TEMPO.CO, Jakarta - Harapan Lionel Messi untuk menjuarai Piala Dunia 2022 kembali menemui rintangan. Ia harus bekerja ekstra keras menghadapi rencana taktis pelatih veteran Louis van Gaal saat Argentina menghadapi Belanda di babak perempat final di Lusail Iconic Stadium pada Sabtu, 10 Desember 2022 pukul 02.00 WIB.
Messi, 35 tahun, sekali lagi harus memikul harapan publik Argentina di pundaknya untuk meraih gelar ketiga Piala Dunia. Dengan capaian tujuh penghargaan Ballon d'Or dan beberapa gelar di level klub, ia baru mempersembahkan trofi Copa America untuk Argentina.
Messi harus tetap waspada menghadapi taktik cerdik Van Gaal. Pelatih berusia 71 tahun itu bertekad memberi Belanda gelar Piala Dunia pertama setelah hanya mampu menjadi runner-up pada edisi 1974, 1978 dan 2010.
Van Gaal berencana menaruh sebagian besar fokus pada upaya menahan Messi dan menanti kelengahan para pemain bertahan Argentina untuk mencetak gol. Ia tak peduli dengan kritik atas hilangnya identitas Belanda yang selalu bermain menyerang. Karakter Van Gaal kini bertentangan dengan sistem menyerang dengan dominasi penguasaan bola.
Rencana taktis adalah kunci harapan Belanda untuk menang. Selain itu, De Oranje ingin membalas dendam atas kekalahan pada babak semifinal pada edisi 2014. Ketika itu, Argentina mengalahkan mereka dalam adu penalti. “Kami dapat mengejutkan mereka dengan rencana kami. Kami juga tim yang lebih baik saat itu dan Messi tidak banyak menguasai bola,” kata Van Gaal dikutip dari Reuters.
Dia juga bisa menunjukkan performa yang membuat Belanda menjalani 19 pertandingan tanpa kekalahan. Rekor itu tercipta sejak dia kembali ke kursi panas kepelatihan untuk periode ketiga sejak 15 bulan terakhir.
Baca juga: Duel Belanda vs Argentina di Piala Dunia 2022, Laga Sulit untuk Lionel Messi dan Scaloni
Pelatih Belanda Louis van Gaal. REUTERS
Messi berbicara singkat tentang ancaman Belanda setelah Argentina menang 2-1 atas Australia di babak 16 besar. Membawa La Albicelester ke babak delapan besar, ia menandai penampilannya yang ke-1.000 dalam karirenya dengan mencetak gol dan dinobatkan sebagai Man of the Match. “Satu pertangan sulit akan datang,” kata dia.
Messi dapat mengharapkan dukungan penuh dari para penggemar Argentina di Qatar. Jumlah pendukungnya bahkan diperkirakan jauh lebih banyak daripada pendukung timnas Belanda. Messi pun berterima kasih untuk dukungan tersebut. “Ini adalah momen yang luar biasa. Kami ingin berterima kasih kepada semua orang yang ada di sini. Seluruh pemain Argentina akan senang berada di sini,” kata dia.
Sempat kalah melawan Jerman di final 2014, Argentina membawa misi penebusan pada edisi kali ini. Messi ingin membawa Argentina menambah trofi Piala Dunia 1978 dan 1986.
Jika Messi patut khawatir menghadapi jegalan Van Gaal pada perempat final Piala Dunia 2022, pelatih Argentina Lionel Scaloni punya masalah sendiri. Ia masih khawatir dengan kebugaran Angel di Maria, yang absen pada pertandingan Australia karena cedera paha kiri. Ia harus memantau kebugarannya meski Di Maria telah kembali berlatih pada Selasa, 6 Desember 2022.
Baca juga: Alasan Timnas Spanyol Pantas Tersingkir Lebih Cepat di Piala Dunia 2022