TEMPO Interaktif, London -- Kapten Barcelona Carles Puyol yakin klubnya bisa segera mendatangkan Cesc Fabregas. "Dia adalah masa depan Barcelona, dan Arsenal tidak dapat melakukan apa pun untuk mencegahnya," kata Puyol, Senin (19/7).
Keyakinannya diperoleh dari kebersamaan enam pekan saat membela Spanyol di Afrika Selatan. "Cesc desperate ingin jadi pemain Barcelona," katanya. Puyol "mengakomodasi" hasrat terpendam Fabregas dengan mengenakan kostum Barca secara paksa saat mereka merayakan kemenangan Piala Dunia pekan lalu. Fabregas, yang terkejut karena paksaan itu, menolak membicarakan masa depannya.
Menurut Puyol, Fabregas telah mengerahkan segala daya upaya untuk mempersembahkan gelar selama tujuh tahun untuk mendatangkan gelar untuk The Gunners. "Arsenal harus menghormati kerja keras itu dengan memberinya izin keluar," katanya.
Dia mengatakan kepindahan Fabregas bukan semata pindah ke klub yang lebih baik, tapi juga kembali ke kampung halaman. Lahir di Vilasar del Mar, Spanyol, 23 tahun lalu, pengatur serangan itu merupakan produk La Mansa, Akademi Sepak Bola Barcelona. Pelatih Arsenal Arsene Wenger mencium bakat si pemain muda dan menjadikannya bintang di Arsenal saat baru berusia 16 tahun. Arsenal mati-matian mempertahankan kapten mereka dengan menampik tawaran Barcelona seharga 35 juta poundsterling atau Rp 482 miliar.
Bagi Puyol, cepat atau lambat, pemberi assist di Final Piala Dunia itu akan pulang kampung. "Skenario terburuk adalah kami mendapatkannya 12 bulan mendatang," kata Puyol.
Jika Wenger mulai kehilangan kesabaran mempertahankan sang bintang, Thierry Henry mencoba memahami posisi juniornya. Menurut penyerang yang menyumbang 226 gol untuk Arsenal antara 1999-2007 itu, Fabregas sedang dalam posisi dilematis.
"Sangat sulit baginya, karena dia berasal dari Barcelona, tapi juga mencintai Arsenal," katanya. Secara pribadi, penyerang yang menyumbang 226 gol dari 390 penampilan bersama Arsenal ini berharap Fabregas bertahan di London. "Tapi saya sangat memahami jika dia memilih pulang kampung," kata pemain 33 tahun, yang mengakhiri karir tiga tahunnya di Barcelona dan hijrah ke Amerika Serikat itu.
TELEGRAPH | Reza M