Kisah Piala Dunia Wanita, Diadakan untuk Wujudkan Kesetaraan Gender dalam Olahraga

Jumat, 23 Juni 2023 08:57 WIB

Carli Lloyd merayakan golnya ke gawang Jepang bersama rekannya saat final Piala Dunia Wanita di Stadion BC Place, Kanada, 6 Juli 2015. Lloyd berhasil mencetak hattrick di babak pertama setelah berhasil mencetak gol pada menit ke-16. Jonathan Hayward/The Canadian Press via AP

TEMPO.CO, Jakarta - Seperti dilansir dari laman britannica.com, Piala Dunia Wanita FIFA atau juga dikenal sebagai Piala Dunia Wanita adalah turnamen sepak bola internasional paling bergengsi untuk tim nasional wanita. Turnamen ini diadakan oleh FIFA atau Fédération Internationale de Football Association dan diikuti oleh tim nasional wanita dari seluruh dunia.

Dilansir dari laman fifa.com, Piala Dunia Wanita FIFA pertama kali diadakan pada 1991 di Tiongkok. Ajang yang diadakan mulai dari 16 hingga 30 November 1991 tersebut diikuti oleh 12 tim nasional wanita yang terdiri. Saat itu, Timnas Amerika Serikat berhasil keluar sebagai juara pada turnamen perdana sepak bola wanita tersebut setelah mengalahkan Norwegia di final.

Setelah kesuksesan Piala Dunia Wanita FIFA pertama, turnamen ini diadakan setiap empat tahun sekali. Pada edisi 1995 di Swedia, tim nasional Norwegia keluar sebagai juara setelah mengalahkan tim nasional Jerman dalam pertandingan final setelah edisi pertama hanya puas mendapatkan posisi kedua setelah kalah dari timnas Amerika Serikat.

Pada 1999, Piala Dunia Wanita FIFA diselenggarakan di Amerika Serikat. Amerika Serikat kembali keluar sebagai juara setelah mengalahkan Tiongkok dalam final yang menegangkan. Final tersebut menjadi sorotan utama karena dihadiri oleh rekor penonton, menandai pertumbuhan dan popularitas sepak bola wanita di seluruh dunia.

Berikutnya, pada 2003 gelaran tersebut kembali diselenggarakan di Amerika Serikat dengan diikuti 16 tim nasional yang dibagi ke dalam empat grup. Piala Dunia Wanita FIFA edisi 2003 berhasil dimenangkan oleh Jerman setelah berhasil mengalahkan Swedia dengan skor 2-1.

Advertising
Advertising

Setelah Amerika Serikat, Tiongkok kembali menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita FIFA edisi 2007 yang masih diikuti oleh 16 tim nasional. Namun demikian, dalam Piala Dunia Wanita FIFA edisi 2007 meninggalkan memori bagi timnas Argentina karena berhasil dikalahkan oleh timnas Jerman dengan skor 11-0. Akhirnya edisi tersebut pun dimenangkan kembali oleh Jerman setelah berhasil mengalahkan Brasil dengan skor 2-0.

Pada 2011, giliran Jerman yang mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita FIFA. Dengan gelar juara beruntun selama dua kali pada dua edisi terakhir, hal tersebut membuat timnas Jerman menjadi tim yang diunggulkan dalam kejuaraan tersebut. Namun demikian, timnas Jerman gagal menembus babak semifinal setelah dikalahkan oleh Jepang pada babak knockout, sehingga menyebabkan Jepang menjadi juara setelah mengalahkan Amerika Serikat melalui adu penalti.

Dalam Piala Dunia Wanita FIFA edisi 2015 yang diadakan di Kanada, partai final yang berlangsung mengulangi pertandingan final Piala Dunia Wanita FIFA edisi 2011 yang mempertemukan Amerika Serikat dan Jepang. Namun demikian, dalam edisi kali ini Jepang harus mengakui kedigdayaan Amerika Serikat setelah takluk dengan skor 5-2.

Pada gelaran Piala Dunia Wanita FIFA edisi 2019 yang diselenggarakan di Prancis telah diikuti oleh sebanyak 24 tim. Namun demikian, dalam gelaran tersebut Amerika Serikat berhasil menunjukkan kedigdayaannya setelah berhasil mengalahkan Belanda pada partai final dengan skor 2-0.

Sejak 1991 hingga sekarang, beberapa negara telah berhasil meraih kesuksesan dalam Piala Dunia Wanita FIFA. Tim nasional Amerika Serikat adalah yang paling sukses dengan total empat gelar juara (1991, 1999, 2015, dan 2019), diikuti oleh tim nasional Jerman dengan dua gelar (2003 dan 2007).

Piala Dunia Wanita FIFA tidak hanya memberikan kesempatan bagi wanita untuk menampilkan bakat mereka dalam sepak bola, tetapi juga mendorong pertumbuhan dan pengembangan sepak bola wanita di seluruh dunia. Turnamen ini menjadi ajang penting untuk menginspirasi generasi masa depan pemain sepak bola wanita dan memperjuangkan kesetaraan gender dalam olahraga.

Pilihan Editor: Bukan Brasil atau Argentina, Ini Negara Langganan Juara Piala Dunia

Berita terkait

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

45 menit lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

2 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Thiago Alcantara akan Hengkang dari Liverpool, Begini Perjalanan Kariernya

16 jam lalu

Thiago Alcantara akan Hengkang dari Liverpool, Begini Perjalanan Kariernya

Thiago Alcantara akan meninggalkan Liverpool pada akhir musim ini

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Kongres FIFA Tetapkan Brasil Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Putri 2027

1 hari lalu

Kongres FIFA Tetapkan Brasil Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Putri 2027

FIFA menunjuk Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia Putri 2027 dalam Kongres ke-74 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

2 hari lalu

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya