Nova Arianto Jelaskan Alasannya Sempat Banting Botol Saat Laga Timnas U-16 Indonesia vs Vietnam
Reporter
Septia Ryanthie
Editor
Rina Widiastuti
Rabu, 3 Juli 2024 21:06 WIB
TEMPO.CO, Solo - Pelatih Timnas U-16 Indonsia Nova Arianto sempat membanting botol ketika skuad asuhannya menghadapi Vietnam dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala AFF U-16 2024 atau yang sekarang bernama ASEAN U-16 Boys Championship di Stadion Manahan Solo, Rabu, 3 Juli 2024. Momen itu terjadi di babak pertama.
Pertandingan Indonesia vs Vietnam berlangsung ketat. Di babak pertama, pasukannya kesulitan mencetak gol dan gol yang dinantikan baru terjadi pada tambahan waktu babak pertama. Muhammad Zahaby Gholy membuka skor pada menit ke-45+1 setelah memanfaatkan umpan terobosan dari Fandi Ahmad. Selang tiga menit, Dafa Zaidan menambah keunggulan lewat tendangan keras dari luar kotak penalti memanfaatan umpan sodoran dari Josh Holong, sehingga babak pertama berakhir 2-0.
Daniel Alfrido yang masuk dari bangku cadangan pada awal babak kedua bersamaan dengan Mierza Firjatullah, mencetak gol ketiga untuk Garuda Muda pada menit ke-75. Berikutnya, tiga menit berselang, Gholy mencetak gol keduanya memanfaatkan assist dari Mierza yang melakukan akselerasi dari sisi kiri sebelum mengirim umpan cutback kepadanya. Tambahan gol dibuat Daniel Alfrido pada menit ke-82 yang terjadi karena peran penting Mierza sebagai aktor terjadinya gol. Skor akhir 5-0 untuk kemenangan Indonesia.
Setelah pertandingan, Nova menjelaskan alasan di balik tindakannya membanting botol itu. Asisten pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia senior itu menegaskan hal itu hanya cara untuk dia mengingatkan para pemain.
"Sekali lagi, saya ingin pemain bekerja sesuai yang kami minta. Apa yang kami buat di latihan. Tetapi, kadang-kadang ada beberapa pemain yang lepas mentalnya. Dalam artian, tidak fokus, hanya lihat bola, dan tidak melihat lawan. Itu berisiko," ujar Nova saat konferensi pers selepas pertandingan di Stadion Manahan Solo, Rabu, 3 Juli 2024.
Menurut Nova, pada saat pertandingan berlangsung dengan penonton yang memenuhi stadion, kadang sulit baginya untuk memberikan arahan kepada para pemain. "Karena, kami yang di luar mau teriak sekeras apapun, kalau penontonnya penuh kami tidak bisa lakukan itu. Dan, saya minta, pemain harus selalu scanning, harus selalu melihat posisi lawan di mana, bola di mana. Itu menjadi salah satu catatan kami di tim pelatih. Semoga ke depannya pemain bisa berprogres dan lebih baik lagi," ujarnya.
Nova mengatakan ada banyak pelajaran yang bisa didapatkan oleh para pemain Timnas U-16 Indonesia dari pengalamannya sepanjang mengikuti ASEAN U-16 Boys Championship 2024 ini. Menurut dia, pemain bisa belajar lebih banyak teknis.
"Makanya dari awal, kalau kami bicara target, saya tidak memberikan target apa pun kepada pemain. Karena, mereka, Timnas U-16 ini adalah generasi-generasi baru untuk timnas di masa mendatang.," ujarna. "Pastinya banyak pelajaran yang bisa didapat dari para pemain, bagaimana harus bisa kontrol pertandingan, kami harus bisa mengatur ritme pertandingan, kesalahan-kesalahan individu yang didapat itu menjadi pelajaran bagi mereka.
Lebih lanjut dia mengatakan para pemain Timnas U-16 Indonesia ini merupakan pemain baru yang belum pernah bertanding internasional. Ia menyadari hal itu tidaklah mudah. Namun, ia bersyukur pemain bisa menikmati setiap pertandingan.
"Mereka baru pertama kali mengenakan seragam Garuda. Pastinya tidak mudah buat para pemain. Tetapi, saya bersyukur, pemain bisa enjoy, dan menikmati setiap pertandingan yang kita jalani dari pertandingan awal kita lawan Singapura sampai terakhir lawan Vietnam, pemain menunjukkan progres yang luar biasa," katanya.
Nova juga menekankan kembali bahwa tujuan akhir dari mengikuti turnamen kalai ini bukan akhirnya menang atau kalah. Ia meminta agar para pemain bisa lebih fokus untuk menatap kualifikasi AFC ke depan dengan lebih baik lagi.
Pilihan Editor: Profil Zahaby Gholy, Pemain Timnas U-16 Indonesia yang Bersinar di Fase Gugur Piala AFF U-16 2024