TEMPO Interaktif, Jakarta - Danone Nations Cup, salah satu festival sepak bola anak usia 10-12 tahun terbesar di Indonesia, mulai memasuki putaran final. Sebelas Sekolah Sepak Bola (SSB) dan satu sekolah dasar yang mewakili 12 provinsi di Indonesia akan tampil dalam putaran final yang akan berlangsung di Stadion Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, 24-25 Juli mendatang.
Dua belas tim peserta yang akan memperebutkan juara itu adalah SSB Hasanuddin Makassar, SSB Patriot Aceh, SSB AMS Seyegan Yogyakarta, SSB Tugu Muda Semarang, SD Negeri 2 Tegal Rejo Banjarmasin, SSB Mayang Putra Medan, SSB Uni Bandung, SSB Banteng Muda Malang, SSB Asiop Apacinthi Jakarta, SSB Putra Brandon A Padang, SSB Villa 2000 Tangerang, dan SSB Numbay Star Papua.
Tani Sulaeman, Brand Director Aqua, menyatakan bahwa grup Danone sangat senang dengan antusiasme peserta yang tak pernah kendur. Peserta Danone Cup tahun ini bahkan naik hingga 30 persen jika dibanding musim lalu. Dalam babak penyisihan di 12 kota sejak Mei hingga Juni lalu, Danone Cup tahun ini melibatkan 30 ribu anak dari 2.569 sekolah dasar dan SSB di seluruh Indonesia. “Kami senang melihat semakin besarnya antusiasme serta semangat bertanding dari anak-anak Indonesia sehingga muncul 12 tim yang berprestasi dalam babak kualifikasi di daerah,” kata Tani dalam acara undian grup babak puataran di Jakarta, Selasa (20/7).
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes menyatakan PSSI mendukung even-even yang bisa memperkuat pembinaan pemain usia dini seperti ini. Nugraha menerangkan bahwa untuk para pemain usia dini dan usia 12, 13, dan 14 tahun harus ada prinsip-prinsip yang diajarkan untuk membentuk dasar pemain sepak bola yang baik. Empat prinsip utama yang harus diajarakan dalam sebuah pertandingan itu adalah kejujuranm disiplin, kepatuhan, kecerdasan, dan persahabatan. “Main sepak bola itu bukan hanya pakai otot, tapi juga pakai otak. Anak-anak itu juga tidak boleh dipanas-panasi untuk bermain kasar,” katanya.
Nugraha menambahkan Danone Cup merupakan salah satu turnamen sepak bola anak yang telah mendapat rekomendasi dari PSSI. Pencarian bakat-bakat baru dalam sepak bola, kata Nugraha, memang harus dilakukan oleh berbagai pihak, tidak hanya oleh PSSI. “Usaha mencari bibit baru pemain sepak bola selaykanya memang usaha bersama yang melibatkan berbagai pihak di luar sektor formal PSSI,” ujarnya.
Tim pemenang putaran final Danone Cup ini nantinya akan menjadi wakil Indonesia dalam putaran final dunia Danone Cup yang akan berlangsung di Afrika Selatan pada 29 September-3 Oktober mendatang. ARIS M
Dua belas tim peserta yang akan memperebutkan juara itu adalah SSB Hasanuddin Makassar, SSB Patriot Aceh, SSB AMS Seyegan Yogyakarta, SSB Tugu Muda Semarang, SD Negeri 2 Tegal Rejo Banjarmasin, SSB Mayang Putra Medan, SSB Uni Bandung, SSB Banteng Muda Malang, SSB Asiop Apacinthi Jakarta, SSB Putra Brandon A Padang, SSB Villa 2000 Tangerang, dan SSB Numbay Star Papua.
Tani Sulaeman, Brand Director Aqua, menyatakan bahwa grup Danone sangat senang dengan antusiasme peserta yang tak pernah kendur. Peserta Danone Cup tahun ini bahkan naik hingga 30 persen jika dibanding musim lalu. Dalam babak penyisihan di 12 kota sejak Mei hingga Juni lalu, Danone Cup tahun ini melibatkan 30 ribu anak dari 2.569 sekolah dasar dan SSB di seluruh Indonesia. “Kami senang melihat semakin besarnya antusiasme serta semangat bertanding dari anak-anak Indonesia sehingga muncul 12 tim yang berprestasi dalam babak kualifikasi di daerah,” kata Tani dalam acara undian grup babak puataran di Jakarta, Selasa (20/7).
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes menyatakan PSSI mendukung even-even yang bisa memperkuat pembinaan pemain usia dini seperti ini. Nugraha menerangkan bahwa untuk para pemain usia dini dan usia 12, 13, dan 14 tahun harus ada prinsip-prinsip yang diajarkan untuk membentuk dasar pemain sepak bola yang baik. Empat prinsip utama yang harus diajarakan dalam sebuah pertandingan itu adalah kejujuranm disiplin, kepatuhan, kecerdasan, dan persahabatan. “Main sepak bola itu bukan hanya pakai otot, tapi juga pakai otak. Anak-anak itu juga tidak boleh dipanas-panasi untuk bermain kasar,” katanya.
Nugraha menambahkan Danone Cup merupakan salah satu turnamen sepak bola anak yang telah mendapat rekomendasi dari PSSI. Pencarian bakat-bakat baru dalam sepak bola, kata Nugraha, memang harus dilakukan oleh berbagai pihak, tidak hanya oleh PSSI. “Usaha mencari bibit baru pemain sepak bola selaykanya memang usaha bersama yang melibatkan berbagai pihak di luar sektor formal PSSI,” ujarnya.
Tim pemenang putaran final Danone Cup ini nantinya akan menjadi wakil Indonesia dalam putaran final dunia Danone Cup yang akan berlangsung di Afrika Selatan pada 29 September-3 Oktober mendatang. ARIS M
