Kata Gasperini dan Xabi Alonso Jelang Duel Atalanta vs Bayer Leverkusen di Final Liga Europa Malam Ini
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Rabu, 22 Mei 2024 08:16 WIB
![](https://statik.tempo.co/data/2022/10/13/id_1148423/1148423_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Duel Atalanta vs Bayer Leverkusen akan hadir di final Liga Europa yang berlangsung di Stadion Aviva di Dublin, Irlandia, Kamis dinihari, 23 Mei 2024. Ini akan menjadi adu cerdik dua pelatih: Gian Piero Gasperini dan Xabi Alonso.
Ini merupakan final Eropa pertama bagi Atalanta. Bayer Leverkusen, yang masih mengejar treble, pernah menjadi juara pada 1988.
Apa kata kedua pelatih menjelang laga ini?
Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso memuji Gian Piero Gasperini yang ia nilai telah membuat Atalanta menjadi salah satu tim papan atas Liga Italia.
"Dia punya taktik yang jelas dan membangun tim dengan mentalitas kuat dan kualitas tinggi,” kata pelatih asal Spanyol itu sebagaimana diwartakan AFP pada Selasa.
"Mereka tim papan atas. Kami memiliki peluang jika menampilkan performa terbaik kami," kata Alonso.
Sementara itu, Gasperini menyebut mencapai final Liga Europa untuk melawan Leverkusen merupakan titik tertinggi dalam karir kepelatihannya.
Pelatih kelahiran Torino berusia 66 tahun itu telah delapan tahun menukangi Atalanta setelah berpindah-pindah klub Seria A.
Klub terbesar yang diasuh Gasperini adalah Inter Milan, namun hanya bertahan tiga bulan akibat kalah empat kali dalam lima pertandingan awal musim 2011.
"Apakah ini titik tertinggi dalam karir saya? Ya," kata Gasperini dalam laman UEFA pada Selasa.
"Tentu saja dalam hal prestasi dan kebanggaan," kata bekas gelandang Palermo dan Pescara era 1980-an itu.
Karier Gasperini berbanding terbalik dengan Alonso yang terbiasa mengangkat piala bersama Liverpool, Real Madrid, Bayern Muenchen dan Timnas Spanyol.
Untuk itu, Gasperini menyadari laga final melawan Leverkusen tidak akan berlangsung mudah, meski ia mengincar kemenangan.
"Saya rasa memenangkan piala tidak selalu menjadi parameter yang menentukan kesuksesan. Setiap orang punya target berbeda. Ketika berhasil sampai di sini, seperti Atalanta, Anda tetap merasa sangat puas," kata Gasperini.
"Jika kami juga berhasil menambah satu piala, tentu kami akan semakin puas," tutup Gasperini.
Leverkusen mencapai final Liga Europa setelah menyingkirkan Qarabag, West Ham, dan AS Roma. Sedangkan Atalanta mencapai final usai mengalahkan Sporting Lisbon, Liverpool, dan Marseille.
Pilihan Editor: 10 Ciri dan Gaya Kepelatihan Arne Slot, Pengganti Jurgen Klopp di Liverpool