Piala Dunia 2022: Lionel Scaloni Siap Beradu Taktik dengan Louis van Gaal
Reporter
Tempo.co
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Kamis, 8 Desember 2022 14:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bukan rahasia lagi bahwa impian Argentina untuk meraih trofi Piala Dunia 2022 sebagian besar berada di pundak Lionel Messi. Namun, nama lain yang merupakan bagian integral dari harapan La Albiceleste muncul: Lionel Scaloni.
Pada usia 44 tahun, Scaloni adalah pelatih termuda di Piala Dunia. Pada hari Sabtu WIB, 10 Desember 2022 pukul 02.00 WIB, ia akan mengadu kecerdasannya melawan pelatih tertua berusia 71 tahun, Louis Van Gaal, saat Argentina menghadapi Belanda di babak perempat final.
"Saya merasa bangga karena menemuinya, semua orang tahu apa yang dia lakukan untuk sepak bola dan berapa banyak orang yang mencoba meniru dia. Ini adalah salah satu kesenangan yang diberikan sepakbola kepada Anda, terutama karena itu terjadi di Piala Dunia," kata Scaloni dikutip dari Reuters.
Selama empat tahun bertugas di Argentina, Scaloni telah membangun tim dari awal. Ia berhasil mengantarkan Argentina untuk meraih trofi Copa America 2021, trofi mayor pertama mereka sejak Piala Dunia 1986 dan yang pertama bagi Messi untuk negaranya.
Scaloni lahir di kota kecil, Kota Pujato, satu bulan sebelum Argentina mengalahkan Belanda pada tahun 1978 untuk memenangkan Piala Dunia pertama. Ia tumbuh sebagai seorang bek sayap yang tangguh. Scaloni memiliki karier bermain yang sukses untuk Deportivo La Coruna di Spanyol dan tergabung dengan skuad Argentina untuk Piala Dunia 2006. Ia berada dalam satu tim bersama Messi muda.
Scaloni juga familiar dengan racikan pelatih asal Belanda. Momen itu ia dapatkan ketika membantu Deportivo mengalahkan Barcelona asuhan Van Gaal untuk meraih gelar La Liga pada 1999-2000.
Dia melanjutkan karier kepelatihan di Sevilla sebagai asisten Jorge Sampaoli pada 2017. Sampaoli adalah rekan senegara Scaloni yang menukangi Argentina di Piala Dunia 2018. Sampaoli gagal dan Scaloni mengambil alih kursi kepelatihan yang sempat diisi Pablo Aimar. Dialah yang ditunjuk sebagai penerus tetap Sampaoli.
Baca: Piala Dunia 2022: Siasat Virgil van Dijk Menghentikan Lionel Messi dan Argentina
Rekor Tak Terkalahkan
Turnamen besar pertamanya adalah Copa America 2019. Argentina finis ketiga setelah kalah dari tuan rumah Brasil di semifinal. Scaloni memperketat pertahanan dan meremajakan timnya. Namun, Messi selalu menjadi jantung permainannya. Di balik 20 pertandingan tak terkalahkan, ia mengantarkan La Albiceleste menjadi juara Copa America.
Tren positif berlanjut. Argentina meraih kemenangan mengesankan 3-0 atas juara Euro 2020 Italia di laga bertajuk "Finalissima" di Wembley pada bulan Juni. Argentina membawa rekor 36 pertandingan tak terkalahkan ke Piala Dunia 2022.
Namun, rekor tersebut berakhir secara dramatis saat Argentina kalah di tangan Arab Saudi pada laga pembuka. Namun, Scaloni berhasil memegang kendali tim untuk meraih kemenangan penting atas Meksiko dan Polandia. Posisi di 16 besar pun aman.
Tim tersebut telah lama dijuluki La Scaloneta. Nama itu adalah plesetan dari nama pelatih dan sebuah van yang terinspirasi oleh meme yang menunjukkan dua Lionel di depan bus tim: Scaloni dan Messi. Pemain lain berada di belakang.
Lionel Scaloni tidak pernah merasa nyaman dengan julukan tersebut. Ia selalu menekankan sulitnya tugas yang dihadapi Argentina di berbagai turnamen, bahkan dengan memiliki pemain seperti Messi di sampingnya. "Semua pertandingan sulit. Jika Anda berpikir bahwa hanya karena kami menang hari ini, kami akan menjadi pemenang Piala Dunia, Anda salah."
Baca juga: Piala Dunia 2022: Lionel Messi Bakal Dihadang Taktik Cerdik Louis van Gaal