Mou, bekerja di Barca di bawah pelatih Inggris Bobby Robson dan Louis van Gaal pada era 1990-an. Ia akan membawa Inter Milan berhadapan dengan Blaugrana dengan modal keunggulan 3-1 pada laga kedua semi final di Nou Camp malam nanti.
Mourinho berseloroh dengan reporter, memberi tabik kepada mantan bosnya dan bahkan menuding skuad Katalan terobsesi untuk tampil di babak final di markas Real Madrid, Santiago Bernabe pada Mei mendatang.
Mantan penterjemah, Mou adalah asisten pelatih di Nou Camp dari 1996 hingga 2000. Setelah itu ia sukses menyumbangkan gelar Liga Champions buat Porto pada 2004 dan menyumbangkan dua gelar Liga Primer Inggris buat Chelsea dan satu gelar Serie A Liga Italia di Inter.
“Saya berhutang banyak dari Bobby Robson. Karena ia telah memberi peluang untuk bekerja di Barcelona,” tegas Mou, 47 tahun yang berbusana kaus hitam Inter.
“Saya berhutang dari Van Gaal. Karena ia menginginkan agar saya bertahan tiga tahun. Saya juga berhutang kepada setiap insan yang pernah bekerja saya di Barcelona karena mereka memberi saya banyak,” The Special One menambahkan.
Barcelona sedang membidik gelar ketiga Eropa dalam lima tahun setelah menjadi kampiun pada 2006 dan 2009. Laga final akan digelar di Bernabeu. Mou menyatakan skuad Pep Guardiola terlalu terobsesi untuk bisa lolos, di mana bagi Inter ini lebih bersifat mimpi.
“Buat Barcelona ini bukan impian. Ini obsesi dan ada perbedaan. Mimpi adalah murni obsesi. Mimpi bukan soal kebanggaan. Pemain Inter akan sangat bangga jika bisa lolos ke final. Bagi mereka itu bisa menjangkau mimpinya,” sebut Mou.
“Ini bukanlah mimpi bagi Barcelona, ini anti Madrid. Saya tidak sedang mengkritik. Saya hanya mengatakan sejujurnya,” terangnya.
Mou ditanya rahasia suksesnya ketika menghentikan pergerakan Lionel Messi. Ia mengaku ini semua bergantung kepada semua pemainnya. “Saya melawan Messi skornya bisa menjadi 50-0 dan saya tidak akan bisa menyentuh bola,” seloroh Mou.
AP | REUTERS | BAGUS WIJANARKO
