang bola ke dalam permainan alih-alih melempar.
  • Pemain tidak diperbolehkan menyentuh bola dengan sisa anggota tubuh mereka.
  • Penjaga gawang tidak diperbolehkan untuk menyelamatkan bola dengan sisa anggota tubuhnya, penalti diberikan jika aturan ini dilanggar.

Demikianlah aturan permainan sepak bola amputasi yang perlu dipahami sebelum bermain atua menonton sepak bola amputasi. Setiap aturan harus ditaati oleh seluruh pemainnya.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Lawan Argentina, Inggris, dan AS di Piala Dunia Amputasi 2022, Ini Kata Kapten Timnas Indonesia

Berita terkait

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Mode Permainan Game Tekken 8

2 hari lalu

Mode Permainan Game Tekken 8

Tekken 8, salah satu fighting game terpopuler dari Bandai Namco

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

10 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Anak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya

22 hari lalu

Anak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya

Orang tua diminta mengawasi anak ketika bermain game dengan memperhatikan rating atau klasifikasi yang tertera sesuai usia anak.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

25 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

29 hari lalu

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Baca Selengkapnya

Cocok untuk Ngabuburit, Ini 7 Pilihan Mobile Game Seru Buatan Indonesia

45 hari lalu

Cocok untuk Ngabuburit, Ini 7 Pilihan Mobile Game Seru Buatan Indonesia

Lagi cari game untuk main bareng (mabar) sambil ngabuburit bersama teman? Simak mobile game seru buatan developer Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

29 Februari 2024

Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

Beasiswa Australia Awards 2025 kini sudah dibuka. Tersedia untuk S2 dan S3 dan kursus singkat.

Baca Selengkapnya

Polri Terima Dua Personel Disabilitas Jalur Rekrutmen SIPSS, Ini Penjelasannya

26 Februari 2024

Polri Terima Dua Personel Disabilitas Jalur Rekrutmen SIPSS, Ini Penjelasannya

Dedi Prasetyo mengatakan Polri memperlakukan siswa difabel dan reguler setara.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Tak Bisa Nyoblos Pemilu 2024 di TPS Wyata Guna Bandung

14 Februari 2024

Cerita Penyandang Disabilitas Tak Bisa Nyoblos Pemilu 2024 di TPS Wyata Guna Bandung

Dari total pemilih terdaftar 287 orang di TPS Sentra Wyata Guna, sebanyak 41 orang diantaranya disabilitas netra dan ODGJ.

Baca Selengkapnya