TEMPO Interaktif, Frankfurt - Bayern Muenchen dipastikan menangguk untung finansial yang besar dari kesuksesan pada musim ini. Tapi tim raksasa asal Jerman itu memastikan tak akan jorjoran dalam membeli pemain untuk musim depan.
Bayern kini sudah pasti akan jadi juara Bundesliga. Dua gelar juara lain masih dalam jangkauan tim asuhan Louis van Gaal itu. Tim itu sudah lolos ke final Piala Jerman dan Liga Champions. Pada 15 Mei nanti, FC Hollywood--julukan Bayern--melawan Werder Bremen di final Piala Jerman, sedangkan pada 22 Mei giliran Inter Milan jadi lawannya di final Liga Champions.
Musim lalu, saat gagal meraih juara Bundesliga dan tersingkir di babak perempat final Liga Champions, Bayern meraih pemasukan 290 juta euro (Rp 3,4 triliun). Jumlah itu mengantar tim yang tak dibebani masalah utang ini berada dalam urutan keempat klub dengan pemasukan terbanyak, di belakang Real Madrid, Barcelona, dan Manchester United.
Kini pemasukan itu dipastikan akan bertambah, antara lain sebesar 4 juta euro (Rp 47 miliar) sebagai finalis Liga Champions. Jumlah itu akan bertambah menjadi 7 juta euro (Rp 82,5 miliar) bila Bayern jadi juara.
Chairman Bayern Karl-Heinz Rummenigge mengakui timnya akan mendapat durian runtuh karena prestasi musim ini. "Kami akan mendapat pemasukan terbesar dalam sejarah klub. Keuntungan kami akan naik secara luar biasa. Kami pun akan memastikan terus untung dalam 16 musim beruntun," katanya.
Tapi Rummenigge memastikan timnya tak akan menggunakan keuntungan itu untuk melakukan belanja pemain besar-besaran musim depan. "Tujuan utama kami adalah untuk tetap untung," katanya. "Hal itu akan membuat kami berbeda dari kebanyakan tim di Eropa, yang umumnya kehilangan uang tanpa ujung."
Rummenigge menegaskan bahwa Bayern memilih tetap berpegang pada pendekatan moderat dalam belanja pemain. "Saya tak melihat perlunya perubahan besar. Kami akan menjaga pemain terbaik kami dan kami akan membangun pilar lain dengan para pemain muda kami," katanya.
AP | Nurdin Saleh