TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir terbang ke Paris, Prancis, Senin, 4 Maret 2023, untuk bertemu dengan FIFA. Pertemuan dengan badan sepak bola dunia itu dijadwalkan akan berlangsung Rabu, 5 April.

Erick Thohir bertemu dengan FIFA untuk melobi agar tak terkena sanksi. Potensi sanksi tersebut sempat disinggung FIFA saat mengumumkan pencabutan status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada 29 Maret lalu.

Dalam pertemuan nanti, Erick akan berusaha meyakinkan FIFA agar hukuman tak sampai jatuh. Ia antara lain akan memaparkan berbagai porgram dan potensi sepak bola Indonesia, termasuk rencana jangka panjang turnamen sejak usia dini, perbaikan infrastruktur, hingga aspek komersialisasi.

Kepergian Erick ini berbarengan dengan pencabutan status Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Sebelumnya, sempat muncul kabar yang menyebut Indonesia berpotensi menjadi pengganti Peru untuk menggelar Piala Dunia U-17.

Ketika ditanya soal opsi dan kemungkinan pebicaraan soal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 ini, Erick membatahnya. "Tidak ada. Tahap pertama adalah menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA," kata dia kepada Tempo.

Kepergian Erick ke Paris diiringi kata penyemangat dari salah satu anggkota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga. Lewat unggahan instagramnya, Rabu, Arya menulis, "Selamat berjuang Chief @erickthohir untuk bernegosiasi dengan FIFA supaya Indonesia tdk dibanned."

Instruksi Jokowi

Langkah Erick Thohir untuk melobi FIFA merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan saat bertemu di Istana, untuk melaporkan pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, Jumat, 31 April. Jokowi saat itu menekankan bahwa ia tidak mau Indonesia terkucilkan dari sepak bola dunia.

"Bapak Presiden menginstruksikan langsung kepada saya untuk segera kembali membuka pembicaraan bersama FIFA untuk kita tetap menjadi bagian keluarga besar FIFA," kata Erick seusai bertemu Presiden kala itu.

Erick mengingatkan bahwa otoritas sepak bola dunia, FIFA, saat ini memiliki total anggota 216 negara, termasuk di dalamnya Indonesia. "Sehingga bisa diartikan bahwa Bapak Presiden tidak mau kita terkucilkan dari peta persepakbolaan dunia," ujar pria yang juga menjabat Menteri BUMN tersebut.

“Saya akan bekerja keras untuk kembali bernegosiasi kepada FIFA, menghindari sanksi yang bisa terjadi, karena dari FIFA sendiri tentu mengharapkan hal ini tidak terjadi.”

Pada 29 Maret 2023, FIFA mengumumkan pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Mereka menyebut "mempertimbangkan kondisi terkini" sebagai alasan pembatalan tersebut, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Badan sepak bola dunia itu juga menyinggung tengah mempertimbangkan sanksi yang mungkin dijatuhkan.

Pengumuman pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 muncul setelah beberapa pekan terakhir ramai pro-kontra keikutsertaan Israel dalam ajang tersebut, termasuk munculnya penolakan yang disuarakan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pilihan Editor: 4 Poin Penting dari Pertemuan Presiden Jokowi dengan Pemain Timnas U-20

Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.